Rocky Gerung Batalkan Kuliah Umum di Kampus 'Karena Mahasiswa Sedang Memberi Kuliah pada Kekuasaan'
Rocky Gerung Batalkan Kuliah Umum di Kampus 'Karena Mahasiswa Sedang Memberi Kuliah pada Kekuasaan'
Rocky Gerung Batalkan Kuliah Umum di kampus 'Karena Mahasiswa Sedang Memberi Kuliah pada Kekuasaan'
TRIBUN-TIMUR.COM - Akademisi Rocky Gerung mengaku membatalkan kuliah umumnya di kampus hari ini Selasa (24/9/2019).
Alasannya, kata Rocky, karena mahasiswa sedang memberi kuliah pada kekuasaan.
Cuitan Rocky ini bertepatan dengan adanya aksi demo besar-besaran mahasiswa di sejumlah daerah sejak Senin kemarin.
Di twitter hastag #HidupMahasiswa dan #TurunkanJokowi menjadi trending topic.
Demo besar-besar mahasiswa kali mengangkat isu di antaranya penolakan revisi UU KPK, RUU KUHP hingga UU ITE.
Profesor ini Sebut Jokowi Panik karena Demo Mahasiswa
GURU Besar atau Prof LIPI sebut Presiden Jokowi panik.
Presiden Joko Widodo atau Presiden Jokowi panik terkait aksi mahasiswa yang mulai bergerak di sejumlah daerah.
Guru besarLembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof Syamsuddin Haris, melalui akun twitternya berkomentar, Presiden Jokowi panik sikapi gelombang demo mahasiswa.
Menurut guru besar politik dari LIPI, Prof Syamsuddin Haris, Presiden Jokowi sebenarnya tidak perlu panik jika mendengar suara publik.
"Jika suara publik didengar, pemerintah @jokowi mestinya tdk perlu panik seperti sekarang," ujar Syamsuddin Haris melalui akun twitternya, Senin (23/9/2019) pukul 12:23 WIB.
Menurut Syamsuddin Haris, pemerintahan Jokowi panik karena sejumlah persoalan datang bersamaan.
Baca: Kerusuhan di Wamena Papua, 16 Warga Tewas, 1 Anggota TNI Gugur, Ratusan Warga dan Brimob Luka
"Belum usai soal UU KPK & kabut asap, kini ada gelombang demo mahasiswa & kerusuhan Wamena," kata Syamsuddin Haris.
Menurut Syamsuddin Haris, sikap Presiden Jokowi yang panik menunjukkan kebijakan pemerintah yang ceroboh dalam menyikapi berbagai persoalan bangsa.