Update Corona Bantaeng

Mobil Legislator PAN Sulsel Dipukul Petugas Covid-19, LMPI Minta Bupati Bantaeng Tanggung Jawab

Penulis: Firki Arisandi
Editor: Syamsul Bahri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Macab LMPI Bulukumba, Irwan Nasir

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Markas Cabang Laskar Merah Putih Indonesia (Macab LMPI) Bulukumba, mengecam tindakan dan sikap arogansi, yang diduga dilakukan petugas Covid-19 Bantaeng terhadap anggota DPRD Sulsel, Andi Edy Manaf.

Ketua Macab LMPI Bulukumba, Irwan Nasir menyebutkan, sikap petugas Covid-19 Bantaeng di pos perbatasan Bantaeng-Jeneponto, tidak mencerminkan etika yang baik terhadap masyarakat.

"Kami mengecam sikap petugas Covid-19 Bantaeng yang bersikap arogan dan mengeluarkan kalimat kotor. Tidak seharusnya kalimat seperti itu dilakukan, ditambah petugas memukul mobil," kata pria yang akrab disapa Iwan Jarak ini, Senin (20/4/2020).

Berdasarkan video yang beredar, lanjut Iwan, Edy Manaf mendapat perlakuan yang tidak etis.

Dimana Edy Manaf merupakan tokoh yang sangat dihormati di Butta Panrita Lopi dan Sinjai, julukan Bulukumba.

"Pak Edy tokoh yang sangat dihormati di Bulukumba, tapi sikap petugas seolah menjalankan tugas seperti preman. Apakah tidak ada cara beretika yang bisa dilakukan," terangnya.

Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diterapkan Covid-19 Bantaeng dianggap perlu dipahamkan terhadap petugas.

Olehnya, Iwan mempertanyakan apakah di dalam SOP, petugas dibenarkan membentak masyarakat dengan melontarkan kalimat kotor atau tidak.

"Coba tanyakan SOP Covid ini kepada petugas di sana, apakah ada di dalamnya diperintahkan untuk mengucapkan kalimat kotor atau memukul kendaraan orang. Bupati Bantaeng harus bertanggungjawab soal ini," pungkasnya.

Sekadar diketahui, Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Edy Manaf, menjadi korban amukan petugas posko Covid-19, di perbatasan Bantaeng-Jeneponto.

Hal tersebut beredar dalam sebuah video berdurasi 1 menit 13 detik di media sosial (Medsos), seperti facebook dan juga grup WhatsApp.

Dalam video itu, terdengar suara seorang perempuan melalui pengeras suara.

"Pejabat itu harus jadi contoh, jangan seenaknya saja," teriak perempuan tersebut.

"Kamu ini sebetulnya apa," jawab Edy.

"Saya petugas disini pak, saya berhak bicara," kata perempuan itu menimpali.

Kemudian datang dua orang laki-laki, yang masing-masing berbaju merah dan abu-abu mendekati Edy.

Lelaki berbaju merah tersebut terus maju mendekat, berteriak lantang sambil menunjuk ke arah Edy Manaf.

Namun keduanya tak bisa menyentuh Edy Manaf, lantran berhasil di jaga oleh polisi dan TNI.

Edy beserta sopir dan ajudannya kemudian diminya untuk masuk ke mobilnya dan meninggalkan lokasi.

Saat Edy Manaf hendak beranjak, bagian depan mobil Edy yang bernomor polisi DD 18 EM, dipukuli oleh orang berbaju merah tersebut.

"Menantangi, ta***co," kata salah seorang pria dalam video.

*Bakar, bakar saja mobilnya ini, kurang ajar," kata perempuan menggunakan pengerus suara menambahkan.

Andi Edy Manaf yang dikonfirmasi, Senin (20/4/2020), membenarkan video yang beredar tersebut.

Legislator PAN ini mengaku sangat menyayangkan sikap para petugas Posko Penangangan Covid-19 di Bantaeng.

Edy Manaf menceritakan, kejadian itu berlangsung Minggu (19/4/2020) sore, saat dirinya baru kembali dari Jeneponto.

Saat tiba di perbatasan Jeneponto-Bantaeng dirinya mengikuti prosedur teral (protap), dengan singgah dan membiarkan mobilnya disemprot disinfekan.

Setelah mobilnya disemprot disinfektan, dirinya juga diminta turun dari mobil untuk turut disemprot cairan disinfektan.

Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), menjadi korban amukan petugas posko Covid-19, di perbatasan Bantaeng-Jeneponto. (Ist)

”Nah, saat itu saya pertanyakan dengan baik-baik pada petugas, apakah itu sudah menjadi protapnya?," jelas Edy saat dikonfirmasi awak media.

"Apakah disemprot satu-satu atau disemprot kayak ayam, bersamaan semua dengan orang lain, jangan sampai ada yang terpapar, harus saling jauh-jauh,” jelas Edy menambahkan.

Setelah menanyakan hal tersebut, bukannya mendapay penjelasan Edy malah mendapat caician petugas menggunakan pengeras suara.

Hal tersebut membuat suasana semakin gaduh.

”Ada yang teriak-teriak ada yang pukul mobil, ada yang mau bakar, gara-garanya itu ibu-ibu yang mencaci lewat pengeras suara yang membuat gaduh,” tambah Edy.

Edy Manaf mengaku menyangkan sikap para petugas yang sangat arogan dalam melaksanakan tugas.

Seharusnya, para petugas bisa berbicara dan menjelaskan baik-baik kepada masyarakat, termasuk dirinya. (TribunBulukumba.com)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi, IG: @arisandifirki

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp

Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur: 

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Berita Terkini