Cerita Paskibraka Muhamat Asraf: Tak Punya Ayah, Tak Punya Uang, Pinjam Sepatu Robek, hingga Muntah

Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Paskibraka 2019.

TRIBUN-TIMUR.COM - Cerita haru Paskibraka Muhamat Asraf: tak punya ayah, tak punya uang, pinjam sepatu robek, hingga muntah.

Jangan mengira jika semua anggota Paskibraka berasal dari keluarga orang kaya atau pejabat.

Inilah Muhamat Asraf, salah satu anggota Paskibraka yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Muhamat Asraf adalah salah satu Pasukan Pengibar Bendera Pusaka ( Paskibraka ) yang mewakili Provinsi Riau di tingkat nasional.

Muhamat Asraf akan menjadi salah satu pengibar sang Merah Putih pada Upacara Hari Ulang Tahun ke-74 Republik Indonesia (HUT RI) di Istana Negara pada Sabtu (17/8/2019) nanti.

Tapi, perlu diketahui seperti apa perjuangan Muhamat Asraf hingga menjadi Paskibraka nasional.

Muhamat Asraf adalah seorang anak yatim.

Dia tinggal bersama ibunya di Desa Bina Baru, Kecamatan Kampar Kiri Tengah, Kabupaten Kampar.

Remaja kelahiran tahun 2002 itu anak bungsu dari tiga bersaudara.

Saat ini ia duduk di bangku kelas 2 di SMAN 1 Kampar Kiri Tengah.

Ibu Asraf bernama Atik mengaku tidak menyangka anaknya bisa lolos menjadi Paskibraka nasional.

Saat ini anaknya sudah berada di Jakarta.

"Alhamdulillah, saya bangga sekali. Sungguh saya tidak menyangka Asraf bisa lolos ke tingkat pusat," ucap Atik saat diwawancarai wartawan di rumahnya, di Desa Bina Baru, Rabu (14/8/2019).

Atik yang bekerja serabutan ini, mengaku mendukung penuh anaknya untuk ikut Paskibraka.

Mulai dari seleksi dari tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten, provinsi dan nasional.

Halaman
1234

Berita Terkini