TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok Sukriansyah S Latief, mantan Komisaris di PT Pupuk Indonesia dan Staf Khusus Wapres RI Ma'ruf Amin, sempat mengisi ruang-ruang publik di Makassar, Sulawesi Selatan ( Sulsel ) melalui foto-fotonya.
Sejak 2019 lalu, dia ingin menjadi calon Wali Kota Makassar periode 2021 - 2025.
Baliho, poster, spanduk, dan iklan lainnya dari Sukriansyah S Latief bertebaran di mana-mana, termasuk di lokasi strategis yang dijangkau banyak orang di Makassar.
Selain itu, dia juga rajin menemui warga pemilik hak suara di Pilwali Makassar yang akan mencoblos pada 9 Desember 2020, di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
Namun, jelang masa pendaftaran calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Jumat - Ahad atau Minggu (4-6/9/2020), UQ, demikian akronim dari nama Sukriansyah S Latief, tak muncul lagi.
Saat ini, hanya ada 4 pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar yang akan bertarung melalui jalur partai.
Mereka adalah pasangan:
1. Irman Yasin Limpo atau None dan Andi Muhammad Zunnun Armin Nurdin Halid (diusung Partai Golkar, PAN, PKS, dan Partai Berkarya),
2. Mohammad Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto dan Fatmawati Rusdi Masse (diusung Partai Nasdem dan Partai Gerindra),
3. Munafri Arifuddin atau Appi dan Abd Rahman Bando (diusung Partai Demokrat, PPP, Perindo, dan PSI), dan
4. Syamsu Rizal atau Deng Ical dan Fadli Ananda (PDIP, Partai Hanura, dan PKB).
UQ tak dapat partai sebab tak lolos penjaringan.
Di Pilwali Makassar 2020, tak ada calon perseorangan atau bertarung di jalur independen sebab tak ada yang memenuhi syarat utama berupa bukti dukungan dari 72 ribu warga melalui e-KTP.
Lima hari jelang pendaftaran calon, mantan Staf Khusus Menteri Pertanian RI itu, menulis permohonan maaf tak lolos menjadi calon "01" maupun "02" Makassar.
Telah menghabiskan waktu 1,6 tahun untuk sosialisasi, UQ mengajak pendukungnya untuk tidak larut dalam kekecewaan dan tetap semangat.
Selengkapnya, berikut tulisan permohonan maaf UQ.
"Bismillahirahmanirrahim
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam sejahtera buat kita semua
Saudara-saudaraku, sahabat-sahabatku, yang terkasih.
Pada akhirnya, realitas politik telah berbicara dengan sangat terang dan nyata, bahwa: kita tidak ikut berkompetisi dalam gelanggang Pemilihan Walikota Makassar, bulan Desember mendatang.
Ini memang bukan hasil terbaik dari perjuangan kita. Dan saya mengerti atas kekecewaan yang mendalam dari saudaraku semua, karena saya pun merasakan hal yang sama. Saya meminta maaf karena belum mampu mewujudkan impian kita bersama untuk Kota Makassar yang AGAMIS (Adil, Gigih, Aman, Makmur, Indah, Sejahtera), karena kerja-kerja politik kita harus berakhir hari ini.
Namun di balik itu semua, saya percaya dan sangat bangga dengan nilai-nilai yang telah kita tebar, serta mengkampanyekan visi misi kita untuk menjadikan Kota Makassar yang lebih baik. Saya sangat bangga dengan kerja keras yang telah kita bangun dengan sangat luar biasa.
Sinergi yang kita bangun telah membuahkan hasil yang gemilang, penuh kreativitas, serta mengajarkan kita bagaimana menghargai persaudaraan, kemanusiaan, serta pengabdian untuk menjadikan Makassar sebagai kota yang manusiawi.
Saya ucapkan rasa terimakasih yang tulus kepada seluruh relawan, simpatisan dan pendukung UQ mo, terutama Tim Pegasus Spartan yang sudah lebih dari satu tahun, bahu membahu dan setia melakukan kerja-kerja politik yang santun dan menebar kedamaian, serta tetap bersahabat dengan para calon kandidat lain. Untuk warga kota Makassar, terima kasih telah memberi ruang kepada saya untuk mendekat dan mengenalkan diri lebih jauh.
Sekali lagi saya mohon maaf kepada seluruh warga, relawan dan seluruh simpatisan. Percayalah, ini bukan akhir dari kecintaan saya kepada Kota Makassar. Membangun dan mengabdikan diri untuk kota ini akan terus kita lakukan, tanpa harus menjadi walikota. Kita akan terus bersama mengabdikan diri untuk kemajuan Kota Makassar di arena yang lain.
Saudara-saudaraku, sahabat-sahabatku, yang terkasih.
Kita mungkin tak ikut berkompetisi dalam Pemilihan Walikota, tapi gagasan kita, impian-impian kita, dan semua cita-cita kita tentang Kota Makassar, bagaimana pun telah hadir di kota ini, sebagaimana yang telah kita kerjakan dan kita tebarkan ke seluruh warga selama setahun terakhir.
Mantan Perdana Menteri Inggris, Winston Churchill pernah berkata:
“Never give up on something that you can’t go a day without thinking about.”
“Janganlah pernah menyerah akan sesuatu yang terus ada di dalam benak kita.”
Jabatan Walikota bukanlah tujuan utama perjuangan kita, melainkan terwujudnya gagasan, impian, dan cita-cita kita tentang Makassar yang kita cintai ini. Semoga Allah SWT meridhai segenap langkah kita.
Wassalam UQ mo
Dr. Sukriansyah S. Latief SH.MH
Minggu, 30 Agustus 2020."(*)