Hendro dan Jose Bangga Mengabdi Kedua Kalinya di PSM, Ini Kata Mereka
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Manajemen PT Persaudaraan Sepakbola Makassar (PT PSM) resmi memperkenalkan susunan tim pelatih yang baru untuk musim ini.
Perkenalan dilakukan di Hotel Aryaduta, Makassar, Senin (6/1/2020).
Bojan Hodak mengisi posisi yang ditinggal Darije Kalezic.
Lalu Hendro Kartiko serta Herrie Setyawan menggantikan posisi Herman Kadiaman dan Imran Amirullah.
Tak ada pula nama Syamsuddin Battola. Sebab ia digantikan Sjafril Usman.
Bagi Hendro, bisa kembali ke PSM merupakan kebanggaan baginya.
Inilah pengabdian keduanya bersama tim Laskar Pinisi. Ia pernah menjadi bagian tim pada periode 2000 - 2003 sebagai kiper utama PSM.
Kala itu ia bersama beberapa pemain tenar lainnya seperti Syamsul Chaeruddin, Hamka Hamzah, Ortisan Salossa, hingga Kurniawan Dwi Yulianto bahu membahu membawa PSM untuk meraih prestasi terbaik.
"Tentunya buat saya pribadi bangga mendapat kesempatan kembali ke PSM, walau dengan status berbeda,” ujar Hendro.
Hendro merasa perlu berterima kasih kepada CEO PSM, Munafri Arifuddin karena memberi kesempatan baginya kembali ke Makassar.
Ia menambahkan, selama di PSM akan bekerja secara profesional dan membantu pelatih kepala dengan sepenuh hati.
Meski kontraknya di PSM hanya berdurasi satu musim saja.
Setali tiga uang juga diungkapkan Herrie “Jose” Setyawan.
Ia merasa pulang kampung lagi, mengingat pelatih yang kerap disapa Jose itu memang kelahiran Makassar, 8 Maret 1969.
Mendampingi Bojan Hodak di tim utama PSM, Herrie pun “naik kelas” setelah sebelumnya ia hanya menjadi pelatih tim yunior PSM U19 pada musim kompetisi 2018.
Setahun kemudian ia kembali ke Jawa Barat dan melatih tim PSGC Ciamis sebelum akhirnya kembali lagi ke PSM.
“Sebelumnya saya tidak tahu kapan akan terjadi, alhamdulilah atas izin Allah cita-cita saya terlaksana untuk bisa membantu PSM," papar Herrie. (*)
Paham Karakter Sepak bola PSM
Bagi publik sepak bola Makassar, Hendro tidaklah asing, sebab ia pernah menjadi bagian dari skuat Laskar Pinisi periode 2000-2003.
Terakhir kali aktif sebagai pemain pada musim 2011/2012 bersama Mitra Kukar sebelum memutuskan pensiun.
Terkait kedatangan Hendro, mantan Pelatih PSM, Syamsuddin Umar menyebut sosok kelahiran Banyuwangi, 24 April 1973 itu sangat cocok dengan karakter sepak bola PSM.
Syam - sapaan akrab Syamsuddin menyebut Hendro punya segudang pengalaman serta tekad kuat untuk mengukir prestasi.
Ia tak asal ngomong demikian, sebab telah mengenal karakter HendHenro ketika masih menangani PSM di awal 2000-an.
“Sangat tepat menjadi pelatih kiper. Dia tahu filosofi sepak bola Makassar. Khususnya PSM. Dia pernah membela tim ini dan dia sangat paham, “ ujar Syam, Minggu (5/1/2020).
Ia pun senang Hendro kembali mengabdikan dirinya kepada PSM. Sebagai pelatih yang pernah membina Hendro,
Syam optimistis mantan anak asuhnya itu bakal memberi kontribusi besar bagi tim.
“Apalagi dia (Hendro) cemerlang karena beberapa kali jadi palang pintu Tim Nasional. Membuat sejarah dan sangat paham dengan karakter PSM, “ ia menambahkan.
Sekretaris komunitas suporter Red Gank, Sadakati Sukma pun senang dengan sosok Hendro.
Kapasitasnya sebagai seorang pelatih tak perlu diragukan.
“Pernah jadi pemain klub di kompetisi domestik hingga jadi pemain timnas dan asisten pelatih timnas U22. Tak perlu diragukan, “ kata Sadat.
Sama dengan Syam, Sadat turut menyebut Hendro tentu paham karakter permainan sepak bola PSM.
Sehingga tak perlu adaptasi lama menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada.
“Suporter PSM tentunya bersyukur Hendro bisa kembali. Kiper yang membawa juara saat itu, Dia pernah menjadi juara sebagai pemain. Harapan kami dia juga bisa bawa PSM sebagai seorang pelatih, “harapnya. (*)