Pernah Nonaktif Karena Dukung Prabowo-Sandi, Erwin Aksa Kembali Jadi 1 dari 39 Ketua DPP Golkar
Di keperusuan perioede 2019 - 2024 ini, kemenakan Jusuf Kalla ini dipercaya sebagai Ketua DPP Golkar Bidang Industri.
Penulis: Abdul Azis | Editor: Thamzil Thahir
JAKARTA, TRIBUN-TIMUR.com — Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar, Rabu (15/1/2020) siang, resmi melansir susunan pengurus periode 2019-2024.
Pengumuman susunan pengurus dipimpin langsung Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto, Sekjen Lodewijk F Paulus, dan Bendahara Umum Dito Ganundito di kantor DPP Golkar di Spili, Jakarta Selatan.
Komposisi pengurus DPP Golkar tak banyak berubah. Menko Investasi dan Maritim Luhut Binsar Panjaitan masih tercatat sebagai Ketua Dewan Penasihat, sedangkan Aburizal Bakrie menjadi Ketua Dewan Pembina.
Akbar Tandjung tetap menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan. Agung Laksono sebagai Ketua Dewan Pakar dan Muhammad Hatta sebagai Ketua Dewan Etik dan Mahkamah Partai.
Anggota Formatur Partai Golkar Melki Laka Lena membenarkan susunan struktur DPP Partai Golkar tersebut. Ia mengatakan, susunan DPP itu merupakan hasil rapat formatur, Selasa (14/1/2020) malam.
Rilis skuad DPP Partai Beringin ini, hanya berselamng 38 hari pasca-Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar, 5-7 Desember 2019 lalu. Selain ketua, sekjen dan bendahara, kepengurusan ini mencatat sekitar 113 pengurus DPP.
Komposisinya 12 wakil ketua umum, 39 ketua departamen, 35 wakil sekjen, 17 wakil bendahara, dan dewan penasihat dan pinih sepuh.
Erwin Aksa, yang pada Pilpres 2019 lalu dinonaktifkan dari jabatan Ketua DPP Bidang UKM dan Koperasi, kembali dapat amanah di periode ini.
Ketua BPP HIPMI (2008-2011) ini tercatat sebagai 1 dari 39 ketua depertemen di DPP.
Maret 2019 lalu, Erwin dinonaktifkan sebagai pengurus DPP karena memilih mendukung pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan Wapres Sandiaga Uno.

Di keperusuan perioede 2019 - 2024 ini, kemenakan Jusuf Kalla ini dipercaya sebagai Ketua DPP Golkar Bidang Industri.
“Ini amanah, kita diercaya lagi, jadi harus kita jalankan,” katanya.
Kala nonaktif, Ketua DPP Partai Golkar bidang Media dan Penggalangan Opini, Ace Hasan Syadzily, kala itu menyebutkan Keputusan pemberhentian Erwin untuk menjaga marwah partai serta untuk melaksanakan secara konsisten amanat Munaslub Partai Golkar pada 20 Desember 2017.
Dalam Munaslub tersebut menyatakan sikap partai mendukung Joko Widodo dan Ma'aruf Amin dalam kontestasi politik 2019.
Keputusan pemberhentian tersebut dipilih setelah Erzin Aksa secara terbuka menyatakan sikapnya mendukung pasangan calon no 2 Prabowo dan Sandiaga Uno.