TRIBUNLUTRA.COM, BAEBUNTA SELATAN - Pengerjaan proyek jalan beton yang menghubungkan Lara - Kalitata di Desa Mukti Jaya, Kecamatan Baebunta Selatan, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, telah selesai.
Pantauan TribunLutra.com, Senin (18/11/2019) pagi, jalan di desa itu sudah mulus setelah dibeton.
Tahun lalu jalan masih berupa kerikil, berdebu kala kemarau dan becek saat musim hujan.
• Per Oktober 2019, Pengadilan Agama Masamba Luwu Utara Tagani 504 Perkara Cerai
• Persentase Penduduk Miskin Luwu Utara Tertinggi ke-3 di Sulsel
Pembangunan jalan ini dimulai pertengahan tahun 2019.
Ditangani Dinas Pekerjaan Umun dan Penataan Ruang (PUPR) Luwu Utara.
Volume kegiatan peningkatan ruas Lara-Kalitata 2.685 meter dengan anggaran Rp 10,055 miliar.
Sumber dana yakni DAK reguler.
Dikerja PT Hikmat Gemilang Konstruksi dengan nomor kontrak 002/SP-PBG/BM/DPUPR
Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, beberapa waktu lalu megatakan, pembangunan ruas Lara-Kalitata merupakan salah satu upaya memacu peningkatan roda perekonomian masyarakat.
"Satu yang perlu kita yakini tidak ada pemerintah tidak ingin berbuat untuk masyarakatnya. Tapi semuanya butuh proses dan bertahap untuk bisa menuntaskannya," kata Indah.
3 Desa Pesisir Luwu Utara Belum di Aspal
Jalan tiga desa di pesisir Kecamatan Malangke, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, belum di aspal.
Desa Takkalala, Desa Benteng, dan Desa Salekoe.
Padahal tiga desa itu merupakan desa tua dan sudah lama didiami masyarakat Bumi Lamaranginang.
• Per Oktober 2019, Pengadilan Agama Masamba Luwu Utara Tagani 504 Perkara Cerai
• Persentase Penduduk Miskin Luwu Utara Tertinggi ke-3 di Sulsel
Warga Takkalala, Dedi menyebut desa mereka belum pernah di aspal oleh pemerintah.
Ia pun berharap, pemerintah dapat memprogramkan pengaspalan atau beton tahun depan.
"Semoga tahun depan jalan di desa kami di aspal," kata Dedi, Senin (11/11/2019) lalu.
Dedi sudah bosan dengan kondisi jalan yang berdebu saat kemarau dan berkubang pada musim penghujan.
"Kasihan kami selama ini melintas di jalan yang berdebu," katanya.
Begitupun dengan warga Benteng, Amri Anas mengaku merasa heran dengan pemerintah yang tidak memperhatikan desa mereka.
" Saya juga heran, masa sampai saat ini jalan di desa kami begini saja," kata Amri.
Amri hanya berharap, pemerintah segera mengaspal jalan.
Jalan di Takkalala dan Benteng memang cukup memprihatinkan.
Berdebu ketika kemarau dan becek saat musim hujan. Jalan pun bergelombang dan berbatu.
Kondisi yang tak jauh berbeda terjadi di Salekoe.
"Harapan saya tentu jalan cepat diperbaiki," tutur Isra warga Salekoe.
Laporan Wartawan TribunLutra.com, @chalik_mawardi_sp
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: