TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menduga banjir bandang Luwu Utara terjadi akibat longsor pada hulu sungai.
Dugaan itu disampaikan Basuki saat berdiri di atas jembatan Sungai Masamba, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Kamis (16/7/2020) siang.
"Sedimen bukan lumpur, tapi pasir padat. Berarti ada sesuatu di hulu, kecurigaan saya mungkin ada yang longsor di hulu," kata Basuki kepada wartawan.
Dugaan lain, di hulu sungai terjadi longsoran dan membentuk bendungan alam.
"Nggak kuat, jebol, bandang. Tapi kalau lihat material pasir segar, curiga saya ada yang longsor," katanya.
"Lumpur dari sungai, dia pasti lapuk. Ini fresh dan keras diinjak orang tidak masuk. Kita mau drone dulu," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Basuki tengah berada di Luwu Utara.
Ia dan rombongan tiba di Desa Radda, Kecamatan Baebunta, pada pukul 11.45 Wita menumpangi Mitsubishi Pajero Sport pelat RI 34.
Kedatangan Basuki disambut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Luwu Utara Suaib Mansur dan Anggota DPRD Luwu Utara Muhammad Azhal Arifin.
Setiba di Desa Radda, Basuki meninjau sungai dan jembatan Radda.
Sekitar 20 menit mengamati kondisi di Radda, Basuki bergeser dua kilometer ke arah timur meninjau Sungai Masamba.
Kepada wartawan, Basuki akan melakukan tiga hal untuk penanganan pasca banjir bandang.
"Pertama saya membuka konektivitas jalan paling lambat hari Minggu," katanya.
"Kedua membuat tanggul untuk melindungi permukiman warga, sarana jembatan, dan jalan."
"Ketiga normalisasi sungai, itu yang akan kita lakukan segera," tegas Basuki.
Sungai yang akan dinormalisasi adalah Sungai Masamba, Sungai Radda, dan Sungai Rongkong.(*)
Laporan Wartawan TribunLutra.com, Chalik Mawardi