Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Virus Corona

Virus Corona di Ekuador, Mayat Korban Covid-19 Dibiarkan Tergeletak di Jalan-jalan, Mirip Film Horor

Virus Corona di Ekuador, mayat korban Covid-19 dibiarkan tergeletak di jalan-jalan, mirip kota mayat di film horor.

Editor: Edi Sumardi
STR/MARCOS PIN/AFP VIA GETTY IMAGES
Mayat korban Virus Corona dibiarkan tergeletak selama 3 hari di luar klinik tertutup di Guayaquil, Ekuador, JUmat, 3 April 2020. Tentara dan polisi di Ekuador telah mengumpulkan setidaknya 150 mayat dari jalan-jalan dan rumah-rumah di kota Guayaquil, negara terpadat di negara itu di tengah pandemi Covid-19. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Virus Corona di Ekuador, mayat korban Covid-19 dibiarkan tergeletak di jalan-jalan, mirip kota mayat di film horor.

Inilah fenomena yang terjadi di Ekuador menyita perhatian dunia.

Ekuador saat ini menempati urutan ke-26 di dalam daftar negara dengan jumlah kasus terbanyak di dunia, sebagaimana dikutip dari laman worldometers.info/coronavirus, Senin (20/4/2020), pukul 5:57 Wita.

Sementara Indonesia berada di urutan ke-38.

Pemerintah Ekuador meminta maaf karena lamban dalam menghadapi pandemi Covid-19 di negaranya.

Di Guayaquil, kota terbesar di Ekuador, mayat digeletakkan di jalan karena kamar mayat dan tempat pemakaman kewalahan menghadapi tingginya angka kematian.

Gambaran yang terjadi di Guayaquil mirip seperti yang kerap ditampilkan di film horor.

Banyak jenazah yang diletakkan di pinggir jalan dan menunggu berhari-hari sebelum diurus.

"Orang tua saya meninggal kemarin. Tolong saya, lihat kondisi mereka," kata salah satu warga sembari memperlihatkan jenazah kedua orang tua yang terbungkus kain dan dibaringkan di depan rumah.

Gejala Lain Virus Corona atau Covid-19 Selain Batuk, Flu, Demam, 2,4 Juta Positif dan 164 Meninggal

Sementara warga lainnya mengeluhkan sulitnya mengambil jenazah pasien Covid-19 yang meninggal di rumah sakit untuk dikuburkan.

"Kami sudah menunggu sejak jam 5 pagi dan ada yang sudah menunggu 5-8 hari untuk mengambil jenazah keluarga kami," ujar warga Guayaquil lainnya.

Pemakaman umum di sana ikut ambruk di tengah terjadinya pandemi.

Tidak lagi tersedia peti mati, sehingga banyak mayat yang dikubur menggunakan kardus.

Pemerintah mengaku lamban dalam menghadapi pandemi dan telah meminta maaf.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved