TRIBUN-TIMUR.COM - Ajudan Prabowo Subianto tak terima Rizal penjual jalangkote di Pangkep di-bully, ancaman ke pelaku.
Bullying atau perundungan kepada bocah yang berjuang ikut menafkahi keluarga membuat hati bak tersayat.
Entah apa yang ada di hati pelaku hingga tega berbuat sebengis itu.
Cerita tentang Rizal (12), bocah penjual jalangkote ( jajanan mirip pastel ) di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, menjadi korban bullying (perundungan) dan kekerasan dari salah seorang pemuda bernama Firdaus (26) viral di media sosial.
Korban merupakan warga Jalan Batu Merah, Kelurahan Talaka, Kecamatan Ma'rang, Pangkep, yang kesehariannya menjajakan jajanan jalangkote dengan mengendarai sepeda diadang sekelompok pemuda hingga terpelanting bersama sepedanya di sebuah lapangan rumput.
Tak sampai di situ, korban yang telah tersungkur bersama jajanannya itu masih saja dikerjai Firdaus, warga Kelurahan Bontobonto, Kecamatan Ma'rang, dan teman-temannya.
Bahkan, korban dipukuli dan didorong hingga tersungkur di selokan tepi lapangan rumput.
Kapolsek Ma’rang Iptu Sofyanto mengatakan, pihaknya langsung melakukan penyelidikan kasus perundungan bocah penjual jalangkote tersebut.
Hasilnya, delapan pemuda dalam satu geng itu berhasil diamankan.
Mereka pun kini jadi tersangka.
“Telah diamankan delapan orang pemuda yang mem-bully hingga memukul bocah penjual jalangkote yang videonya viral di media sosial. Salah seorang di antara dari delapan pemuda itu bernama F (26), warga Kelurahan Bonto-bonto, Kecamatan Ma'rang, yang melakukan pemukulan terhadap bocah penjual jalangkote,” katanya mengungkapkan.
Sofyanto menjelaskan, peristiwa perundungan itu terjadi di Jalan sebelah utara Lapangan Bonto-bonto, Kecamatan Ma'rang, Ahad atau Minggu (17/5/2020) sekitar pukul 17.30 Wita.
Akibat perundungan dan penganiayaan itu, korban yang duduk di kelas V SD di Talaka menderita sejumlah luka di tubuhnya.
Sering Di-bully
Bukan hanya pada Ahad lalu, Rizal ternyata sudah seringkali di-bully di kampungnya.
Hal tersebut diungkapkan Paur Humas Polres Pangkep, Aiptu Agus Salim, saat dikonfirmasi, Senin (18/5/2020).
Menurut dia, perundungan sering dialami Rizal, tetapi baru kali ini yang sangat keterlaluan karena disertai pemukulan dan dorongan hingga tersungkur di tanah.
“Kasihan, sering di-bully oleh kelompok pemuda maupun anak-anak saat dia keliling berjualan jalangkote. Mungkin karena tubuhnya yang gemuk sehingga mendapat perlakuan itu. Tapi, kali ini sungguh kelewatan kelompok pemuda Firdaus yang kini sudah diamankan polisi,” kata Aiptu Agus Salim.
Aiptu Agus Salim mengungkapkan, Rizal yang berasal dari keluarga yang tidak mampu ini setiap harinya membantu orangtuanya mencari nafkah dengan cara berjualan jalangkote keliling.
Sepulang dari sekolah, Rizal berkeliling menjajakan jalangkote buatan ibunya.
“RL (Rizal) memang dari keluarga tidak mampu, jadi dia harus membantu ayah dan ibunya mencari nafkah. Ya saat mencari nafkah itulah, RL sering di-bully dan dia tetap sabar hadapi orang-orang,” tuturnya.
Ajudan Prabowo Subianto Ingin Beri Bantuan
Melihat tindakan bully terhadap Rizal, banyak warga yang marah terhadap Firdaus dan kawan-kawan.
Satu di antaranya ajudan mantan calon Presiden RI sekaligus petahana Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Rizky Irmansyah.
Hal itu diketahui ketika Rizky Irmansyah ikut mengomentari foto yang memperlihatkan pemuda pelaku bully ditangkap.
Rizky Irmansyah berkomentar di posting-an akun Instagram @ndorobeii, “Masih bisa kau senyum, tunggu tim saya datang.”
Lalu, melalui akun Instagramnya, warganet bertanya kepada Rizky Irmansyah soal bagaimana kelanjutkan kasus bully terhadap Rizal.
"Kelanjutan kasus pembully di Sulsel gimana komandan?," tulis admin akun @akbarbach71ar dalam sebuah postingkan di akun @rizky_irmansyah.
Dijawab Rizky Irmansyah, "@akbarbach71ar kasus pembullyan sdh di proses dan kami kawal oleh tim kami, kami memastikan agar hukum berjalan sesuai prosesur."
Dalam percakapan melalui WhatsApp dengan politikus Partai Gerindra Aiman Adnan, Rizky Irmansyah bahkan berniat untuk ikut memberi bantuan pendidikan kepada Rizal.
“Persis dengan bosnya Pak Prabowo Subianto, ia langsung sigap menghubungi saya yang kebetulan berada dekat dengan Kabupaten Pangkep untuk meminta ada tim disekitar lokasi yang bisa memastikan bahwa pelaku ditangkap."
"Tidak hanya itu ia juga meminta untuk dapat menyapa langsung korban walupun hanya lewat Video Call, dan memastikan akan memberi bantuan pendidikan kepada korban."
"Jujur saya agak kaget mendengar jumlah yang akan diberi, sejumlah uang tunai dan bea siswa hingga lulus SMA. "
"Dan Ini bantuan pribadi !!!,” tulis Aiman Adnan melalui akun media sosialnya.(tribun-timur.com/kompas.com)