Tribuners Memilih

Pilkada Serentak Sulsel, Muh Aras Kalah Pengaruh dari AIA, RMS, Kahfi, ARW

Penulis: Ari Maryadi
Editor: Suryana Anas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase empat ketua partai politik Sulawesi Selatan berstatus anggota DPR RI. Ketua DPW PPP Sulsel Muh Aras, Ketua DPD Gerindra Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras, Ketua DPW Nasdem Sulsel Rusdi Masse Mappasessu, serta Ketua DPW PAN Ashabul Kahfi, serta Ketua DPD PDI-Perjuangan Andi Ridwan Wittiri. (Istimewa)

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Muh Aras kalah pengaruh dibanding empat pesainnya sesama ketua partai politik Sulawesi Selatan pada pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2020.

Lima ketua partai politik di Sulsel berstatus sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Senayan.

Namun, Ketua DPW PPP Sulsel Muh Aras tercatat meraih kemenangan paling sedikit. Ia kalah pengaruh dibanding pesaingnya sesama ketua partai berstatus legislator Senayan.

Pesaingnya antara lain Ketua DPD Gerindra Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras (AIA), Ketua DPW Nasdem Sulsel Rusdi Masse Mappasessu (RMS).

Ketua DPW PAN Sulsel Ashabul Kahfi, serta Ketua DPD PDI-Perjuangan Sulsel Andi Ridwan Wittiri (ARW).

Muh Aras hanya berhasil memenangkan empat usungan partai Kakbah. Dua diantaranya pasangan calon tunggal melawan kotak kosong.

Pilkada Gowa Adnan Purichta Ichsan-Abd Rauf Malaganni, Pilkada Soppeng Andi Kaswadi Razak-Lutfi Halide.

Pilkada Maros, duo kader PAN Chaidir Syam-Suhartina Bohari. Serta Pilkada Luwu Utara Indah Putri Indriani- Suaib Mansur.

Dari keempat pemenang pasangan calon terpilih itu, tidak ada satu pun kader PPP.

Muh Aras bahkan menambah deretan kekalahan PPP di Pilkada Makassar menjadi empat kali berturut-turut. 

Ketua partai paling berhasil adalah Nahkoda Gerindra Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras.

Wakil Ketua Komisi V DPR RI itu berhasil memenangkan tujuh usungan partai besutan Prabowo Subianto itu.

Sementara Partai Nasdem di bawah komando Rusdi Masse Mappasessu dan PAN di bawah kepemimpinan Ashabul Kahfi, ARW memimpin PDI-P masing-masing enam daerah.

Gerindra memenangkan pasangan Danny Pomanto-Fatmawati Rusdi di Pilwali Makassar, Luwu Timur HM Thoriq Husler-Budiman Hakim.

Soppeng Andi Kaswadi Razak-Lutfie Halide, Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf-Andi Edy Manaf.

Pilkada Gowa (pendukung) Adnan Purichta Ichsan-Abd Rauf Malaganni, Pilkada Selayar Muh Basli Ali-Saiful Arif.

Terakhir mengantar Theofilius Allorerung-Zodrak Tombeg menumbangkan petahana di Pilkada Tana Toraja.

Sementara Partai Nasdem, RMS berhasil mengantar Danny Pomanto-Fatmawati Rusdi menang di ibukota. Menumbangkan dominasi Golkar di Pangkep.

Sisanya mengantar petahana di Barru, Soppeng, Gowa, dan Selayar menang untuk periode kedua.

Kemudian, Ashabul Kahfi juga mencatatkan enam kemenangan untuk PAN.

PAN mencatatkan hattrick kemenangan di Pilkada Maros. Pasangan calon terpilih Chaidir Syam-Suhartina Bohari sama-sama kader PAN.

Kemudian Pilkada Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf berpasangan Andi Edy Manaf, kader PAN.

Luwu Timur Thoriq Husler-Budiman, Luwu Utara Indah Putri Indriani-Suaib Mansur, Gowa Adnan Purichta Ichsan-Kareng Kio. Pilkada Selayar Muh Basli Ali-Saiful Arif. 

Khusus Maros dan Bulukumba menjadi kebanggan tersendiri bagi Ashabul Kahfi. Sebab paslon pemenang di dua daerah itu adalah kader PAN.

Ketua DPD PDI-P Sulsel Andi Ridwan Wittiri memimpin banteng menang di enam daerah. Antara lain Pilkada Luwu Timur Thoriq Husler-Budiman.

Luwu Utara Indah Putri Indriani-Suaib Mansur, Soppeng Andi Kaswadi Razak-Lutfi Halide. Barru Suardi Saleh.

Gowa Adnan Purichta Ichsan-Kareng Kio. Pilkada Selayar Muh Basli Ali-Saiful Arif.

Ketua DPW PPP Sulsel Muh Aras mengatakan, kekalahan di Pilkada Serentak 2020 menjadi pelajaran bagi partai Kakbah.

Anggota komisi V DPR RI ini menuturkan salah kunci kemenangan Pilkada Serentak 2020 adalah kekuatan elektoral calon.

"Jadi bukan hanya soal kedekatan, tapi tingkat elektoral kandidat yang mau bertarung. Ini pembelajaran bagi kita," katanya saat dihubungi Tribun Timur, Selasa (22/12/2020).

Aras melanjutkan penentuan pengusungan pasangan calon kepala daerah selama ini berada di bawah kewenangan Dewan Pimpinan Pusat (DPP).

"Ke depan kita berharap DPP bisa bersinergi dengan DPW dan DPC sehingga yang didorong yang bisa menangkan pertarungan," tandas Aras. 

Laporan Wartawan Tribun Timur @bungari95

Berita Terkini