TRIBUN-TIMUR.COM - Banjir bandang yang terjadi di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Senin (13/7/2020) malam, menyisakan duka mendalam bagi para korban.
Hingga sore tadi, data yang terkumpul dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Utara, jumlah korban tewas mencapai 18 orang.
Dari jumlah tersebut, korban terbanyak berasal dari Desa Radda yakni sebanyak tujuh orang. Disusul dari Desa Pontaden sebanyak empat orang, selebihnya dari Masamba, dan daerah-daerah lainnya.
"Sampai pukul 17.00 Wita, data masuk sudah 18. Ada penambahan tiga dari kemarin," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Luwu Utara, Syahrul, Rabu (15/7/2020) malam.
Tambahan dua dari tiga mayat ditemukan di Desa Radda, Kecamatan Baebunta bernama Nurul dan Yanti, jenis kelamin perempuan.
Mayat Nurul ditemukan tertimbun lumpur di pelataran Masjid Al Istiqamah Radda.
Sementara mayat Yanti ditemukan di lapangan Radda. Nurul dan Yanti adalah saudara.
Adapun mayat Andi ditemukan di Desa Tolada, Kecamatan Malangke.
Lokasi penemuan mayat Andi berjarak sekitar 27 kilometer dari tempatnya hanyut di Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba.
1. Berikut nama, umur, dan alamat korban meninggal.
1. Gandi (35) / Pontaden
2. Askar (49) / Pontaden
3. Nahmu (47) / Radda
4. Sitti Wahyu (63) / Sapek
5. Sabarina (56) / Pontaden
6. A Nina Saad (23) / Pontaden
7. Mahmud (47) / Radda
8. Disya (10) / Masamba
9. Tanpa Nama / Kampung Kurra
10. Amri (43) / Radda
11. Tanpa Nama / Radda
12. Tanpa Nama / Radda
13. Muhammad Idris (85) / Masamba Affair.
14. Indo Kandolo / Petambua
15. Muh Taufik / Patila
16. Nurul / Radda
17. Yanti / Radda
18. Andi (10) / Bone Tua
2. Terjang Enam Kecamatan
Setidaknya ada enam kecamatan di Luwu Utara yang terdampak banjir bandang ini. Masamba adalah daerah yang paling parah terkena banjir bandang.
Di Masamba, tercatat dua kelurahan dan dua desa yang dihantam banjir bandang. Sedangkan yang terkena banjir biasa hanya dua desa.
Kecamatan Baebunta juga tercatat dihantam banjir bandang yakni di Desa Radda dan Desa Meli.
Berikut nama kecamatan, desa, dan kelurahan yang terdampak banjir bandang dan banjir biasa:
1. Kecamatan Masamba
Banjir Bandang
-Kelurahan Bone
-Kelurahan Bone Tua
-Desa Lero/Maipi
-Desa Baloli/Balebo
Banjir Biasa
-Desa Pongo
-Desa Laba
2. Kecamatan Baebunta
Banjir Bandang
-Desa Radda
-Desa Meli
3. Kecamatan Baebunta Selatan
Banjir Biasa
-Desa Beringin Jaya
-Desa Lembang
-Desa Sumpira
-Desa Polewali
4. Kecamatan Malangke
Banjir Biasa
-Desa Malangke
-Desa Girikusuma
-Desa Tolada
5. Kecamatan Malangke Barat
Banjir Biasa
-Desa Limbong Wara
-Desa Wara
-Desa Cenning
-Desa Waelawi
-Desa Pombakka
-Desa Pengkajoang
6. Kecamatan Sabbang
Banjir Bandang
Desa Salam
Desa Malimbu
Desa Pengkendekan
Rumah hanyut: 10 Unit
Rumah tertimbun pasir bercampur lumpur: 213 unit
Ketinggian timbunan lumpur:
Kelurahan Bone Tua dan Kelurahan Bone (Masamba) 1-2 meter
Desa Radda-Desa Meli 3-4 meter.
Desa Malimbu dan Desa Salama 3-4 meter
Warga terdampak: KK 4.202 / 15.944 jiwa
Lokasi pengungsian: Posko, masjid, rumah keluarga korban.
3. Butuh Tikar
Korban banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, kini mengungsi di beberapa tempat.
Mulai dari posko, rumah ibadah hingga yang terbanyak di rumah keluarga.
Warga Desa Radda Muhammad Azhal Arifin menyebut, kebutuhan pengungsi bermacam-macam.
Namun ada beberapa yang paling dibutuhkan.
Antara lain susu bayi, pakaian dalam perempuan, tikar, peralatan mandi, vitamin hingga popok.
"Kalau makanan Alhamdulillah sementara cukup," kata Azhal yang juga anggota DPRD Luwu Utara, Rabu (15/7/2020).(*/tribun-timur.com)