Kompol Nasaruddin

Blak-blakan Kompol Nasaruddin Eks Wakapolres Takalar Dituding Lecehkan PA: Dia Mencium Saya!

Penulis: Muslimin Emba
Editor: Hasrul
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi korban pelecehan seksual.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Blak-blakan Kompol Nasaruddin Eks Wakapolres Takalar Dituding Lecehkan PA: Dia Mencium Saya!

Kompol Nasaruddin angkat bicara pasca dicopot sebagai Wakapolres Takalar akibat laporan kasus dugaan Pelecehan Seksual terhadap perempuan berinsial PA.

Sudah dua hari terakhir ia menanggalkan jabatannya sebagai orang nomor dua di jajaran Kepolisian Resor Takalar, Polda Sulsel atau Sulawesi Selatan.

Kompol Nasaruddin kepada Tribun-Timur.com, Rabu (14/10/2020) sore, mengungkapkan, dirinya difitnah dalam kasus itu.

Baca juga: Kronologi Lengkap Kompol Nasaruddin Eks Wakapolres Takalar Dituding Lecehkan PA, Mulanya di Facebook

Baca juga: FPI Bilang Habib Rizieq Shihab Sudah Bisa Kembali ke Indonesia, Dubes Masih Dicekal: Siapa Benar?

Baca juga: Niat Puasa Senin Kamis Lengkap Doa Sebelum & Sesudah Makan Serta Doa Buka Puasa Sunnah Hari Kamis

Ia membantah telah melakukan perbuatan cabul terhadap PA yang juga dikabarkan sebagai seorang istri polisi.

Menurut Kompol Nasaruddin, awal mula kasus itu mencuat setelah ia ditemui PA di ruang kerjanya, Jumat pekan lalu.

Saat itu, kata dia, ditelepon PA yang meminta petunjuk untuk pengurusan SIM (Surat Izin Mengemudi).

"Jadi ceritanya begini, dia (PA) telpon saya, dia bilang 'Di manaki?' Jadi saya bilang 'Dengan siapa ini?' Karena tidak mungkin juga saya langsung bilang 'Saya di sini'. Jangan sampai orang apalah, siapa tahu orang mau buat jahat," kata Kompol Nasaruddin.

PA dalam sambungan telepon itu, kata Kompol Nasaruddin, pun menjawab dengan menyebut namanya.

Usai PA memperkenalkan diri, Kompol Nasaruddin pun bertanya, "Kenapaki?"

Baca juga: Kronologi Lengkap Kompol Nasaruddin Eks Wakapolres Takalar Dituding Lecehkan PA, Mulanya di Facebook

Baca juga: Yahoo Groups Tutup karena Tak Mampu Bersaing Reddit, Google, Facebook? e-Mail Yahoo Mail Tetap Aman

ilustrasi polwan (ist)

"Jadi dia (PA) bilang, mauka urus SIM. Bisaja ke ruanganta?. Saya kan sebagai seorang pejabat sebagai pelayan masyarakat tidak pilih-pilih, siapa saja yang datang ke ruangan saya yang penting orangnya positif," ujar Kompol Nasaruddin.

Usai menelpon Kompol Nasaruddin, PA pun bergegas ke Mapolres Takalar.

Kompol Nasaruddin curiga, PA sudah berada di lingkungan Polres Takalar saat menelpon.

Kecurigaan itu, lantaran PA tiba di ruang kerjanya tidak cukup lama setelah menelpon.

Ia (PA), lanjut Kompol Nasaruddin, kemudian tiba di depan ruang kerja Wakapolres Takalar dan mengetuk pintu untuk masuk.

"Dia datang ketuk-ketuk, jadi saya bilangmi, silahkan masuk. Saya tidak tahu bilang dia (PA) mi yang datang, dia datang saya tanyami kita-mi yang menelpon tadi? Dia bilang, iya, jadi saya persilahkan-mi masuk," ungkap Kompol Nasaruddin.

PA pun duduk di kursi yang tersedia.

Kompol Nasaruddin mengawali perbincangan dengan menyapa, "SIM apa yang mau diurus?"

"Dia bilang 'SIM A'. Jadi saya bilang, 'Oh.. iya langsung-miki ke bagian SIM'. Tapi dia (PA) bilang, 'Tidak, saya mau tahu dulu berapa harganya," kata Kompol Nasaruddin menceritakan perbincangannya dengan PA.

Kompol Nasaruddin yang mengaku tidak mengetahui pasti tarif atau nominal pengurudan SIM A, pun mengaku mengarahka PA ke bagian SIM langsung.

"Saya jelaskan ke dia (PA) saya tidak tahu berapa kalau SIM karena ada yang di BRI dibayar, ada sidik jari, ada psikotes dan keterangan dokter. Jadi saya bilang 'Langsung-miki ke bagian SIM karena saya takut siapa tahu kurang atau lebih," kata Kompol Nasaruddin.

