TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Luwu Utara, Alauddin Sukri memimpin penyemprotan hama ulat grayak, di Desa Buntu Terpedo, Kecamatan Sabbang, Kamis (19/9/2019) malam.
Penyemprotan dilakukan guna melokalisasi serangan hama yang sudah melampaui ambang batas ekonomi serangan.
Di Buntu Terpedo, serangan hama ulat grayak dalam 1 m2 populasinya mencapai di atas 40 ekor.
Padahal ambang batas ekonomi dalam 1 m2 hanya terdapat lima atau lebih dari lima ekor.
Gandeng IZI, Baznas Pinrang Serahkan Bantuan Kaki Palsu untuk Difabel
VIDEO: 6 Ribu Detonator Asal Nunukan Diamankan di Pelabuhan Nusantara Parepare
Skor 0-0, Link Live Streaming TV Online Indosiar PSIS Semarang vs Persebaya via Vidio Premier
"Itu sudah melebihi ambang batas sehingga harus dilakukan penyemprotan," kata Alauddin, Jumat (20/9/2019).
Pengendalian dilakukan malam hari disebabkan karena pada siang hari OPT-nya menyembunyikan diri, baik di dalam rumpun/pangkal batang maupun dalam retakan tanah.
"Sehingga pengendaliannya tidak tuntas kalau dilakukan pada siang hari," terang Alauddin.
Luas pertanaman di Buntu Terpedo sekitar 175 hektare dengan umur rerata di atas 80 hari setelah tanam.
"Hama sudah menjalar ke wilayah persawahan di Desa Bakka yang bertetangga dengan dengan Buntu Terpedo," katanya.
Gandeng IZI, Baznas Pinrang Serahkan Bantuan Kaki Palsu untuk Difabel
VIDEO: 6 Ribu Detonator Asal Nunukan Diamankan di Pelabuhan Nusantara Parepare
Skor 0-0, Link Live Streaming TV Online Indosiar PSIS Semarang vs Persebaya via Vidio Premier
Alauddin juga berharap ketua kelompok tani mengimbau masing-masing anggota agar terus melakukan pengamatan secara mandiri.
"Jika sudah terdapat gejala serangan, segera melakukan tindakan secepatnya," paparnya.
Selain melakukan penyemprotan, sanitasi lingkungan persawahan juga harus menjadi perhatian.
Laporan Wartawan TribunLutra.com, @chalik_mawardi_sp
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: