Sosok Zainal Arifin Mochtar, Anak Makassar yang Buat Karni Ilyas Tak Berkutik, Ayahnya Ulama Besar

Editor: Anita Kusuma Wardana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Zainal Arifin Mochtar, Anak Makassar yang Buat Karni Ilyas Tak Berkutik, Ayahnya Ulama Besar

TRIBUN-TIMUR.COM-Pakar Hukum Tata Negara Zainal Arifin Muchtar menjadi sorotan setelah berani  menyindir keras Karni Ilyas di hadapan Jenderal Moeldoko dan Mahfud MD dalam acara ILC Tv One, Selasa (20/10/2020).

Bermula saat awal berbicara, Zainal Arifin menyindir soal absennya penayangan ILC TV One sepekan lalu. 

Dia mengaku harus membahas soal Omnibus law meski tidak ada dalam tema karna memang tak ada panggungnya. 

"Saya coba analisis dua hal dalam kaitannya Undang Undang Omnibus law. Ini imbas karena bang karni tidak hadir minggu lalu," katanya sambil tertawa. 

Tak berkomentar, Karni Ilyas hanya senyum lirih. 

Dalam kesempatan itu, Zainal membuka sejumlah kebobrokan isi UU Cipta Kerja yang dinilai ganjal.

Berbeda antara yang disahkan DPR dengan yang diserahkan ke Presiden.

Tak hanya soal teknis melainkan substansi. 

Karni Ilyas (ILC/Youtube)

Hal itu kemudian menurut dia dapat dideteksi dengan sebuah aplikasi untuk mencari perbedaan redaksional aturan yang tertulis. 

Zainal secara gamblang menyebut ada praktik hukum yang tidak benar dalam pengesahan UU ini. 

"Ini yang saya mau bilang. Praktif Legislasi yang ugal-ugalan dan menyebalkan," katanya. 

Ungkapan kekecewaannya itu sudah dia tuliskan di salah satu media besar Indonesia.

Lantas siapa sebenarnya Zainal Arifin Mochtar?

Pakar Hukum Tata Negara UGM, Zainal Arifin Mochtar (ILC/Youtube)

Zainal Arifin Mochtar adalah dosen pada Fakultas Hukum, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Pria kelahiran Ujung Pandang, 8 Desember 1978 ini juga menjadi peneliti  pada Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM) yang bergerak dalam kajian dan advokasi mengenai antikorupsi.

Oleh karena itu, Zainal juga kerap dimintai analisisnya sebagai pakar hukum tata negara dan korupsi.

Sebelumnya, pada tahun 2007, dia juga menjadi anggota Tim Task Force Penyusunan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.

Zainal menamatkan gelar sarjananya di Fakultas Hukum UGM pada tahun 2003.

Dia menuliskan tugas akhir berjudul "Konsep Pertanggungjawaban Pelaku Crimes Against Humanity di Pengadilan HAM".

Sementara itu, gelar master hukumnya diperoleh dari Northwestern University, Amerika Serikat, pada tahun 2006. Lagi-lagi, hak asasi manusia menjadi topik yang didalaminya.

Zainal juga dipercaya menjadi moderator Debat Capres dan Cawapres Pertama pada 9 Juni 2020.

Orangtua Zainal Arifin Mochtar

Wakil Wali Kota Makassar Dr Syamsu Rizal MI, bersama mantan Gubernur Sulsel Amin Syam ikut mensalatkan jenazah almarhum KH Mochtar Husein di Masjid Raya Makassar, Minggu (8/10/2017). (Handover)

Ayah Zainal Arifin Mochtar, KH Mochtar Husein adalah ulama besar dari tanah Mandar.

Ia mendirikan Pondok Pesantren Nuhiyah Pambusuang di Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Dikutip dari laman Kemenag Polman, KH Mochtar Husein juga dikenal sebagai singa podium, orator, dan juga seorang ulama yang sangat produktif dalam menulis.

KH Mochtar juga aktif di bidang organisasi keagamaan khususnya Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Selatan hingga menjadi ketua MUI Sulsel.

Di bidang keilmuan sangat aktif mengkaji ilmu-ilmu keislaman khususnya di bidang tafsir.

Di masa tuanya, ia tidak pernah lepas mengkaji kitab-kitab keislaman dan terus memanfaatkan waktu terus menulis.

KH Mochtar Husein menghembuskan nafasnya di rumahnya di Jl. Belibis No. 1, Makassar, Sulsel pada 7 Oktober 2017 lalu dimakamkan di pemakaman Arab Bontoala, Minggu (8/10/2017).(*)

Berita Terkini