Tribun Luwu

Dana Desa Banyak ke BLT, Pembangunan Infrastruktur Desa di Luwu Terhambat

Penulis: Chalik Mawardi
Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Adriadi, Kepala DesaTaba, Kecamatan Walenrang Timur, Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan

TRIBUNLUWU.COM, BELOPA - Pembangunan infrastruktur desa di Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan, terhambat di tahun 2020.

Penyebabnya sebagian besar Dana Desa (DD) dialokasikan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) ke masyarakat.

Salah satu kebijakan ditempuh pemerintah menghadapi kesulitan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

Pelambatan sektor infrastruktur diakui salah satu kepala desa di Luwu.

Yakni Adriadi, Kepala DesaTaba, Kecamatan Walenrang Timur.

"Tahun lalu penyerapan anggaran dana desa lebih besar oleh pembayaran BLT dan penanggulangan penyebaran Covid-19," kata Adriadi, Rabu (20/1/2021).

Tahun lalu desanya menerima DD sebesar Rp 1.201.680.000. 

Digunakan untuk pembayaran BLT kepada 233 warga yang terdaftar namun tidak terdata dalam jaringan sosial sebesar Rp 838.800.000. 

Biaya infrastruktur penanggulangan penyebaran Covid-19 Rp 70.000.000.

"Termasuk didalamnya biaya pembuatan posko, launching masker, pengadaan alat pengukur suhu badan dan lain-lainnya," katanya.

Kemudian pembayaran pegawai honorer desa serta honore pegawai pendukung desa Rp 72.483.800. 

"Ada juga untuk pembangunan infrastruktur desa yaitu pembagunan drainase sepanjang 360 meter sebesar Rp 212.896.200. Dimana pembangunan ini masih berlangsung yang fisik bagunannya baru berkisar kurang lebih 80 persen," katanya.

"Jadi total penyerapan anggaran dana desa untuk Desa Taba sebesar Rp 1.194.180.000, berarti dana desa yang belum terserap sebesar Rp 7.500.000," bebernya.

Sisanya, kata dia dipersiapkan untuk menutupi anggaran jika terjadi pembengkakan pada pembagunan drainase.

"Namun jikalau tidak terjadi pembengkakan anggaran, maka sisa anggaran dana desa tersebut akan dikembalikan kepada negara," tutupnya.

Berita Terkini