TRIBUNMAROS.COM, BANTIMURUNG - Setelah kembali dibuka pada 8 Juni 2020, objek Wisata Alam Bantimurung mulai ramai dikunjungi.
Bahkan pada akhir pekan kemarin, jumlah pengunjung mencapai 1000 orang.
Tapi pihak pengelola yaitu Dinas Pariwisata Maros, mengharuskan pengunjung memperhatikan protokol kesehatan.
Seperti wajib menggunakan masker, mencuci tangan sebelum masuk, menjaga jarak dan melarang pengunjung yang sedang influensa memasuki kawasan wisata.
"Kalau penerapan protokol kesehatan, ada hal - hal yang khusus kita atur, selain misalnya mencuci tangan, wajib pakai masker, kemudian selama di dalam lokasi menerapkan etika bersin dan batuk," ujar Kabid Pariwisata Maros, Yusriadi, Selasa (16/6/2020).
Pihaknya juga menerapkan kuota kunjungan dalam satu waktu tertentu.
"Jadi kita hitungannya 50% dari kapasitas puncak dalam 1 waktu. Bantimurung bisa menampung sekitar 10.000 orang, jadi kita potong menjadi 5.000 orang saja dalam sutu waktu tertentu," jelasnya
Jadi ketika tiket yang sudah terjual sudah 5000, maka pengunjung yang ingin memasuki kaswasan wisata di hentikan dulu, sampai ada pengunjung lain yang keluar.
"Ada aplikasi, kita liat saja di komputer berapa report untuk penjualan tiket, untuk keluar kita hitung di petugas, karena satu pintu keluar, jadi gampang di kontrol," ungkapnya
Tapi ia mengaku pengawasan yang paling krusial dilakukan di area penerimaan dan pembelian karcis, sebab pihaknya harus memastikan pengunjung steril dari Covid -19 sebelum memasuki area wisata.
"Hal teknis yang paling krusial itu diantrian atay di area penerimaan. Sama seperti di Grand Mall, bahwa sebelum memasuki antrian cek suhu tubuh dulu, kemudian pada saat membeli tiket diarahkan mencuci tangan, yang lain penggunaan fasilitas, dan gazebo itu hanya maksimal 4 orang, dulu itusampai 8 orang," tutupnya