Obat Corona

Dosen Farmasi Unhas Yusnita Rifai: Hindari Panic Buying Obat Dexamethasone

Penulis: Rudi Salam
Editor: Suryana Anas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dosen Farmasi Unhas, Yusnita Rifai

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dosen Farmasi Unhas, Yusnita Rifai meminta masyarakat agak tidak panic buying (pembelian karena panik) terhadap obat dexamethasone.

Dia menjelaskan bahwa Universitas Oxford UK mengumumkan dexamethasonese dapat menyembuhkan pasien Covid-19 yang mengalami gagal napas di rumah sakit.

"Baru saja Universitas Oxford UK mengumumkan bahwa dexamethasone, salah satu obat antiinflamasi golongan kortikosteroid, dapat menyembuhkan pasien covid-19 yang mengalami gagal napas di rumah sakit. Obat ini masuk dalam projek RECOVERY TRIAL (randomised evaluation of covid19 theraphy) yang dilakukan terhadap 11.500 pasien pada 175 rumah sakit di UK," jelasnya kepada tribun-timur.com, Rabu (17/6/2020) malam.

Yusnita yang juga merupakan Tim Satgas Covid-19 Fakultas Farmasi menjelaskan bahwa hasil trial menunjukkan bahwa dexamethasone dapat mengurangi kematian sepertiga pasien covid-19 dengan komplikasi pernapasan parah.

"Terlihat peningkatan kelangsungan hidup setelah 28 hari setelah pemberian acak obat pada sub kelompok pasien yang parah dan memerlukan ventilator," katanya.

"Mencegah 1 kematian pada 8 pasien yang menggunakan ventilator, mencegah 1 kematian dari 25 pasien yang menggunakan bantuan oksigen. Sebelumnya, diberikan terapi antivirus ramdesivir tapi kurang berhasil," lanjutnya.

Namun, obat tersebut, kata Yusnita memiliki efek samping sehingga tidak diperjualbelikan dengan bebas.

Pengumuman dari UK tentang efektivitas dexamethasone ini sekiranya, lanjut Yusnita, ditanggapi dengan positif, sebagai rekomendasi untuk “clinical use” di dalam penanganan penyakit Covid-19 khusus untuk pasien gagal napas.

"Bukan ditanggapi dengan panic buying maupun tindakan-tindakan agresif lainnya misalnya mengkonsumsi obat tersebut tanpa resep dokter, mengingat bahwa harga dexa terjangkau dan dapat ditemukan di mana-mana," imbaunya.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa dexamethasone adalah obat yang dapat mengatasi berbagai jenis peradangan termasuk alergi parah, mual, muntah, radang sendi, sum-sum tulang belakang, asma parah dan kesulitan bernafas pada bayi yang baru lahir.

"Jadi obat tersebut hanya terbukti dapat digunakan untuk pasien dalam kondisi kritis. Adapun pasien dalam kondisi Covid-19 klinis ringan sama sekali tidak dianjurkan mengkonsumsi dexamethasone," tutur Yusnita.

Laporan Wartawan tribun-timur.com, Rudi Salam

Berita Terkini