Namun, kata dia, PA tidak kunjung bergegas.

PA malah tinggal di dalam ruangan dengan alasan istirahat sejenak.

Saat duduk, lanjut Kompol Nasaruddin mengatakan, PA mulai membahas soal lain.

Ia memuji Kompol Nasaruddin yang menjabat sebagai Wakil Kapolres di kampung halaman.

"Dia (PA) bilang-mi 'Syukur-ta itu di Pak jadi Wakapolres di kampung sendiri'. Jadi saya bilang-mi, ya harus disyukuri," ujarnya.

Selain itu, PA juga menyinggung Kompol Nasaruddin yang pernah bertugas di SPN Batua.

Kompol Nasaruddin membenarkan bahwa ia pernah bertugas di SPN Batua selama 3 tahun.

Tidak sampai di situ, penuturan Kompol Nasaruddin, PA juga membahas ketampanan wajah mantan Kapolsek Mangarabombang itu.

"Dia (PA) bilang pasti waktu tugas di kota banyak pacarta kah memang gagahki, wajar kita punya cewek banyak. Jadi saya bilang saya tidak merasa gagah saya, biasaji," kata Kompol Nasaruddin.

Singkat cerita, kata Kompol Nasaruddin, PA mendekati dirinya.

Ia (PA) lalu mencium pipi Kompol Nasaruddin.

Baca juga: Terungkap Daftar Utang Aktor Shaolin Soccer, Stephen Chow hingga Bangkrut & Terlilit Utang Rp 700 M

Baca juga: FPI Bilang Habib Rizieq Shihab Sudah Bisa Kembali ke Indonesia, Dubes Masih Dicekal: Siapa Benar?

Baca juga: Niat Puasa Senin Kamis Lengkap Doa Sebelum & Sesudah Makan Serta Doa Buka Puasa Sunnah Hari Kamis

"Tanpa saya panggil, dia (PA) berdiri dari tempat duduknya mendekati saya sambil dia (PA) mencium saya. Jadi ini ceritanya saya dikerjai, jadi saya berdiri lalu bilang-ka 'Kenapa ini?' Dia bilang 'Tunggu-mi dulu'. Kenapa-mi ini?," ungkap Kompol Nasaruddin.

"Saya bilang 'Tidak'. Tadi kamu bilang katanya urus SIM, tapi kenapa seperti ini. Jadi pada saat itu, saya bilang tidak baik ini seperti ini, ruang kerja ini kenapa kau seperti itu," katanya menyambung.

Kompol Nasaruddin, pun mengaku menasehati PA agar segera kembali ke tempat duduknya.

Ia beralasan, ruang kerjanya itu biasa dikunjungi personelnya dan juga terdapat CCTV.

"Akhirnya dia (PA) berhenti-mi, tapi ada gerakannya dia pegang (daerah intim). Jadi saya tepis-mi. Setelah saya larang, dia berhenti, lalu dia masuk ke WC (toilet)," ungkap Kompol Nasaruddin.

Dari ceritanya itu, Kompol Nasaruddin pun membantah segala tudingan yang diarahkan ke dirinya.

Saat PA hendak keluar dari ruang kerjanya, lanjut Kompol Nasaruddin, ia (PA) sempat berucap," Nanti ketemuki pale (saja) di Makassar."

"Jadi memang ini orang mau sekalu menyudutkan saya. Seandainya saya mau ikuti maunya, mungkin saya sudah dijebak, dia telepon keluarganya atau apanyalah supaya saya bisa didapat di situ (hotel)," kata Kompol Nasaruddin.

"Jadi saya ini difitnah kasihan, dizalimi. Kalau dibilang cabul, malah saya ini yang sebenarnya korban," tuturnya

Kompol Nasaruddin menegaskan, ia tidak begitu kenal dengan PA.

Mereka hanya berteman akun di Facebook.

"Saya tidak kenal sebelumnya. Tapi memang kalau ada saya posting di medsos, dia (PA) sering like-like begitu kaya peduli sama saya begitu," katanya mengungkapkan.

PA melaporkan kasus ini kepada Propam Polda Sulsel

Akibat laporan atas dugaan pelecehan seksual itu, Kompol Nasaruddin harus menerima kenyataan pahit.

Ia dicopot dari jabatannya sebagai Wakapolres Takalar dan dimutasi ke Polda Sulsel.

Meski demikian, Kompol Nasaruddin mengaku tidak tinggal diam.

Ia bahkan telah melaporkan PA ke Reskrim Polda Sulsel atas tuduhan pencemaran nama baik.(*)

Berita Terkini