Banjir di Bantaeng

Jalan Poros Bantaeng-Bulukumba Tergenang, Hambat Arus Lalu Lintas

Penulis: Achmad Nasution
Editor: Imam Wahyudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Curah hujan tinggi menyebabkan Jalan poros Bantaeng-Bulukumba tergenang air.

TRIBUNBANTAENG.COM, BISSAPPU - Curah hujan tinggi menyebabkan Jalan poros Bantaeng-Bulukumba tergenang air.

Jalan tersebut tepatnya berada di depan Rest Area Sasayya, Kelurahan Bonto Sunggu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng.

Parahnya, beberapa rumah warga sekitar juga mengalami kebanjiran akibat luapan air sungai belakang rumah warga.

Warga setempat, Arifuddin mengatakan, genangan air yang terjadi dijalan poros Sasayya disebabkan luapan air sungai yang ada di Jalan Lingkar Bantaeng.

"Tanggul sungai sangat rendah jadi ketika curah hujan tinggi air akan meluap," kata Arifuddin saat di temui TribunBantaeng.com, di rumahnya, Jl Sasayya, Kelurahan Bonto Sungguh, Kecamtan Bissappu, Senin, (25/5/2020), malam.

Sampah ranting pohon kelapa yang di bawa air dari perkebunan juga menjadi penyebab air tergenang, karena menghambat aliran air.

Selain itu, terjadi banjir dibeberapa rumah warga. Seperti yang dirasakan Udin warga Sasayya.

Manurut Udin, ketika musim hujan tiba, air sungai yang ada dibelakang rumah warga selalu meluap.

"Dari sungai belakang rumah meluap sehingga terjadi banjir," ujar Udin.

Ketika musim hujan tiba banyak sumber air dari beberapa titik mengalir pada sungai belakang rumah warga.

Akibatnya, beberapa rumah di jalan Sasayya harus mengalami kebanjiran yang terjadi setiap tahunnya, jelasnya.

Hal itu disebabkan, karena ukuran sungai sangat kecil dan tanggul tidak tinggi. Ditambah lagi tanggul sudah banyak yang bocor.

Sehingga, air sungai yang meluap memasuki rumah mereka. Bahkan terparah, tingginya mencapai pinggang orang dewasa.

Bahkan, banjir setiap tahunnya terjadi hingga tiga kali. Terkadang datang sekitar pukul 01.00 atau Pukul 02.00 dini hari.

"Dua kali, kadang tiga kali banjir setahun. sebelumnya kadang terjadi jam 1 jam 2 malam jadi biasa tidak tidur sampai pagi," ujarnya.

Untuk itu, ia berharap pemerintah dapat memberikan solusi dengan memperbaiki sungai yang ada di belakang rumah warga.

Apabila tidak segera dilakukan perbaikan, tanggul sungai akan jebol karena sudah ada yang bocor dan sudah nampak rapuh, tambahnya.

Berita Terkini