TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) merampungkan evaluasi kinerja Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan Sulawesi Selatan (TGUPP).
Menurut Ketua TGUPP Sulsel Prof Yusran Yusuf, struktur TGUPP Sulsel 2020 akan tampil lebih ramping dibandingkan tahun sebelumnya.
"Tahun ini diperkecil porsinya. Jika sebelumnya setiap bidang memiliki beberapa sub bidang, kali ini mungkin dihilangkan. Ya lebih ramping lah," ujar Prof Yusran, yang juga Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin ini, Minggu (12/1/2020).
Ia menjelaskan perubahan struktur TGUPP ini juga terkait dengan rekomendasi Pansus Hak Angket Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel yang menyoal porsi TGUPP yang besar, sehingga membebani anggaran daerah.
Evaluasi ini lanjut Prof Yusran dianggap penting, pasalnya sebagian SDM yang bergabung didalamnya sebagian memiliki kesibukan lain, serta ada juga yang telah meninggal dunia (Prof Rasyid Asba).
"Harus di evaluasi, karena beberapa SDM ada jadi Kadis seperti Prof Rudi, ada juga yang meninggal Prof Rasyid. Selain itu ada juga sudah tidak produktif lagi karena memiliki tugas baru ditempat lain," katanya.
Yusran tak menampik ada orang baru yang bergabung di struktur baru TGUPP Sulsel.
"Ada orang baru juga. Yang intinya TGUPP yang jumlahnya sekitar 38 orang nantinya sisa 30 orang," kata Mantan Ketua Panwaslu Kabupaten Maros ini.
SK TGUPP lanjut Yusran, akan diperhadapkan kepada Gubernur Sulsel dalam waktu dekat ini, sehingga SK tugas bisa dimulai pada pekan depan.
Ia menambahkan, tugas TGUPP di 2020 ini akan lebih berat, pasalnya Pemprov Sulsel sebagian besar sudah memulai masuk pada tahap pembangunan infrastruktur, diantaranya pembangunan kawasan pariwisata, jalan provinsi, dan fasilitas umum.
"Tugas TGUPP kan lebih kepada saran, kajian dan mengawal program strategis Gubernur Sulsel," katanya.
Sekedar diketahui, program strategis Pemprov Sulsel adalah pembangunan jalan segitiga emas di Seko, Luwu Utara.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah bahkan menghabiskan malam pergantian tahun baru 2020 di Seko.
Nurdin rela menginap di wilayah pelosok Seko, karena ingin membuktikan kepada rakyat bahwa dirinya siap membangun tanah Luwu.
"Kita serius. Makanya kita mau tahun baru di sana sambil melihat potensi apa yang mau dikembangkan lagi," katanya.
Terkait dengan pembangunan Seko, Nurdin mengaku telah meminta kepada bupati agar turut berkolaborasi membangun Seko.
"Kita mau langsung bikin betul-betul agar nuansanya nuansa luar. Jangan seperti sekarang, kita bebaskan dulu 4 meter, bikin jalan, nanti butuh bikin jalan bebaskan lagi," katanya.
Di Seko, Nurdin mengungkapkan akan mengajak para Forkopimda Sulsel, dan para mitranya.
Sementara itu, Kadis Bina Marga Sulsel, Prof Rudi Djamaluddin mengatakan Pemprov Sulsel di tahun 2019 ini telah membangun dasar kontruksi jalan sepanjang 80 km.
Untuk bukaan jalan, pihaknya telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 60 miliar.
"Alhamdulillah sudah ada bukaann, tahun mendatang kita sisah melakukan pengaspalan atau betonisasi," katanya