TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dilansir data yang dikirimkan tim konsultan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulsel, Rabu (5/8/2020) malam memperlihatkan, angka reproduksi efektif (Rt) di Sulsel berada di bawah 1, tepatnya di angka 0,93.
Angka tersebut naik bila dibandingkan dengan sehari sebelumnya di angka 0,92.
Artinya, sudah 16 hari berturut-turut Rt Sulsel di bawah 1, detailnya sejak (21/7/2020) hingga (5/8/2020).
Pada 21 Juli (0,98), 22 Juli (0,92), 23 Juli (0,92), 24 Juli (0,94), 25 Juli 0,90), 26 Juli (0,91), 27 Juli (0,90), 28 Juli (0,92), 29 juli (0,92), 30 Juli (0,95), 31 Juli (0,94), 1 Agustus (0,95), 2 Agustus (0.93), 3 Agustus (0,94), 4 Agustus (0,92) dan 5 Agustus (0,93).
Rt paling tinggi yakni Luwu Utara (7,58), diikuti Soppeng (2,43) dan Sinjai (1,60).
Ketua Tim Konsultan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulsel Prof Ridwan Amiruddin mengatakan, Luwu Utara dengan Rt 7,58 mengartikan, potensi ledakan covid dipengungsian sangat tinggi.
"Populasi yang vulnerable/rentan, lingkungan yang rawan, interaksi sosial tinggi, kepatuhan bermasker rendah, itu pemicunya," ujarnya via pesan WhatsApp, Kamis pagi.
"Jadi 1 kasus akan menularkan ke cluster pengungsi di setiap tenda secara cepat.
Perlu perhatian serius Pemda, Dinkes, semua stakeholder yang terlibat di urusan pengungsi," jelasnya.
Ada beberapa yang perlu diperhatikan, lanjut Ridwan.
"Bahwa mereka bebas dari Covid-19, isolasi tenda-tenda yang terpapar, buat atau maksimalkan tempat isolasi RS, edukasi intensif pengungsi tetap bermasker," katanya.
"Lalu semua relawan dipastikan bukan sebagai penular di pengungsian, memastikan tempat cuci tangan dan akses air bersi di ruang publik tersedian, menenangkan dan memperhatikan warga khususnya warga yang paling rentan: bayi, balita, anak, bumil, lansia dan kelompok komorbiditas," jelasnya.(tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @fadhlymuhammad