10 Nama Kader PDIP Diusul Megawati Menteri Jokowi Adik Prabowo Hasim Djojohadikusomo dari Gerindra?
TRIBUN-TIMUR.COM,- Teka-teki siapa yang bakal jadi menteri Jokowi Jilid II belum juga diumumkan hingga saat ini.
Namun sinyal siapa saja yang mengisi kabinet Jokowi sudah disampaikan di kongres V PDIP di Bali, Kamis 8 Agustus 2019.
Baca: Siap-siap PNS Tak Lagi Harus ke Kantor Gaji Didasarkan Kinerja & Tidak Ada Gaji Pensiun
Baca: Profil Nur Asia Istri Sandiaga Direstui Maju di Pilkada Tangsel 2020, Putri Maruf Amin Lawannya
Baca: RAMALAN ZODIAK SABTU 10 Agustus 2019 Virgo Garap Proyek, Scorpio Raih Sukses & Aries Waspada
Baca: SSCASN BKN-Pendaftaran CPNS 2019 Dibuka Oktober, Ini Syarat, Cara Daftar, dan Besaran Gaji Terbaru
Baca: Jadwal Pendaftaran CPNS dan PPPK (P3K) 2019, 3 Faktor Gagal Seleksi Administrasi, Siapkan Syarat ini
Presiden terpilih Joko Widodo menegaskan, PDI Perjuangan akan mendapatkan jatah kursi menteri paling banyak dalam Kabinet Kerja Jilid II periode 2019-2024.
"Yang jelas (kursi menteri untuk PDI-P) pasti yang terbanyak. Itu jaminan saya," kata Jokowi ketika berpidato di acara Kongres ke-V PDI-P di Hotel Grand Inna Bali Beach, Kamis (8/8/2019).
Pernyataan Jokowi disambut sorak sorai dan tepuk tangan peserta kongres.
Jokowi tidak merinci berapa jumlah kursi menteri yang akan ia percayakan pada kader partai berlambang banteng hitam moncong putih tersebut.
Namun, Jokowi berseloroh bahwa yang dimaksud mendapatkan kursi menteri terbanyak itu juga bisa didasarkan pada jatah kursi menteri kepada partai politik pengusungnya yang lain.
Artinya, apabila parpol pengusungnya yang lain mendapatkan jatah dua, maka jatah untuk PDI-P bisa jadi hanya empat.
"Tadi Bu Mega kan menyampaikan ya, jangan empat (orang menteri) dong. Tapi kalau (partai) yang lain dua dan PDI-P empat kan sudah dua kali (lipat) juga," ujar Jokowi sembari tertawa.
Peserta kongres ikut tertawa sambil bertepuk tangan mendengar kelakar Jokowi itu. J
jawaban untuk Megawati Pernyataan Jokowi itu merespons pidato Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sebelumnya dalam panggung yang sama.
Megawati menegaskan, jatah menteri untuk kadernya pada Kabinet Kerja Jilid II Joko Widodo-Ma'ruf Amin, harus banyak.
Awalnya, Megawati bercerita mengenai kekalahannya pada Pemilu 2014.
Susilo Bambang Yudhoyono yang kala itu terpilih menjadi Presiden RI menawarkan sekitar delapan kursi menteri untuk diisi kader PDI Perjuangan.
Megawati dengan tegas menolaknya.
Namun kini, lain cerita.
PDI Perjuangan semenjak Pemilu 2014 hingga Pemilu 2019 berjaya.
Apalagi salah satu kadernya telah dua kali menjabat sebagai Presiden RI.
"Kalau nanti (pemerintahan baru) Pak Jokowi, mesti ada menteri (untuk kader PDI-P). Mesti banyak," ujar Megawati dengan suara lantang. Pernyataan Megawati itu disambut sorak sorai kader PDI-P yang hadir. "Orang kita ini pemenang Pemilu dua kali. Betul tidak?" tanya Megawati.
"Betul," jawab para kader serempak.
Megawati menegaskan, bakal menolak apabila Jokowi hanya memberikan sedikit jatah kursi menterinya untuk diisi kader PDI-P.
"Jangan nanti (Jokowi mengatakan), Ibu Mega, saya kira karena PDI-P sudah banyak kemenangan, sudah di DPR, saya kasih (kursi menteri) empat. Emoh, tidak mau, tidak mau, tidak mau," ujar Megawati.
Pernyataan itu membangkitkan sorak sorai para kader.
Mereka juga berteriak "tidak mau, tidak mau".
Megawati kemudian berkelakar, "memang begitu dong.
Orang yang enggak dapat saja minta".
"Ini di dalam kongres partai Pak Presiden, saya minta, dengan hormat PDI-P akan masuk ke dalam kabinet dengan jumlah menteri terbanyak.
Sip," lanjut Megawati yang kembali disambut sorak sorai kader.
Puan: Megawati Sudah Kantongi 10 Nama Calon Menteri dari PDIP
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri secara blak-blakan meminta jatah kursi menteri terbanyak di kabinet Jokowi.
Politisi PDIP Puan Maharani bahkan menyebut, Megawati sudah mengantongi nama-nama kandidat menteri itu.
"Ya nama-nama sudah ada dong, partai sebesar ini masa nggak punya nama," kata Puan Maharani di sela Kongres V PDIP, di Grand Inna Beach, Sanur, Bali, Jumat (9/8/2019).
Puan pun tak menyebut secara spesifik nama-nama kandidat yang sudah dikantongi oleh Megawati.
Namun, ia pastikan PDIP telah menyiapkan 10 nama kandidat.
"Nama sudah ada di kantong ketua umum kita juga sudah membahas terbatas tertutup ya tapi ya nantilah masih Oktober kok masih lama," ucap Puan.
"Ya lebih dari 10 lah. Kan kemarin presiden bilang bahwa Insy Allah PDIP akan mendapatkan posisi lebih banyak karena memang suaranya lebih banyak dan merupakan partai pemenang pemilu," tambahnya.
Ia pun enggan menanggapi jika namanya kemungkinan masuk juga dalam kandidat menteri itu.
"Ya lihat lagi nanti ya, tunggu nanti," imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, secara blak-blakan meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar partainya diberi jatah kursi menteri yang paling besar diantara kelompok politik lainnya.
Hal itu secara terbuka disampaikan Megawati di dalam pidatonya di pembukaan kongres V PDI Perjuangan (PDIP) di Grand Inna Bali Beach Hotel, Kamis (8/8/2019).
"Saya omong, kalau elo kepengen jadi menteri (dengan cara seperti itu, red), keluar dari PDIP. Ora patekhen (bahasa jawa saya takkan kehilangan, red)," kata Megawati.
Namun, Megawati berpaling ke Jokowi. Menurutnya, Jokowi mesti memberikan jatah kursi menteri kepada kader PDIP. Sebab partainya sudah dua kali menjadikan Jokowi sebagai pemenang.
"Orang kita pemenang dua kali. Betul tidak? Saksikan ya. Iya dong. Jangan nanti, (Jokowi bilang, red) 'Ibu Mega, saya kira karena PDIP sudah banyak kemenangan, sudah ada di DPR, nanti saya kasih cuma 4 ya'. Endak mau. Tidak mau. Tidak mau. Tidak mau," kata Megawati yang disambut riuh teriakan para kader PDIP.
"Iya dong. Orang yang tak dapat kemenangan saja minta. Horeeeeeee," teriak Megawati sambil mengepalkan kedua tangannya di hadapan dada.
Presiden Jokowi langsung menjawab permintaan Ketum PDIP itu dan menjamin partainya akan mendapatkan porsi terbesar di kabinet.
"Yang jelas, PDIP pasti yang terbanyak. Itu jaminan saya," ujar Jokowi.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Puan: Megawati Sudah Kantongi 10 Nama Calon Menteri dari PDIP, https://www.tribunnews.com/nasional/2019/08/09/puan-megawati-sudah-kantongi-10-nama-calon-menteri-dari-pdip.
Adik Prabowo Hasim Djojohadikusomo Wakili Gerindra
Partai Gerindra santer diberitakan mengusulkan nama calon menteri ke Jokowi usai pertemuan keduanya di MRT Lebak Bulus Jakarta tempo hari.
Pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pekan lalu memunculkan spekulasi Gerindra akan bergabung dengan koalisi pemerintahan Jokowi lima tahun ke depan.
Meski bukan partai pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 namun Gerindra diprediksi masuk koalisi pemerintahan Jokowi dan mendapatkan jatah kursi menteri di kabinet.
Bahkan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo menyampaikan, Gerindra siap untuk membantu pemerintah Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Secara prinsip ya kita kalau pun memang, kan sudah juga disampaikan ke Pak Jokowi, kalau memang kita dibutuhkan ya kita siap, tetapi kalau tidak, ya kita di luar (di luar pemerintah) juga enggak ada masalah," kata Edhy saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/7/2019) lalu.
Edhy mengatakan, partai-partai koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf tak perlu khawatir kehilangan jabatan di kabinet kerja jilid II.
Sebab, bagi Gerindra, membantu pemerintahan Jokowi tidak harus dengan bagi-bagi jabatan.
"Jangan sampai khawatir dengan adanya kita (Gerindra), kemudian seolah-olah kita akan mengambil jabatan siapa dan sebagainya di pemerintahan. Buat kita membangun negeri tidak harus dengan jabatan," ujar dia.
Mega lebih enjoy Gerindra
Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research Center (SMRC), Djayadi Hanan mengatakan pertemuan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi pertanda Gerindra serius untuk masuk menjadi bagian dari koalisi Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi).
Apalagi kata dia, jika benar-benar Gerindra ingin memperoleh kursi Ketua MPR RI.
"Gerindra memang perlu masuk ke koalisi Jokowi jika ingin menjadi ketua MPR. Karena tanpa bergabung ke kubu Jokowi, penentuan pimpinan MPR akan ditentukan melalui paket. Itu berarti koalisi Jokowi akan satu paket tanpa Gerindra," jelas pengamat politik dari Universitas Paramadina ini pekan lalu.
Selain itu kemungkinan dapat tambahan kursi di kabinet tentu lebih menguntungkan bagi Gerindra ke depannya.
Selain itu dia melihat, pertemuan Megawati dengan Prabowo menunjukkan bahwa PDI Perjuangan memberikan sinyal kuat akan menerima bila Gerindra bergabung di koalisi Jokowi.
"Saat yang sama, PDI Perjuangan atau Megawati tampaknya menunjukkan sikap bahwa Gerindra dianggap lebih diprioritaskan dibanding PAN dan Demokrat untuk bergabung," jelas Djayadi Hanan.
Dia memperkirakan, alasannya Gerindra lebih dinilai PDI Perjuangan konsisten sikapnya dibandingkan PAN.
"Sementara dengan Demokrat, PDI Perjuangan mungkin segan untuk memberikan panggung bagi AHY kalau bergabung dengan Jokowi," ucap Djayadi Hanan.
Lalu siapa calon menteri potensial Gerindra?
Siapa sosok calon menteri dari Gerindra yang berpotensi bisa bergabung dengan pemerintahan Jokowi?
Beberapa hari terakhir beredar nama-nama calon menteri dari Gerindra.
Sejumlah media juga secara terang benderang menyebut calon menteri dari Gerindra.
Lalu siapa saja mereka, berikut ulasan Tribunnews.com yang dihimpun dari berbagai sumber :
Sandiaga Uno
Gagal terpilih jadi wakil presiden RI bukan langkah terakhir bagi Sandiaga Uno untuk berkiprah di politik.
Sejak perhelatan Pilpres selesai, nama Sandiaga Uno ramai disebut-sebut akan jadi menteri Jokowi.
Bahkan Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengaku memiliki informasi akurat terkait figur yang bakal jadi menteri Presiden Jokowi di kabinet selanjutnya.
Kepada Tribunnews.com, Neta S Pane menyebut calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno bakal masuk ke dalam kabinet Jokowi berikutnya.
"Saya dapat info A1 soal itu (Sandiaga Uno jadi menteri Jokowi)," kata Neta S Pane beberapa waktu lalu.
Namun dalam beberapa kesempatan Sandiaga Uno tidak terlalu menghiraukan isu-isu tersebut.
Sebelum jadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo, Sandiaga dipercaya menjadi salah satu wakil ketua umum Gerindra.
Hashim Djojohadikusumo
Hashim Sujono Djojohadikusumo merupakan wakil ketua Dewan Pembina Gerindra.
Adik dari Prabowo Subianto ini dikenal juga seorang pengusaha, pemilik perusahaan Arsari Group yang bergerak dalam bidang pertambangan, program bio-ethanol, perkebunan karet dan lain-lainnya.
Selama Pilpres 2019, Hashim berada di belakang layar untuk membantu pemenangan Prabowo Subianto.
Meskipun jarang muncul di publik namun Hashim dikenal sangat aktif membantu Prabowo dI Pilpres 2019 sebagai direktur komunikasi dan media BPN Prabowo.
Kelakar Megawati Tolak Tawaran 8 Kursi Menteri Era SBY
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bercerita mengenai keteguhannya menjadi oposisi setelah kalah dalam Pemilu 2004.
"Waktu Presidennya Pak SBY, saya bilang ke beliau. Pak, saya enggak mau masuk kabinet. Karena dulu ditawari delapan atau piro ya (kursi) menteri," ujar Megawati saat pidato di Kongres ke-V PDI-P di Grand Ina Beach, Denpasar, Bali, Rabu (8/8/2019).
Keteguhan Megawati tersebut diakui sempat diprotes oleh sejumlah elite partai.
Banyak kader PDI-P yang menyayangkan Megawati menolak tawaran SBY tersebut.
"Tadinya anak-anak menggerutu. Ibu gimana sih, sudah susah-susah berjuang, masak enggak masuk (kabinet)," lanjut Presiden ke-5 RI tersebut.
Ia pun bersikap tegas kepada kader partai yang menggerutu itu.
"Saya bilang, kalau lu mau jadi menteri (di era SBY), mesti keluar dari PDI-P," kata Megawati, kala itu.
Kini terbukti, atas keteguhannya menjadi oposisi selama 10 tahun, PDI Perjuangan berjaya, mulai dari Pemilu 2014 hingga Pemilu 2019.
"Nyatanya 10 tahun (oposisi), hidup juga kok," ujar Megawati.
Ia sekaligus mengajak seluruh kader partainya untuk melanjutkan kejayaan pada Pemilu 2024 mendatang melalui kerja-kerja yang dekat dengan rakyat.