KOLAKA, TRIBUN-TIMUR.COM - Empat destinasi wisata eksotis di Kabupaten Kolaka dan Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tanggara ( Sultra ) dikunjungi rombongan Sahabat Petualang Terios 7 Wonders, 'Magical Kolaka Adventure' Kamis (14/11/2019).
Jurnalis Tribun-Timur.com, Muslimin Emba ikut serta dalam rombongan.
Perjalanan rombongan menggunakan mobil SUV terbaik dan tangguh, Daihatsu All New Terios.
Dipimpin Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra.
Permandian Keakea
Didampingi Kepala BPBD Kabupaten Kolaka sekaligus pemerhati pariwisata, Dwidharma, destinasi pertama dikunjungi rombongan Sahabat Petualang Terios 7 Wonders adalah Air Terjun Tiku Wuara'u dan Air Panas Ulunggolaka atau Permandian Keakea.
Destinasi ini berada di Kelurahan Ulunggolaka, Kecamatan Latambaga, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara ( Sultra ), Kamis (14/11/2019).
Jaraknya sekitar 12 kilometer dari ibu kota kabupaten.
Di Permandian Keakea, air panas mengalir dari kaki bukit.
Di sini, bagi yang ingin relaksasi, cukup mencelupkan kakinya di aliran air panas.
Sekitar satu kilometer dari sungai air panas, terdapat air terjun.
Namun, untuk mengaksesnya dibutuhkan waktu dan tenaga esktra.
Pasalnya, akses jalan menuju air terjun cukup terjal dan dikelilingi semak belukar serta masih dalam perbaikan.
"Jalur ke sananya belum terlalu memungkinkan. Kita masih sementara membenahi akses jalannya ke sana," kata pengelola wisata air terjun, Abdul Wahid (53).
Objek wisata Air Terjun Tiku Wuara'u dan Air Panas Ulunggolaka dikelola Balai Konservasi Sumber Daya Alam ( BKSDA ) Sulawesi Tenggara, unit pelaksana teknis di bawah Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
Di Permandian Keakea juga terdapat wahana flying fox.
Abdul Wahid mengatakan, cukup membayar Rp 30 ribu, pengunjungdapat menikmati flying fox.
"Satu kali meluncur untuk flyying fox dengan panjang 50 meter hanya Rp 10 ribu. Untuk yang panjang 240 meter itu Rp 20 ribu," ujarnya.
Di kawasan permandian yang pengelolaannya juga melibatkan kelompok Pemuda Wisata dari warga setempat itu, kata Abdul Wahid, juga terdapat sejumlah gazebo.
Memasuki kawasan Permandian Keakea sendiri, tarifnya cukup murah, Rp 5 ribu per orang.
Ditambah tarif parkir Rp 4 ribu untuk sepeda motor dan Rp 10 ribu untuk mobil.
Puncak keramaian pengunjung pada saat weekend.
Pantai Malaha
Dari Permandian Keakea, rombongan beranjak ke objek wisata kedua, yaitu Pantai Malaha.
Pantai Malaha berada di Desa Malaha, Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka atau jaraknya sekitar 15-20 kilometer dari Permandian Keakea.
Saat tiba, rombongan disambut Kepala Desa Malaha, Tajuddin dan warga.
Untuk mengakses Pantai Malaha, rombongan harus menggunakan perahu penyeberangan sebab objek wisata pantai berada di pulau seluas sekitar 5 Ha.
Tiba di bibir Pantai Malaha, rombongan pun disambut oleh kelompok ibu-ibu Darwis (Sadar Wisata) Desa Malaha.
Semilir angin laut begitu terasa ketika rombongan melangkah ke Pantai Malaha.
Sebelum rombongan duduk santai, ibu-ibu Darwis Desa Malaha menawarkan suguhan kelapa muda segar.
Nyantai sejenak sambil melepas dahaga, aroma ikan bakar yang disajikan ibu-ibu Darwis Desa Malaha pun mengundang selera makan Sahabat Petualang Terios 7 Wonders.
Santap siang selesai, beberapa Sahabat Petualang Terios 7 Wondres menyempatkan untuk salat di musala.
Suasanya cukup tenang dengan hempasan angin sepoi-sepoi hamparan laut biru Pantai Malaha yang berbatasan dengan Teluk Bone.
Pada kesempatan sama, Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra bersama Sahabat Petualang Terios 7 Wondres menyalurkan bantuan dari CSR (Corporate Social Responsibilty) Astra Daihatsu Motor.
