Gula Pasir Langka

Gula Pasir Langka, Apindo Sulsel: Antisipasi Pemerintah Telat

Penulis: Muhammad Fadhly Ali
Editor: Imam Wahyudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua panitia Musprov keenam, Yusran IB Hernald

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Dinas Perdagangan Sulawesi Selatan (Disdag Sulsel) Hadi Basalama membenarkan terjadi kenaikan harga gula pasir di Sulsel.

"Bila HET (Harga Eceran Tertinggi) gula kristal putih yang diatur Permendag Dijadikan patokan, naiknya sekitar Rp 3 ribu-Rp 3.500 per kilogram," ujarnya.

"Kita cek data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, Sulsel di angka Rp 15.500-Rp 16 ribu per kg. Sementara di ritel modern masih tetap Rp 12.500 per kg," tambah Hadi yang ditemui di Hotel Aryaduta Jl Penghibur Makassar, Rabu (11/3/2020).

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Dewan Pengurus Provinsi Asosiasi Pengusaha Indonesia (DPP Apindo) Sulsel, Yusran IB Hernald mengatakan, kekosongan stok gula sudah terjadi sejak minggu lalu.

"Hal ini sangat meresahkan masyarakat karena di samping sulit mendapatkan toh juga harganya mahal," kata Yusran yang dihubungi, Rabu (11/3/2020).

Yusran menilai, hal ini tidak perlu terjadi sekiranya pemerintah tanggap.

"Kenapa demikian? institusi yang bertanggung jawab tentang penyiapan ketersediaan ini (Bulog) sudah seharusnya menyampaikan ke pemerintah jauh hari sebelum terjadi kelangkaan," katanya.

"Selaku pengusaha saya melihat antisipasi pemerintah terlambat dilakukan," Yusran menambahkan.

Selama ini, lanjut dia, jatah impor gula dibatasi. Sementara di satu sisi tidak dapat memaksimalkan produk dalam negeri.

"Persoalan ini sudah sering terjadi tetapi pembangunan pabrik gula yang baru tidak ada. Seharusnya penambahan pabrik perlu dilakukan agar petani tebu bisa berkembang," katanya.

Lalu apa yang harus dilakukan dalam kondisi seperti ini?

"Pemerintah harus tegas kepada pengusaha yang melakukan penimbunan stok gula sehingga terjadi kekurangan stok dan mahalnya harga gula," katanya.

Ia pun menyarakan, pemerintah harus membuka peluang investasi untuk pembangunan pabrik gula di beberapa daerah.

"Sehingga dapat pula membuka peluang kerja khususnya petani tebu dan pabrik gula yang ada sekarang agar dilakukan modernisasi mesin dan peralatan. Agar dapat menghasilkan produk yang baik dengan volume besar," katanya.

Berita Terkini