TRIBUN-TIMUR.COM - Terungkap jika Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi (63) tertular Virus Corona atau Covid-19 di Makassar, Sulawesi Selatan.
Namun, bukan hanya dia seorang diri.
Hal itu dia ungkapkan ketika sembuh.
Budi Karya Sumadi pun tak kuasa membendung air mata ketika menceritakan pengalamannya berjuang melawan penyakit Covid-19 dan harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat atau RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Hal tersebut terungkap dalam wawancara eksklusif Budi Karya dengan Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosiana Silalahi, Selasa (5/5/2020).
"Terima kasih Tuhan, terima kasih teman-teman yang mendoakan saya. Teman-teman (SMA) Xaverius itu kirim (doa) teman satu alumni kita. Saya meneteskan air mata," kenang Budi dalam wawancara yang ditayangkan pada program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Rabu (6/5/2020).
"Saya juga dapat dari wartawan, 45 orang mengatakan, kami berdoa, jangan menyerah. Saya terharu. Saya merasa bahwa saya masih banyak teman-teman yang menginginkan kita sewaktu-waktu (bisa bertemu kembali)," lanjut dia.
Harapan yang sama, imbuh Budi Karya Sumadi, juga disampaikan oleh rekan-rekannya sesama alumnus Universitas Gadjah Mada.
"Dari teman-teman UGM juga begitu, nyanyi bersama. Jadi teman sekalian yang bukan seumuran saya, 20 tahun, 40 tahun," cerita mantan Direktur Utama Angkasa Pura II itu sembari terisak.
"Maaf kalau saya cengeng. Minta tisu," lanjut Budi Karya Sumadi.
Menurut Budi Karya Sumadi, doa dan dukungan yang dikirimkan oleh semua rekan-rekannya merupakan obat yang paling mujarab agar dirinya segera pulih setelah 14 hari sempat tak sadarkan diri selama menjalani perawatan.
Ia menambahkan, penyakit Covid-19 yang dideritanya merupakan sebuah peristiwa besar yang harus dimaknai bahwa solidaritas dan kebersamaan itu penting dalam melawan penyakit ini.
"Maka, saya katakan bahwa pemerintah ingin ini dengan segera (selesai). Presiden selalu mengatakan, 'Yuk kita lakukan (bersama-sama)'. Sebagian mendorong, sebagian bully. Jangan dong. Kita harus kompak, kalau enggak kompak, enggak bisa," sekaligus mantan Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk dan mantan Direktur Utama PT Jakarta Propertindo.
Budi Karya didiagnosis positif Covid-19 pada 14 Maret lalu.
Awalnya, ia sempat mengeluh kondisi kesehatannya menurun dan sesak napas setelah melakukan perjalanan ke Riau.
Setelah itu, ia sempat memeriksakan diri ke RS Medistra.
Namun, pada saat itu ia belum dinyatakan positif Covid-19, tetapi tipes.
Kemudian, karena ingin penyakitnya segera sembuh, ia akhirnya diisolasi di sebuah ruangan tersendiri.
Hingga akhirnya ia tak sadarkan diri selama dua pekan.
Pada 30 Maret 2020, RSPAD Gatot Soebroto menyatakan bahwa Budi telah sembuh setelah dinyatakan 2 kali negatif Covid-19 melalui tes polymerase chain reaction (PCR).
Tertular di Makassar
Sebelum dinyatakan positif terinfeksi Covid-19, Budi Karya Sumadi banyak melakukan perjalanan ke luar Jakarta dan bertemu pula dengan banyak orang dari luar negeri.
Pada 11 Maret 2020, Budi Karya Sumadi melakukan pertemuan dengan Menteri Infrastruktur dan Manajemen Air Belanda, Cora Van Nieuwenhuize, di kantor Pelindo II, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Pertemuan tersebut membahas peluang kerja sama kedua negara di sektor transportasi.
Pada 4 Maret 2020, Budi Karya Sumadi bersama dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono melakukan pengecekan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Ini terkait dengan rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi PUPR untuk menyetop sementara proyek kereta cepat.