CSR yang disalurkan berupa tong sampah untuk menjaga kebersihan pantai dan kenyamanan wisatawan.
Danau Biru
Seusai melakukan serah terima tong sampah dengan pemerintah desa setempat, Sahabat Petualang Terios 7 Wonders pun beranjak ke objek wisata berikutnya.
Menumpangi All New Terios dengan fitur digital auto AC sehingga pengaturan suhu udara di dalam kabin menjadi lebih mudah yang membuat perjalanan tetap sejuk.
Perjalanan Sahabat Petualang Terios 7 Wonders pun terasa begitu nyaman.
Desain kursi ergonomis dengan material kursi dari bahan high quality fabric dan desain dudukan lebih panjang juga membuat posisi duduk lebih nyaman selama perjalanan.
Sekitar sejam perjalanan, Sahabat Petualang Terios 7 Wonders pun tiba di objek wisata berikutnya, Danau Biru, di Desa Walasiho, Kecamatan Wawo, Kabupaten Kolaka Utara.
Danau ini berada di dekat bibir pantai.
Untuk memasuki kawasan Danau Biru ini, All New Terios yang ditumpangi Sahabat Petualang Terios 7 Wonders melewati jalan sepanjang sekitar 1 Km dari dari Jalan Trans Sulawesi, yang sedang dalam pengerasan.
Tiba di bibir pantai, rombongan Sahabat Petualang Terios 7 Wonders menaiki anak tangga sejauh sekitar 300 meter untuk mengakses Danau Biru.
Rasa lelah Sahabat Petualang Terios 7 Wonders seketika buyar saat melihat indahnya Danau Biru yang dikelilingi tebing batu kapur.
Dwidharma mengungkapkan, tebing batu kapur itu menyimpan jutaan kubik marmer.
"Ini murni buatan alam dan tebing-tebing ini menyimpang jutaan kubik marmer," kata dia.
Air danau payau biru kehijauan terlihat begitu jernih.
Sejumlah spesies ikan yang hidup di dalam air danau yang payau itu tampak begitu jelas terlihat dari teras anjungan.
Sahabat Petualang Terios 7 Wonders yang takjub dengan pemandangan itu pun tak canggung melepas baju dan menyeburkan diri ke dalam danau di depan Teluk Bone ini.
Tidak ketinggalan jurnalis Tribun-Timur.com juga ikut nyebur sambil menyelam di jernihnya air danau.
Di permukaan danau, air terasa tawar, namun di kedalaman terasa asin.
Agar lebih nyaman menikmati sensasi berenang di Danau Biru, pengunjung dapat menyewa peralatan snorkeling maupun ban pelampung yang disediakan pengelola.
Tarif sewanya cukup murah, hanya mulai Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu.
Pantai Tamborasi
Tidak berlama-lama di Danau Biru, Sahabat Petualang Terios 7 Wonders lalu beranjak ke Pantai Tamborasi, di mana terdapat sungai yang diklaim terpendek di dunia.
Pantai Tamborasi berada di Desa Tamboraso, Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka Utara.
Di Pantai Tamborasi, pengunjung disuguhi pemandangan sunset dari Teluk Bone.
Dari Danau Biru jaraknya sekitar 5 kilometer.
Setelah tiba di pintu gerbang Pantai Tamborasi, Sahabat Petualang Terios 7 Wonders lalu berjalan kaki sejauh 300 meter menuju sungai terpendek di dunia.
Sunga terpendek di dunia itu hanya memiliki panjang sekitar 20 meter dan lebar sekitar 10 meter.
"Kenapa sungai terpendek di dunia? Panjang hanya sekitar 20 meter, setelahya ada muara yang langsung menghubungkan ke air laut," kata Dwidharma sembari menujuk ke arah sungai.
Sungai itu terhubung dengan Pantai Tamborasi.
Di Pantai Tamborasi, pengunjung disuguhi pemandangan sunset dari Teluk Bone.
Kendati berada di kawasan sekitar pantai, namun air sungai yang sebagian menetes dari tebing tetap terasa tawar dan dingin.
Sontak Sahabat Petualang Terios 7 Wonders menceburkan diri ke sungai, lalu berenang merasakan sensasi air sungai terpendek di dunia itu.
Tidak terkecuali Amelia Tjandra serta host TV Albern Sultan dan Mariana Putri.
"Penjelajahan Terios 7 Wonders kali ini mengantar para petualang menjelajahi keindahan alam nan magis sekaligus merasakan performa dan ketangguhan All New Terios untuk dibawa berpetualang ke destinasi mana saja," ujar Amelia Tjandra.(*)