TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tahanan narkotika, Muammar Khadafi (33), yang merupakan penghuni Rumah Tahanan (Rutan) Klas I Makassar yang menunggal dunia, Rabu (20/11/2019) pagi.
Khadafi begitu ia disapa, meninggal dunia di Klinik Rutan Klas I Makassar setelah mengeluh tidak BAB dua hari terakhir.
Di mata keluarga, Khadafi dikenal sebagai sosok yang ramah dan suka berbaur.
Seperti diungkapkan kakak sulung almarhum, Muliadi (52).
Menurut Muliadi, Khadafi adalah adik yang baik dan cukup berjiwa sosial.
• Tahanan Narkotika Muammar Khadafih Meninggal, Rutan Makassar Bilang Begini
"Kemarin saja waktu dijenguk sama istrinya (Ayu), dikasih uang Rp 50 ribu. Itu uang Rp 50 ribu dia kasihkanji lagi temannya yang antarki ke klinik, kasihan," kata Mulliadi.
Hal senada diungkap adiknya, Aisyiah (26). Menurutnya sosok Khadafi adalah kakak yang baik.
"Baik orangnya, ramah suka bergaul. Termasuk sukaji juga bantu-bantu orang," ujar Aisyiah.
Khadafi menjalani masa tahanan di Rutan Klas I Makassar sudah setahun terakhir.
Ia divonis hukuman 4 tahun penjara subsider dua bulan atas kasus penyalahgunaan narkoba.
Jenazahnya bakal dimakamkan di pekuburan keluarga, Kabupaten Maros.
Tahanan Narkotika Muammar Khadafih Meninggal, Rutan Makassar Bilang Begini
Penghuni Rumah Tahanan (Rutan) Klas I Makassar yang menunggal dunia, Rabu (20/11/2019) pagi, diketahui bernama A Moammar Khadafi alias Khadafi (33).
Identitas almarhum diketahui dari surat pernyataan tidak keberatan atas meninggalnya Khadafi.
Kasubsi Registrasi dan Perawatan Rutan Klas I Makassar, Fadil Z Mubarak, mengatakan, sebelum meninggal dunia, Khadafi mengeluh sakit lantaran tidak bisa buang air besar (BAB) pada Senin kemarin.