Akhir Tahun, BKD Sulsel Terapkan Merit System Berbasis Aplikasi

Penulis: Muhammad Fadhly Ali
Editor: Imam Wahyudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah menyerahkan tanda kehormatan Sayta Lencana kepala Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemprov Sulsel, di Gubernuran Jl Sungai Tangka Makassar, Kamis (13/8/2020).

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Badan Kepegawaian Daerah Sulawesi Selatan (BKD Sulsel) Imran Jausi merespon arahan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah agar pegawai yang ditempatkan sesuai kapabilitas.

"Harapan Pak Gub ini akan ditindaklanjuti oleh BKD, saat ini kita sementara membangun merit system berbasis aplikasi yang diharapkan akan selesai pada November ini," ujarnya via pesan WhatsApp, Kamis (13/8/2020).

Jika ini telah rampung, lanjut dia, maka Pemprov Sulsel akan memiliki database potensi dan kompetensi ASN, sehingga proses mutasi, rotasi dan promosi akan lebih mudah.

"Bahkan proses Seleksi Terbuka (lelang) jabatan untuk JPT (Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama atau eselon II) tidak perlu dilaksanakan lagi, karena kita akan memiliki database dan sistem manajemen talenta yang baik," ujarnya.

Sebelumnya, Gubernue NA berharap BKD dapat menempatkan pegawai sesuai kapabilotas dan memiliki integritas tinggi, serta yang paling penting harus bersifat adil dalam menempatkan orang.

"Kita harus berbuat adil, orang yang punya integritas, kapabilitas yang selama ini terjaga dengan baik, orang-orang ini dikasih kesempatan dong, jangan orang di tengah-tengah masyarakat sudah melihatnya ini orang parah, tapi jenjang kariernya itu bagus, itu kan bahaya," jelas NA usai menyerahkan tanda kehormatan Sayta Lencana kepala Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemprov Sulsel, di Gubernuran Jl Sungai Tangka Makassar, Kamis (13/8/2020).

"Itu tadi saya ingatkan, BKD itu kerja, tidak apa-apa transparan, siapa di mana, kalau ada yang komplain ya datang, tanyakan kenapa saya harus dikasih pindah? Jangan tiba-tiba datang bilang kenapa saya dikasih pindah lagi," lanjutnya.

Dirinya mengaku, pihak BKD harus memiliki database yang kuat untuk menentukan posisi. Apalagi yang dibutuhkan saat ini, yang bisa bersinergi dan berkolaborasi untuk menghasilkan produk buat masyarakat.

"Kita harus betul-betul memiliki database yang kuat, bukan persoalan like dan dislike, karena yang kita butuh inikan bagaimana kita kerja secara simultan bersinergi, berkolaborasi untuk menghasilkan sebuah produk yang dirasakan masyarakat," katanya.

Berita Terkini