KNPI Sulsel
KNPI Sulsel Ada Tiga Pengurus, Ini Reaksi Mantan Ketua Jamaluddin Syamsir
Ketua KNPI Sulsel periode 2010-2013, Jamaluddin Syamsir menanggapi adanya tiga kepengurusan KNPI di Sulawesi Selatan.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sulawesi Selatan periode 2010-2013, Jamaluddin Syamsir menanggapi adanya tiga kepengurusan KNPI di Sulawesi Selatan.
Saat ini, kepengurusan KNPI Sulsel yakni kubu Kanita Maruddani Kahfi, Muhammad Natsir, dan Yasir Mahmud.
Kanita Maruddani Kahfi terpilih melalui Musyawarah Daerah (Musda) di Malino. Kanita Kahfi masuk dalam jajaran DPP KNPI kubu Noer Fajrieansyah.
Sementara itu, Muhammad Natsir adalah kubu dari Hari Pertama.
Sementara itu, Yasir Mahmud adalah kubu KNPI dari Fahd A Rafiq.
Jamaluddin Syamsir menganggap pecahnya KNPI Sulsel menjadi tiga adalah tantangan besar pemuda saat ini.
"Saya pikir inilah tantangan terbesar pemuda saat ini untuk membangun kesepahaman dlm berorganisasi, belajar merajut persatuan diatas perbedaan dgn tetap mengacu pada aturan main organisasi," kata Jamaluddin Syamsir, Kamis (26/12/2019).
Ia menganggap, KNPI sebagai wadah berhimpun pemuda hanya sebagai ruang untuk berproses menjadi lebih dewasa dan matang berkiprah di ruang lebih besar sesuai dengan tuntutan umur dan zaman.
"Suatu saat kalian akan jadi pemimpin yang riil di berbagai tempat sesuai dengan pilihan profesi, jejak rekam menjadi penting sekaligus kondisi organisasi dieramu akan tetap menjadi citramu di masyarakat akan datang," katanya.
Ia ingin menyampaikan kepada kader KNPI, organisasi itu bukan hanya sebatas menjadi ketua dan petinggi.
"Ada kalanya orang dikenang sebagai orang hebat karena ide, gagasan dan idealismenya. Terkadang juga dikenang karena benar tapi mengalah untuk sebuah keutuhan," katanya.
Bahkan kalah tapi selalu dikagumi bahkan dianggap sbg pemenang yang sesungguhnya.
"Duniaji ini anak muda dan pelan-pelan maki semua," katanya.
Awal Konflik di DPP KNPI
Konflik antara kubu Haris Pertama dan Noer Fajrieansyah bermula ketika DPP KNPI menggelar Kongres Pemuda XV di Bogor, 18-22 Desember 2018.