TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Fakultas Farmasi, Teknologi Rumah Sakit, dan Informatika, Universitas Megarezky (Unimerz) mengadakan Lokakarya Kurikulum D-III Optometri, di Lt 1 Gedung Rektorat Universitas Megarezky, Minggu (1/9/2019).
Dalam Lokakarya yang menyertakan perwakilan dari PERTUNI (Persatuan Tunanetra Indonesia) dan SMPLB A YAPTI ini menghadirkan pembicara yakni Arief Witjaksono.
Dalam pembahasannya, Arief Witjaksono mengatakan, untuk prodi D-III Optometri jumlahnya masih sangat sedikit.
Hanya ada 12 institusi di Indonesia.
"Oleh sebab itu lulusan ini masih sangat dibutuhkan pasar lapangan kerja. Jadi lulusan-lulusannya itu biasanya tidak ada yang menganggur dan pasti langsung kerja," Ujarnya.
Ia berharap Prodi D- III Optometri Universitas Megarezky ini dapat lebih meningkatkan kemampuan kompetensi mahasiswanya.
Sehingga akan menghasilkan Refraksionis Optisien yang Kompeten dan Profesional untuk membantu masyarakat.
Sementara itu, Ketua Prodi D-III Optometri Universitas Megarezky, dr. Andi Sengngeng Relle, mengungkapkan, tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan pengembangan.
Atau perubahan kurikulum prodi D-III Optometri sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kebijakan pendidikan nasional dan Kementerian Kesehatan.
Di samping itu, lanjutnya, berdasarkan kebutuhan masyarakat dan stakeholder.
Juga dilakukan pergeseran mata kuliah dari satu semester ke semester lainnya, penambahan mata kuliah baru kedalam kurikulum, pengurangan mata kuliah lama atau pergantian mata kuliah lama dengan mata kuliah baru pada prodi D-III Optometri.
"Target capaian nya tentunya membentuk struktur kurikulum baru pada program studi D-III Optometri sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kebijakan pendidikan nasional dan kementerian kesehatan berdasarkan kebutuhan masyarakat, yang akan meningkatkan kualitas calon lulusan pada program study D-III Optometri Unimerz," pungkasnya.
Dosen Universitas Megarezky Berikan Pendampingan Pembuatan Produk Susu Kefir di Kabupaten Sinjai
TRIBUN-TIMUR.COM, SINJAI - Dosen Universitas Megarezky atau Unimerz Makassar beserta sejumlah mahasiswa melakukan pendampingan produk susu kefir di Kabupaten Sinjai.
Program pendampingan tersebut dilakukan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat (Abdimas) kampus Unimerz Makassar di Kecamatan Sinjai Barat.
"Di Sinjai Barat dikenal akan kopi, susu sapi murni, dan beraneka ragam sayur mayurnya. Kehadiran kami untuk memberikan pendampingan," kata Dosen Unimerz Safaruddin SSi MSi Apt.
Baca: Inikah Tanda Neymar ke Barcelona? Tak Hadir Latihan Pramusim PSG, Padahal Tak Main di Copa America
Baca: Mantan Bek PSM Makassar Ali Baba Meninggal, Jacksen F Tiago Tulis Ini
Rombongan dosen dan mahasiswa Unimerz berkunjung ke Desa Gunung Perak, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai, Selasa-Rabu (9-10/07/2019).
Kunjungan tersebut merupakan kunjungan kedua setelah sebelumnya melakukan kunjungan sosialisasi dan pendekatan tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Kegiatan Abdimas itu didukung Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melalui hibah Abdimas Program Kemitraan Penganggaran tahun 2018, Pelaksanaan tahun 2019.
Program Abdimas tersebut, jelas Safaruddin, merupakan ajang pendampingan bagi masyarakat tentang tata cara pembuatan susu kefir dan olahan lainnya.
Lalu manfaat susu kefir ditinjau dari kandungan gizinya, contoh aplikatif produk susu kefir Sinjai Barat, dan berbagai cara pemasaran online beserta keuntungannya.
Safaruddin selaku Ketua Tim Abdimas Unimerz mengatakan masyarakat sangat antusias dengan program ini karena mengembangkan potensi susu sapi murni yang ada di desa mereka.
Baca: VIDEO: Reklame Perempuan Jangan Mau Diduakan di Jl Andi Djemma Makassar Diturunkan
Baca: Diizinkan Pakai SUGBK, Persija Juga Ingin Jamu PSM di Gelora Bung Karno, Appi: Kita Jamu dengan Baik
Apalagi kegiatan pendampingan ini juga ada sesi praktik, sehingga masyarakat bisa langsung membuat susu kefir.
"Pendampingan ini untuk Pengolahan dan Pemasaran Online Produk Susu Kefir di Desa Gunung Perak Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai," jelas Safaruddin.
"Pada pelatihan sekaligus pendampingan ini masyarakat diberikan bibit kefir serta alat dan bahannya sehingga memudahkan proses praktik pembuatan susu kefir, tambah dosen Farmasi ini.
Selanjutnya, setelah kegiatan ini, masyarakat akan kembali dikunjungi lagi oleh tim Abdimas Unimerz untuk tahap evaluasi program.
"Kami ingin memastikan pendampingan yang tim kami lakukan bermanfaat dan bisa diaplikasikan oleh masyarakat," tutup dosen asal Bone ini.
Acara tersebut dihadiri oleh 50 peserta dari kalangan masyarakat, Kepala Desa Gunung Perak H Muhammad Yunus SE. Juga turut hadir Dosen Unimerz, Safaruddin dan Kabah SSi MKes.
Dari kalangan mahasiswa Unimerz Makassar yang turut ke lapangan adalah Ayuni, Sumardi dan Novirianti Ahmad. (*)