Pada 2 Maret 2020, Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Majalengka guna meninjau langsung perkembangan Bandara Kertajati.
Ini dilakukan untuk memastikan kesiapan bandara itu sebagai tempat mendarat pesawat Garuda Indonesia yang mengangkut anak buah kapal (ABK) Diamond Princess dari Yokohama, Jepang.
Pada 28 Februari 2020, Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja di Sulawesi Selatan.
Di Sulsel, dia ke Toraja untuk meninjau pembangunan Bandara Buntu Kunik.
Setelah itu, ke Kabupaten Luwu, lalu ke Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, lalu kembali lagi ke Makassar.
Pada 29 Februari 2020, dia memantau pembangunan proyek rel kereta api jalur Makassar – Parepare di Barru.
Budi Karya Sumadi mengkaku jika dirinya tertular Virus Corona saat berada di Makassar.
Awalnya, banyak yang menduga jika dia tertular di Bandara Kertajati.
"Saya pastikan bukan di Kertajati, kenanya itu di Makassar," kata Budi Karya Sumadi yang juga memiliki riwayat penyakit asma.
Dia menambahkan, di Makassar, 6 orang lainnya yang serombongan dia yang juga terinfeksi Virus Corona.
Namun, identitas keenam orang lainnya tersebut tak diungkap.
"Kami bertujuh kena. Saya lebih tua, yang lain sudah selesai," kata Budi Karya Sumadi.
Ajak Masyarakat Semangat Lawan Covid-19
Budi Karya Sumadi mengajak masyarakat bersemangat memutus penularan Covid-19.
Hal ini ia sampaikan saat menggelar konferensi pers secara daring perdana pasca-sembuh dari Covid-19, Senin (27/4/2020).
"Kita (pemerintah) ingin membuat semangat baru untuk melawan Covid-19. Covid-19 ini harus selesai. Presiden mengharapkan bisa selesai pada Juli," ujar Budi Karya Sumadi.
Menurut Budi Karya Sumadi, memutus rantai penularan Covid-19 tidak bisa dilakukan oleh satu atau dua pihak saja.
Budi Karya Sumadi mengajak masyarakat untuk mematuhi aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ), meniadakan mudik, hingga menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah persebaran Covid-19.
"Oleh karena itu, teman-teman kementerian kita harus dukung. Mei merupakan puncak, Juni menurun, Juli tidak berarti dan Agustus kita sudah bisa seperti sedia kala," tutur Budi Karya Sumadi.
Sebelumnya, Budi Karya Sumadi mengungkapkan resep agar berhasil sembuh dari Covid-19.
Menurut Budi Karya Sumadi, semangat untuk sembuh membuat kondisinya membaik setelah sempat tak sadarkan diri selama 14 hari.
"Kalau semangat itu ya harus. Kalau enggak semangat nanti susah aku," ujar dia.
Selain menumbuhkan semangat secara pribadi, Budi Karya Sumadi mengaku banyak berdiskusi dengan istri dan anaknya untuk perkembangan kondisinya.
Dia juga mengajak diskusi perawat yang rutin memberikannya obat.
Selain itu, selama dirawat Budi Karya Sumadi juga menyaksikan berbagai hiburan lewat layar televisi.
"Saya menonton bola, saya nonton Barcelona, saja juga menonton Messi (Lionel Messi). Sesekali saya nonton acara musik," ungkapnya.
Jika tidak sedang menonton acara hiburan, Budi Karya menyapa rekan-rekan menteri yang lain seperti Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
"Lalu karena saya arsitek, saya juga menggambar sketsa rumah buat anak saya. Intinya semangat untuk berkarya juga harus tetap ada, " katanya.
Menurut Budi Karya Sumadi , pasien Covid-19 perlu tetap bersosialisasi selama dirawat.
Namun, dia menyarankan sosialisasi dilakukan secara daring supaya tetap aman bagi pasien dan orang di sekitarnya.
Budi Karya Sumadi menuturkan, saat ini dirinya masih melanjutkan tahap pemulihan setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Menurut keterangan tim dokter, dirinya bisa kembali aktif bekerja pada 15 Mei mendatang.(kompas.com/tribun-timur.com)