TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) mengikuti Sidang Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) lagi, September 2019 ini.
Wapres didampingi Ibu Mufidah Jusuf Kalla dan rombongan bertolak dari Jakarta, Sabtu (21/9/2019) dini hari, dan dijadwalkan tiba di New York, Amerika Serikat, pukul 15.00 waktu setempat. New York selisih 12 jam lebih lambat dari waktu Indoensia tengah (wita).
Sidang Majelis Umum Ke-74 PBB dibuka pada 18 September 2019 waktu New York atau Kamis (19/9/2019) waktu Indonesia. Waktu di Amerika selisih 12 jam lebih lambat dari Makassar.
Sesi debat Sidang Umum Ke-74 PBB dimulai pada 23 September hingga 28 September. JK akan menyampaikan pidato dalam sesi debat.
Sidang Umum PBB kali ini mengusung tema Membangkitkan Upaya Multilateral untuk Pengentasan Kemiskinan Pendidikan Berkualitas Aksi Iklim dan Inklusi.
Pidato JK tersebut kali ke-5 dalam Sidang Umum PBB. JK memimpin delegasi Indonesia dan mewakili Pemerintah Indonesia menyampaikan pidato di Sidang Umum PBB sejak tahun 2015, lima tahun berturut-turut.
Dalam empat pidato sebelumnya, JK selalu menekankan pada perdamaian di Timur Tengah dan perjuangan kemerdekaan Palestina.
Tribun-Timur.com ikut dalam rombongan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla ke Sidang Umum Ke-74 PBB ini dan akan melaporkannya suasananya ke pembaca.
“Tribun Timur satu-satunya media dari Makassar yang mendapat kesempatan menghadiri ajang bergengsi Sidang Umum PBB sekaligus menyaksikan langsung Pak JK berpidato untuk kelima kalinya selama priode pemerintah Jokowi-JK,” jelas Juru Bicara (Jubir) Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla, Husain Abdullah, Kamis (19/9/2019) malam.
Menurut Uceng, sapaan Husain, pengakuan terhadap kedaulatan Palestina tetap menjadi tema pidato JK dalam Sidang Umum Ke-74 PBB.
“Masalah politik dan keamanan internasional juga menjadi perhatian RI termasuk masalah Palestina. Teman ini selalu dicantumkan dalam pidato Pak JK di Sidang Umum PBB,” kata Uceng.
Kamis (27/9/2018) lalu, JK menghentak dunia lewat pidatonya di Sidang Umum Ke-73 PBB.
JK mengawali pidatonya dengan mengatakan bahwa dunia tidak perlu kepemimpinan seperti superhero, namun kepemimpinan yang kuat.
Menurutnya semua pemimpin dunia yang berkumpul dalam Majelis Umum PBB ke-73 ini punya kekuatan secara kolektif untuk mencapai tujuan PBB, termasuk menciptakan perdamaian dunia.
Dalam pidato tersebut, JK menegaskan kembali dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina, dan menyerukan negara-negara untuk bertindak. Menurutnya situasi di tengah konflik Israel-Palestina sekarang ini merupakan kemunduran.
"Ancaman nyata terhadap status quo Yerusalem... jutaan pengungsi Palestina terancam... situasi kemanusiaan semakin buruk setiap hari. Masyarakat internasional tidak bisa tinggal diam. Kita harus menyerukan negosiasi segera yang menjadikan solusi dua-negara sebuah kenyataan," jelas JK.(*)
Baca selengkapnya di Tribun Timur cetak edisi Jumat, 20 September 2019