TRIBUN-TIMUR.COM - Nama Ihsan Yunus mendadak jadi bahan perbincangan di kasus Korupsi Bansos Covid-19 yang sedang ditangani KPK.
Korupsi Bansos Covid-19 aktor utamanya diduga Juliari Batubara saat menjabat Menteri Sosial.
Di PDIP, Juliari adalah politisi elite. Jabatannya Wakil Bendahara.
Lalu siapa Ihsan Yunus?
Sosok Ihsan Yunus adalah politisi berpengaruh dari PDIP.
• Prabowo, Anies, RK, Ganjar Belum Pasti, Relawan Puan Maharani Sudah Jalan, RI Dipimpin Wanita 2024?
• Relawan Puan Maharani Putri Ketum PDIP Megawati Terbentuk GPMN Sosialisasi Capres 2024 Ganti Jokowi
Usianya masih muda, 42 tahun.
Namanya muncul saat rekonstruksi kasus Korupsi Bansos di Gedung KPK.
Peran Ihsan Yunus digantikan oleh pemeran pengganti saat rekonstruksi.
Jabatannya juga tidak sembarangan, Anggota Fraksi PDIP DPR RI Periode 2019-2024.
Dirangkum tribun-timur.com berikut profilnya dari laman resmi DPR.go.id.
Nama: M. R. IHSAN YUNUS, BA,B,Comm,ME.Con
Fraksi: Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Daerah Pemilihan: JAMBI
Riwayat Pendidikan
AL-AZHAR. Tahun: 1984 - 1990
AL-AZHAR. Tahun: 1990 - 1993
IPA, SMA NEGERI 8. Tahun: 1993 - 1996
ARTCOM, UNIVERSITY OF QUEEN SLAND. Tahun: 1996 - 2001
ECONOMY, UNIVERSITY OF QUEEN SLAND. Tahun: 2001 - 2003
Riwayat Pekerjaan
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan , Sebagai: Anggota. Tahun: 2019 - skrg
Anggota DPR-RI Fraksi PDI Perjuangan , Sebagai: Anggota. Tahun: 2014 - 2019
PT PERCA, Sebagai: DIREKTUR. Tahun: 2003 - 2013
Riwayat Organisasi
ASPERSINDO, Sebagai: Ketua Humas. Tahun: 2012 - 2014
DEPT. HUBUNGAN INTERNASIONAL PDIP, Sebagai: Sekretaris. Tahun: 2010 - 2015
DPP BMI (Banteng Muda Indonesia), Sebagai: Ketua DPP. Tahun: 2007 - 2010
BAGUNA (Badan Penanggulangan Bencana Alama) PDIP, Sebagai: Wakil Sekretaris. Tahun: 2006 - 2010
DEPT. BALITBANG, Sebagai: Ketua Bidang Pendidikan dan Keagamaan. Tahun: 2006 - 2010
PPIA (Persatuan Pelajar Indonesaia - Australia) , Sebagai: Ketua. Tahun: 2000 - 2002
Komunitas Asosiasi Radio Indonesia , Sebagai: Ketua. Tahun: 2000 - 2002
Penjelasan KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melaksanakan serangkaian reka adegan dalam rekonstruksi kasus dugaan suap pengadaan bantuan sosial (bansos) COVID-19 pada Senin (1/1/2021) kemarin.
Dari 17 reka adegan pada rekonstruksi tersebut, muncul sosok Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP Ihsan Yunus.
Merespons hal demikian, Wakil KPK Nurul Ghufron menyatakan gelaran rekontruksi tersebut untuk mengembangkan kasus yang juga menjerat eks Menteri Sosial Juliari Peter Batubara ini.
Termasuk mengembangkan nama-nama yang muncul seperti Ihsan Yunus.
"Sekali lagi, rekontruksi ini dilakukan masih dalam kerangka pengembangan kasus suapnya, apakah ini berhenti disuap? semuanya tergantung pada hasil penyidikan," kata Ghufron di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (2/2/2021).
Ghufron menegaskan, jika dalam pengembangan tersebut terbukti adanya keterlibatan pihak lain dan didukung alat bukti yang cukup, maka tak tertutup kemungkinan pihaknya akan menjerat pihak tersebut, termasuk Ihsan Yunus.
"Kalau penyidikannya kemudian menunjukan ada keterlibatan-keterlibatan pihak-pihak lain dalam pengembangan kasus suap pengadaan bansos, memungkinkan kepada pihak tersebut (dijerat tersangka)," tegas Ghufron.
Tak hanya soal penjeratan pihak lain, Ghufron mengatakan pihaknya membuka kemungkinan mengembangkan kasus ini tidak hanya dengan pasal suap saja, melainkan pasal korupsi atau tindak pidana pencucian uang (TPPU).
"Kalau ternyata alat buktinya mencukupi, tidak hanya suap tetapi, pada pasal-pasal yang lain. Tentu sekali lagi kami secara normatif, secara alat bukti berkembang terhadap temuan alat bukti tersebut," katanya.
Sebelumnya, penyidik KPK melakukan rekonstruksi tahapan pemberian dugaan suap kepada Juliari terkait bansos sembako untuk masyarakat terdampak COVID-19 di Jabodetabek.
Terdapat setidaknya 10 tahap pemberian uang dengan jumlah bervariasi yang terungkap dalam rekonstruksi.
Misalnya, dalam adegan 4 pada Mei 2020 di ruangan Kasubdit Penanganan Korban Bencana Sosial Politik Kemensos sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bansos Matheus Joko Santoso di lantai 3 Gedung Kemensos terjadi pemberian tahap 1 senilai Rp100 juta.
Pemberian itu berasal dari tersangka pemberi suap Harry yang juga dihadiri Direktur Utama PT Hamonangan Mandala Sude Rangga Derana Niode dan Direktur Utama PT Agri Tekh Sejahtera Lucky Felian.
Selanjutnya adegan 5 pada Mei 2020 masih di ruangan Matheus Joko Santoso di lantai 3 Gedung Kemensos terjadi pemberian tahap 3 senilai Rp100 juta yang juga menghadirkan Joko, Harry, Rangga, dan Lucky.
Kemudian dalam rekonstruksi itu juga diketahui perantara Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP Ikhsan Yunus bernama Agustri Yogasmara alias Yogas menerima uang Rp1,532 miliar dan dua sepeda merek Brompton dari Harry.
Belum Diperiksa KPK
Sejatinya, Ihsan Yunus diperiksa di KPK pekan lalu.
Namun Ihsan tidak menghadiri panggilan KPK.
"Saksi (Ihsan Yunus) tidak hadir," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/1/2021).
Ali menyebut Ihsan Yunus belum menerima surat panggilan dari KPK. Menurut Ali, KPK akan segera menjadwalkan ulang.
"Rencana pemeriksaan akan dijadwalkan kembali karena surat panggilan belum diterima oleh saksi," ucap Ali.(*)
• Prabowo, Anies, RK, Ganjar Belum Pasti, Relawan Puan Maharani Sudah Jalan, RI Dipimpin Wanita 2024?
• Relawan Puan Maharani Putri Ketum PDIP Megawati Terbentuk GPMN Sosialisasi Capres 2024 Ganti Jokowi
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sosok Ihsan Yunus Terungkap Lewat Rekonstruksi Kasus Bansos, KPK Bilang Begini,