Baca tanpa iklan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Certified Wealth Managers Association Wilayah Indonesia Bagian Timur (CWMA IBT)
menggelar rapat kerja, di Hotel Aston, Makassar, Minggu (28/3).
CWMA adalah asosiasi profesi independent yang memiliki misi melindungi kepentingan nasabah dan mendukung profesi wealth manager dengan
pendidikan, penelitian, pengembangan produk dan networking baik secara global maupun lokal.
Ketua CWMA IBT Saldi Mansyur mengatakan dalam rapar kerja ini, pihaknya menjajaki kerjasama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).
Tujuannya, agar organisasi yang ia pimpin memiliki karakter yang matang dalam pendampingan perusahaan yang melayani Industri Wealth Management
dalam mendidik dan mengembangkan anggotanya (SDM).
“Ini pendekatannya tentu sangat baik, apalagi integritas FEB Unhas tidak diragukan lagi,” ujar Mansyur.
Terpisah, Dekan FEB-UNHAS, Abdul Rahman Kadir, mengatakan masyarakat menengah atas di Indonesia akan meningkat.
Alasannya, gross domestic product (GDP) Indonesia saat ini sekitar US$ 3.000 per kapita, sehingga layanan wealth management semakin diperlukan di
industri jasa keuangan.
“Layanan wealth management di Indonesia dalam 5-10 tahun mendatang akan luar biasa penting, oleh sebab itu dibutuhkan ketersediaan tenaga wealth
management yang berkualitas,” kata Rahman.
Acara ini dirangkaikan dengan melaksanakan program sertifikasi CWM melalui public class dan in house training (online).
Turut hadir dalam raker diantaranya Wakil Ketua CWMA Wardihan Sinrang, Bidang Pendidikan CWMA Syarifuddin, Bidang Pengembangan Organisasi dan
Keanggotaan CWM Haliah, Bidang Aliansi Strategis CWM, Dian Parawansa, Bidang Komunikasi, Anas Iswanto Anwar dan Bidang Standar Profesi dan Kode Etik, Rudy Andinomo. (*)