TRIBUN-TIMUR.COM - Pengusaha Mardigu Wowiek Prasantyo menjadi salah satu kata kunci paling dicari di Google hari ini Rabu (20/5/2020).
Sehari sebelumnya, dia muncul di podcast Deddy Corbuzier bicara tentang konspirasi virus corona.
Namun jauh hari sebelum itu, Mardigu yang berjulu Bossman Sontoloyo sudah menuangkan pendapatnya via video naratif di youtube dan instagramnya.
Mardigu juga sudah diundang bicara di chanel youtube tokoh-tokoh seperti Sandiaga Uno, Helmi Yahya hingga motivator Tung Dusem Waringin.
• 7 Fakta Mardigu Wowiek, Pengusaha Berjuluk Bossman Sontoloyo, Ngetop di Tengah Wabah Corona
Walaupun pada kesempatan itu Mardigu tak melulu bicara soal konspirasi corona tapi juga soal dampak covid-19 terhadap ekonomi.
Adapun yang membuatnya jadi buah bibir adalah keberaniannya blak-blakan soal siapa yang menciptakan virus corona dan tujuannya.
Hal inilah yang membuat banyak orang memandang pendapat Mardigu lebih masuk akal ketimbang teori-teori konspirasi yang banyak bertebaran di internet.
Warganet menyebut jika pendapat mardigu soal konspirasi Corona lebih masuk akal ketimbang apa yang diucapkan musisi Jerinx SID.
Profil mardigu yang pernah menjadi penasihat intelijen di Kementerian Pertahanan membuat bobot tersendiri bagi pendapatnya.
Pengetahuannya tentang ekonomi dan politik internasional yang luas membuat banyak orang percaya dengan pendapatnya yang didasarkan dengan data-data.
Bahkan dalam beberapa videonya Bossman Mardigu siap berdebat dengan orang istana terkait pendapatnya ini.
Berikut adalah beberapa hal yang Mardigu Wowiek ungkap tentang virus Corona (Covid-19):
1. Corona bukan dari Wuhan
Berdasarkan informasi yang diperoleh Mardigu dari seorang temannya yang bergelar Profesor di University of Cambridge meyakini Virus Corona bukan berasal dri Wuhan, Tiongkok.
"Corona virus ada banyak versi, saya lebih seneng pakai data science aja, Cambridge Universiy mengadakan riset cukup panjang. Seorang profesor, doktor di sana sahabat saya, dia di Malaysia. Sejak Februari dia sering WA, dia bilang, something yang belum bisa dia nebak, behaviournya kayak AIDS, ngambil imunitas," kata Mardigu.
Mardigu menyebut hanya ada 3 laboratorium di 3 negara yang berpotensi menciptakan itu yakni Amerika, China dan Israel.
Namun Mardigu mencurigai Virus Corona pertama berasal dari Amerika.
2. Virus Corona 3 Versi
Mardigu mengungkapkan jika Virus Corona ada 3 versi atau tipe. Tipe A di Amerika, tipe B di Wuhan China dan Tipe C di Eropa.
Ketiga virus itu katanya memiliki karakteristik dan penanganannya berbeda.
Soal tipe virus yang beredar di indonesia, Mardigu meminta agar dilakukan penelitian lebih lanjut.
3. Keterlibatan Kelompok Obama
Mardigu menyebut jika ada kemungkinan Virus Corona dibuat oleh elite global.
Elite global kata Mardigu sangat dekat dengan Partai Demokrat Amerika, lawan Partai Republik.
Elite global tersebut disebut menguasai industri farmasi di dunia.
Pada masa Demokrat berkuasa dimana Obama sebagai presiden Amerika, industri farmasi berjaya lewat program Obama Care.
Sementara di era Trump, industri farmasi justru terpuruk.
“Dunia farmasi itu darling-nya Obama. Obama punya Obama Care selama delapan tahun, dunia farmasi tajir melintir. Setelah Trump jadi presiden, ditebas Obama Care, Trump darling-nya militer. Fokus ke militer,” tutur Bossman Mardigu.
4. Kepentingan Pilpres Amerika
Salah satu penguasa industri farmasi di Dunia kata Mardigu adalah Joe Biden (Demokrat).
Joe Biden adalah calon lawan Donald Trump di Pilpres Amerika tahun ini.
Di belakang Joe Biden inilah terdapat elite global seperti Obama, Hillary Clinton, Bill Gates dan lainnya.
Kepentingan Pilpres Amerika inilah yang disebut-sebut jadi salah satu pemicu virus corona disebar sebagai aksi balas dendam terhadap Trump.
“Kita percaya dan setuju ini adalah Amerika non-Trump yang buat Covid-19,” tuturnya.
5. Solusi hadapi Corona
Tak hanya mengungkap fakta di balik Virus Corona, Mardigu juga menawarkan solusi.
Mardigu menyebut Indonesia bisa menggabungkan cara Amerika dan China dalam menghadapi Corona.
Salah satunya adalah mengidentifikasi kelompok rentan Corona.
Kelompok rentan ini kata Mardigu dianggap tak bisa bertahan jika terpapar Corona misalnya adalah orang yang memiliki riwayat asma.
Dengan mengidentifikasi kelompok rentan Corona, maka angka kematian bisa dicegah.
Sebelumnya, Mardigu juga meminta adanya pengelompokan zona merah, hijau dan kuning.
Selengkapnya bisa dilihat di video berikut ini;
Mengapa Disebut Bossman Sontoloyo
Banya yang penasaran dengan sosok Mardigu.
Pasalnya profilnya tak ditemukan di wikipedia.
Profilnya sempat ada di Wikipedia, tapi entah alasan apa profil lulusan San Francisco State University itu dihapus.
Mardigu saat diwawancara Helmy Yahya mengungkap asal muasal panggilan Bossman dan Sontoloyo.
Rupanya sebagai pengusaha Oil dan Gas, mardigu dikenal sangat tegas kepada bawahannya.
Dia tak segan-segan memecat bawahan yang dianggap lalai.
Oleh karena itulah anak buahnya menyebut dirinya Bossman.
Sementara julukan Sontoloyo sudah didapatnya sejak masih kecil usia sekitar 9-10 tahun.
Mardigu menceritakan banyak kakek yang pemuka agama di Jawa Timur yang dia sapa mbah.
Mardigu kecil sering menginterupsi saat kakeknya yang sedang berceramah dengan argumennya yang 'ngeselin'.
Oleh kakeknya itulah Mardigu dijuliki Sontoloyo.