Pilwali Makassar 2020
Jubir Milenial Appi-Rahman: Kampanye Hitam Rusak Antusiasme Anak Muda
Ia memaparkan, Appi-Rahman sejak awal selalu mendorong anak-anak millenial ikut berpartisipasi dalam pesta
Penulis: Alfian | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kalangan milenial mengecam sekeras-kerasnya cara-cara kampanye hitam yang dilancarkan pesaing utama dengan menyebar selebaran gelap berisi penistaan kepada Appi-Rahman.
"Ya kami kecewa. Kami kecam keras cara-cara hina yang sangat tidak bermartabat itu. Itu pembunuhan karakter," kata Jubir Millenial Appi-Rahman, Gemintang Kejora Mallarangeng, Senin (7/12/2020).
Kekecewaan dan kecaman itu dilontarkan setelah beredarnya selebaran gelap yang menista Appi-Rahman dengan konten yang tidak berdasar sama sekali.
"Saya kecewa karena kami berjuang membangun kesadaran demokrasi teman-teman millenial untuk ikut berpartisipasi dalam demokrasi, yaitu Pilkada ini. Tetapi pelaku kampanye hitam dan serangan fitnah tak berkelas itu meracuni antusiasme anak muda berdemokrasi. Kami tidak suka dan benci cara-cara kotor seperti itu," paparnya.
Ia memaparkan, Appi-Rahman sejak awal selalu mendorong anak-anak millenial ikut berpartisipasi dalam pesta demokrasi dengan cara-cara sopan, menyampaikan kebenaran, inovatif, kreatif sehingga anak muda tertarik berpartisipasi.
"Cara-cara selebaran gelap itu menunjukan bahwa pelakunya panik dan tidak memiliki kemampuan inovasi serta kreatifitas untuk bersaing secara sehat," ucapnya.
Oleh karena itu, Titang, nama panggilannya, mengajak kalangan milenal untuk tidak terpengaruh dan patah semangat.
Ia justru menyerukan kepada kalangan milenial untuk melawan aksi premanisme itu dengan menunjukkan pastisipasi.
Serta kehadiran di TPS menyalurkan suara dan pilihan kepada paslon yang paling sopan dengan keberpihakan pada milenial yang kuat, yakni Appi-Rahman.
"Kami kecewa, tetapi teman-teman kami tentu tidak mau patah semangat. Malah menyemangati kami untuk menumbangkan paslon yang hanya tahu melakukan cara-cara menyedihkan, untuk memberikan pelajaran kepada mereka bahwa anak mudalah masa depan demokrasi Indonesia," kata Titang.