TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar akan menggelar bedah buku karya mantan penasehat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Dr Abdullah Hehamahua.
Bedah buku yang berjudul ‘Integritas; Menyemai kejujuran, Menuai Kebahagiaan, ini rencana digelar di Aula STIE Nobel, Jalan Sultan Alauddin, kota Makassar, Selasa (22/10/2019), siang.
“Insya Allah dalam bedah buku ini, sang penulis yang juga Ketua Umum PB HMI periode 1978-1981, Abdullah Hehamahua juga akan hadir,” kata penanggungjawab acara, Abrar, di Makassar, Minggu (20/10/2019).
Abrar menambahkan, selain menghadirkan mantan penasehat KPK tersebut, ada dua pembicara lain.
Mereka adalah Direktur Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Nobel, Dr H Mashur Razak.
Serta Akademisi Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar yang juga pengamat politik, Andi Luhur Prianto.
Acara bedah buku ini kata Abrar terbuka untuk umum dan bersifat gratis. Namun oleh panitia membatasinya hingga 100 peserta.
"Bagi yang tertarik ikut dalam diskusi tersebut, buruan daftar melalui narahubung 082348646305," sebutnya.
Bedah Buku Moderasi Beragama: Bicarakan Makna Agama, Bukan Sekadar Simbol
Lembaga Advokasi & Pendidikan Anak Rakyat (LAPAR Sulsel) bekerjasama dengan Komunitas GUSDURian Makassar menyelenggarakan Bedah Buku Moderasi Agama oleh Kementerian Agama RI di Kantor LAPAR Sulsel.
Elga Sarapung dari Institut Dian/Interfidei Yogyakarta sebagai pembedah pertama menjelaskan bahwa buku ini membicarakan agama pada sisi makna.
Sempat Kalah dari Gaspa 1958 1-0, Sore Ini Persijo Jeneponto Taklukkan Bank Sulselbar 2-1
Keluarga Korban Tabrak Keluhkan Layanan RSUD Salewangang Maros, ini Masalahnya
Ini Pengakuan Istri Anggota TNI AU yang Tulis Drama si Wir Viral, Bandingkan Nasib Irma Nasution
"Buku ini bukan hendak memoderasi agama, melainkan cara beragama. Sehingga yang dibicarakan dan berusaha disampaikan kepada khalayak adalah makna beragama, bukan sekadar tataran simbol," jelasnya ke Tribun, Senin (14/10/2019).
Sementara itu, pembedah kedua Syamsurijal Ad'han memaparkan tentang prinsip moderasi telah menjadi sesuatu yang inheren dalam setiap agama.
Sempat Kalah dari Gaspa 1958 1-0, Sore Ini Persijo Jeneponto Taklukkan Bank Sulselbar 2-1
Keluarga Korban Tabrak Keluhkan Layanan RSUD Salewangang Maros, ini Masalahnya
Ini Pengakuan Istri Anggota TNI AU yang Tulis Drama si Wir Viral, Bandingkan Nasib Irma Nasution
"Semua agama itu pada dasarnya memuat prinsip moderasi. Seperti dalam Islam, sejak awal hadir sebagai agama yang moderat.
Olehnya, buku ini mencoba menyusun kembali bagaimana prinsip moderasi yang telah inheren sejak lama dalam setiap agama" kata Peneliti Balitbang Agama Makassar ini.
Diskusi ini dihadiri oleh aktivis pegiat lintas iman, mahasiswa, dan masyarakat umum.(*)
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: