Bukan cadar dan Celana Cingkrang, Inilah 5 Ciri-ciri Orang Terpapar Radikalisme Versi Kepala BNPT
TRIBUN-TIMUR.COM - Masyarakat tengah heboh membahas soal tuduhan radikalisme berdasarkan tampilan luar.
Santer dibicarakan bahkan viral karena seorang Menteri Agama Presiden Jokowi menyebut celana cingkrang dan cadar dilarang bagi PNS.
Hal tersebut diduga ada kaitannya dengan klaim aksi radikalisme.
Terkait hal itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT), Komjen Pol Suhardi Alius, membantah.
Menurutnya tampilan fisik tidak bisa mencirikan seseorang terpapar radikalisme..
Hal tersebut disampaikan saat diundang Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) untuk memberikan pemahaman tentang isu-isu intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
"Tadi sudah saya sampaikan, teman-teman jurnalis juga ikut, bahwa tampilan fisik tidak bisa mencirikan seseorang terpapar radikalisme."
"Tapi masalah pemikiran dan masalah ideologi," tegasnya saat berbicara di gedung penunjang KPK, Jakarta Selatan, Senin (4/11/2019).
NGERI! Kaki Pria Terjebak di Eksalator Gegara Sandal Jepit, Foto-foto Viral, Kronologi Lengkapnya
Harga HP OPPO November 2019, 4 Series Ponsel Andalan Ditawarkan Mulai Rp 2 juta hingga Rp 4 Jutaan
Kabar Buruk Anang Hermanyah Hingga Tak Datang Jadi Juri Indonesian Idol Tadi Malam, Ini Penggantinya
Menurut Suhardi Alius, di zaman globalisasi ini, kita tidak bisa melakukan stigmatisasi terhadap seseorang berdasarkan tampilan fisik.
Perihal radikalisme sendiri, menurut Suhardi Alius, ada lima indikator seseorang telah terpapar.
Di antaranya, menyuburkan sikap intoleran, anti-Pancasila, anti-NKRI, penyebaran paham Takfiri, dan menyebabkan disintegrasi bangsa.
"Poinnya adalah penyimpangan, indikatornya antara lain suka menyendiri, membuat kelompok ekslusif, hingga tahap jihadis."
"Tidak bisa stigmatisasi pada pakaian, dan (indikator ini) perlu disikapi secara hati-hati," ujarnya.
Menurutnya, tempat-tempat seperti rumah ibadah, lembaga pendidikan, friendship atau teman, dan media internet, merupakan lahan subur berkembangnya radikalisme.