TRIBUN-TIMUR.COM-Sejarah baru di Indonesia, seorang bupati dimakzulkn Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Hal ini terjadi di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Bupati Jember periode 2016-2021, Faida resmi dimakzulkan berdasarkan kesepakatan DPRD Jember
Rabu (22/7/2020) mulai pukul 11.00 WIV, DPRD Jember menggelar rapat paripurna beragendakan 'Usul Hak Menyatakan Pendapat (HMP) DPRD Kabupaten Jember terhadap Bupati Jember'.
Ketujuh fraksi sepakat berpendapat meminta Mendagri memberhentikan bupati Jember dari jabatan.
Setelah rapat paripuran Wakil Ketua DPRD Jember yang menjadi pemimpin rapat sidang paripurna, Ahmad Halim, DPRD Jember secara politis telah memberhentikan bupati dari jabatan.
• Bupati Jember Akhirnya Angkat Bicara Sosok Ngaku Sultan Hampir Tipu Anang Ashanty
• Pengakuan Sultan Jember Setelah Ashanty Tunjuk Bukti Penipuannya Terus Terang Saya Juga Tertekan
"Secara politis, DPRD Jember memberhentikan bupati Jember dari jabatan. Selanjutnya proses administrasi akan kami lakukan, yakni membawa pendapat ini ke Mahkamah Agung. MA yang akan mengujinya. Untuk berapa lama prosesnya di MA, itu tergantung MA. Tetapi berdasarkan aturan MA memiliki waktu 30 hari berkas masuk dan teregister," kata Halim.
Dia mengakui proses setelah dipakainya HMP, masih panjang. Karena harus melewati mekanisme di MA.
"Amanat UU begitu bunyinya," imbuh Halim.
Halim juga mengatakan masih menunggu kalkulasi politik untuk meneruskan tuntutan ini ke Mahkamah Agung.
"Kalau soal itu menunggu waktu, menunggu kalkulasi politik. Lazimnya 90 hari setelah HMP. Tetapi di aturan, tidak menyebut batas kedaluwarsa berkas didaftarkan ke MA," lanjutnya.
Karenanya, meskipun secara politis DPRD Jember telah memakzulkan Bupati Faida dari jabatan bupati Jember, selama belum ada surat keputusan (SK) dari presiden atau Mendagri, maka dia masih menjabat sebagai bupati Jember.
Sosok Faida
Dikutip dari tribunnewswiki.com, Faida adalah Bupati Jember periode 2016-2021 yang lahir di Malang pada 19 September 1968.
Merupakan anak ketiga dari lima bersaudara, pasangan Musytahar Umar Thalib dan Widad Thalib.
Sang ayah, Musytahar Umar Thalib meninggal pada 30 November 2009 silam.
Selang sebulan, kakak pertama Faida, Asyhar juga meninggal karena sakit.
Sebelumnya, adik lelakinya Mumtaz meinggal dunia karena kecelakaan menjelang diwisuda sebagai dokter muda.
Faida merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Setelah lulus, Faida masuk pascasarjana UGM dan meraih gelar Magister Manajemen Rumahsakit (MMR) pada 1998.
Faida menikah dengan Abdul rochim yang berprofesi sebagai dokter gigi dan staf pengajar di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.
Pasangan ini dikaruniai dua orang anak yakni Abdul Malik Akmal dan Abdurrahman Akhtar. (1)
Bupati Jember, Faida menghadiri acara Gerebek Suro Puger 2019. Bupati Faida diberi kehormatan untuk menduduki Dampat Kencana atau tempat duduk ratu. (SURYA.co.id/Sri Wahyunik)
Rekam Jejak
Faida mengawali karier sebagai staf bidang pelayanan medis di Rumah Sakit Al-Huda, Genteng, Banyuwangi yang merupakan milik sang ayah.
Posisinya lalu naik menjadi wakil kepala bidang pelayanan medis (1996-1998).
Kemudian, Faida menjadi Kepala Bidang Farmasi RS Al-Huda pada tahun 1998-1999.
Faida lalu menjadi Kepala Puskesmas Tulungrejo, Glenmore pada 2001-2004.
Setelah itu, Faida kembali lagi ke RS Al-Huda sebagai direktur medis hingga tahun 2009 dan naik menjadi Chief Executive Officer (CEO) hingga saat ini.
Faida juga menjadi Direktur Utama di Rumah Sakit Bina Sehat Jember dan mengepalai Bina Sehat Training Center, sebuah lembaga pendidikan perawat khusus untuk dikirim ke luar negeri.
Atas dukungan dari rekan-rekannya, Faida memantapkan niat terjun ke dunia politik sebagai kandidat kepala daerah.
Faida kemudian menjadi bupati perempuan pertama di Kabupaten Jember.
Faida yang berpasangan dengan Abdul Muquit Arief dilantik pada 17 Februari 2016.
Faida juga menyatakan bahwa siap kembali ikut dalam kontestasi Pilkada Jember 2020 dan sudah mendaftar melalui PDI-Perjuangan.
Penghargaan
Faida pernah mendapatkan beberapa penghargaan antara lain:
-Juara I PERSI Award Kategori HRD Project (RS Bina Sehat-BSTC) tahun 2010
-100 Indonesia Most Powerful Business Women versi Majalah SWA 2011
-The Best Innovative and Creative Women Indonesia Creativity Award 2012
-Top Hospital In Service Excellent of The Year (RS Bina Sehat Jember) 2012
-Top Hospital In Service Excellent of The Year (RS Al-Huda) 2012
-The Best Professional by Loyalty Performance of the Year 2012
-Anugerah Perempuan Indonesia Kategori RS Swasta 2013
-PengaMian dan Kepedulian Dalam Rangka Mengangkat Derajat Kaum Wanita di Bidang Sosial dan Kesehatan Melalui Operasi dan Penanganan Kesehatan melalui Operasi dan Penanganan Kesehatan Bagi Kaum Dhuafa 2014
-Penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial dari Presiden RI tahun 2014. (3)
(Tribunnewswiki.com/Ami Heppy)