TRIBUNBARRU. COM, BARRU - Patung Colliq Pujie di Taman Alun - alun, tepatnya di Jl Sultan Hasanuddin, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel), tak terawat.
Padahal, patung Colliq Pujie yang terletak di pusat kota itu adalah salah satu icon kebanggaan Kabupaten Barru.
Bahkan patung hasil karya atau rancangan Dicky Chanda, Dosen Seni UNM, itu ikut dipentaskan di level Internasional.
Namun sayangnya, saat ini bangunannya nampak kurang perhatian.
13 Sekolah di Luwu Timur Jadi Pilot Project Implementasi SiBOS
Nilai Lpj Tak Wajar, Warga Desa Turatea Jeneponto Minta Kejari Usut ADD dan DD
BPBD Jeneponto Bantu Penuhi Air Bersih Warga Tarowang di Musim Kemarau
Hal itu terlihat dari kondisi bangunan yang cukup memprihatinkan.
Pantauan TribunBarru. com, Jumat (23/8/2019) sekitar pukul 14.30 Wita, beberapa tegel lantai patung Arung Pancana Toa itu sudah pecah.
Tembok bangunan yang dibungkus tegel juga sudah terlepas dan relief atau ukiran tiga dimensi Patung Colliq Pujie sudah terkelupas.
Tak cuma itu, beberapa fasilitas lampu sorot yang mengelilingi bangunan patung, sudah ada satu diantaranya yang tercabut.
Jika malam hari, lampu - lampu sorot tersebut juga kadang tak menyala.
Hingga berita ini diturunkan, TribunBarru.com, masih berupaya mengkonfirmasi pihak PU Barru selaku penanggung jawab proyak patung Colliq Pujie.
13 Sekolah di Luwu Timur Jadi Pilot Project Implementasi SiBOS
Nilai Lpj Tak Wajar, Warga Desa Turatea Jeneponto Minta Kejari Usut ADD dan DD
BPBD Jeneponto Bantu Penuhi Air Bersih Warga Tarowang di Musim Kemarau
Sekadar diketahui, patung Collie Pujie didirikan tahun 2013 dan diresmikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo pada 2014 lalu.
Tujuan dibangunnya monumen ini sendiri untuk mengenang, dan menghormati jasa Colliq Pujie.
Colliq Pujie adalah seorang pahlawan yang berjasa dalam dunia sastra daerah Indonesia , khususnya untuk budaya dan sastra bugis.
Colliq Pujie memiliki nama lengkap khas bugis, yakni Retna Kencana Colliq Pujie Arung Pancana Toa Matinroe ri Tucae.
Makna nama Retna Kencana Colliq Pujie yang berarti pucuk yang terpuji dan Arung Pancana Toa merupakan gelar.
Sedangkan Matinroe ri Tucae, adalah sebuah anumerta yang disematkan kepadanya setelah beliau meninggal dunia (1812 - 1876).
Laporan Wartawan TribunBarru.com, @akbar_hs
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: