TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Bagi warga Makassar, nampaknya tidak begitu asing dengan nama jalan Tun Abdul Razak.
Jalan tersebut merupakan jalan utama atau jalan protokol.
Di mana terletak pada perbatasan Kota Makassar dan Kabupaten Gowa.
Jalan ini dapat mengakses pusat perbelanjaan, kampus, hingga tempat-tempat makan lainnya.
Selain di Sulsel, ada juga jalan yang bernama Jalan Tun Abdul Razak di Kota Kinabalu.
Tak banyak yang mengetahui siapa sosok nama jalan tersebut.
Ia adalah Perdana Menteri Malaysia, bernama Tun Haji Abdul Razak bin Datuk Haji Hussein Al-Haj.
Bukan hanya sekedar nama jalan, namun ternyata nama tersebut memiliki kedekatan erat dengan kota Makassar khususnya tanah Bugis.
Dilansir dari wikipedia, Suku Bugis adalah salah satu etnik yang terdapat dalam populasi Malaysia.
Banyak tokoh berpengaruh dan terkenal di Malaysia yang memiliki darah keturunan Bugis.
Suku Bugis bukanlah satu-satunya suku bangsa asal Indonesia yang telah terdapat dalam masyarakat Malaysia, terdapat juga suku Minangkabau, suku Jawa, suku Banjar, suku Bawean, dan lain-lain.
Migrasi orang Indonesia ke Malaysia telah terjadi sebelum jaman kolonial khususnya pada masa pemerintahan Sriwijaya dan Majapahit.
Suku bangsa Bugis di Malaysia telah beradaptasi pada budaya dan nilai sosial setempat dengan sangat baik.
Komunitas orang Bugis di Malaysia telah mengadopsi budaya Melayu, mereka berbicara dalam bahasa Melayu dan menggunakan nama-nama Melayu.
Sensus penduduk di Malaysia tidak mengkategorikan Bugis sebagai suku bangsa tersendiri melainkan diklasifikasikan sebagai suku Melayu.
Kehadiran orang Bugis di Malaysia telah menjadi bagian sejarah dan sebuah kontribusi bagi perkembangan Negara Malaysia.
Beberapa Perdana Menteri di Malaysia adalah keturunan Bugis.
Diantaranya adalah Tunku Abdul Rahman, Tun Abdul Razak dan putranya Najib Tun Razak yang juga menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia.
Orang Bugis memegang peranan penting dalam sejarah di Tanah Melayu.
Orang-orang Bugis pada saat itu terlibat secara langsung atau tidak langsung di dalam politik kerajaan-kerajaan Melayu ketika itu.
Bermula saat Raja Sulaiman Badrul Alam Shah ingin menguasai Johor, Riau, dan Lingga yang dikuasai oleh Sultan Abdul Jalil Rahmat Shah atau dikenal dengan julukan Raja Kecik.
Lalu dengan bantuan orang-orang Bugis dari Klang, Raja Sulaiman berhasil merebut wilayah Johor, Riau, dan Lingga dari tangan Raja Kecik.
Sebagai balas budi, Raja Sulaiman memberikan gelar Yang Dipertuan Muda kepada Daeng Marewah yang memerintah di wilayah Johor, Riau, dan Lingga.
Hingga saat ini raja-raja di Kesultanan Johor dan Kesultanan Selangor adalah keturunan Bugis.
Lantas Siapakah Sosok PM Malaysia Tun Abdul Razak?
Dilansir dari wikipedia, Tun Haji Abdul Razak bin Datuk Haji Hussein Al-Haj adalah Perdana Menteri Malaysia ke-2, mulai tahun 1970 hingga 1976, menggantikan Tunku Abdul Rahman.
Ia lahir di Pulau Keladi, Pekan, Pahang, Malaysia, 11 Maret 1922.
Selain dikenal sebagai salah seorang tokoh pendiri Malaysia, ia juga penggagas Dasar Ekonomi Baru, suatu program kontroversial untuk memajukan perekonomian orang Melayu di Malaysia agar sejajar dengan kaum keturunan Tionghoa dan Tamil.
Ia juga pendiri Barisan Nasional pada tahun 1973.
Tun Abdul Razak merupakan anak sulung Dato' Hussein bin Mohd. Taib dan Hajah Teh Fatimah binti Daud.
Ia memiliki darah bangsawan Bugis yang datang ke Malaya pada abad ke-19.
Salah seorang putranya, Najib Tun Razak, adalah Perdana Menteri Malaysia sejak 3 April 2009.
Tun Abdul Razak wafat saat masih menjabat sebagai Perdana Menteri pada tanggal 14 Januari 1976 karena menderita leukemia.
Pendidikan
Pada tahun 1934, dia mendapat pendidikan awal di Sekolah Tinggi Melayu Kuala Kangsar dan merupakan seorang pelajar yang cemerlang.
Setelah menjabat sebagai Pegawai Tadbir Melayu di Sekolah Tinggi Melayu Kuala Kangsar pada tahun 1939, ia dianugerahi beasiswa untuk melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Raffles, Singapura pada 1940.
Pembelajarannya di akademi tersebut dilanjutkan lagi karena pecahnya Perang Dunia II.
Melalui beasiswa Konfrontasi, Tun Ruzak melanjutkan pelajarannya dalam bidang undang-undang pada tahun 1947 di Inggris.
Pada tahun 1950, dia menerima Degree of an utter Barrister dari Lincoln's Inn.
Semasa di England, Tun Razak merupakan anggota Partai Buruh Inggris dan seorang pemimpin pelajar Uni Melayu Great Britain yang terkenal.
Dia juga mendirikan Malayan Forum, satu organisasi untuk pelajar-pelajar Melayu yang membicarakan mengenai isu politik negara mereka.
Jejak dan Karier Abdul Razak
Sekembalinya ke tanah air, Tun Razak bergabung Pelayanan Publik Malaya.
Tun Razak kemudian berkarier dibidang politik.
Hal ini terbukti karena pada tahun 1950 ia dilantik menjadi Ketua Pemuda Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO).
Dua tahun kemudian, ia menjadi Sekretaris Kerajaan Barat dan pada Februari 1955, pada usia 33 tahun, ia menjadi Menteri Besar Pahang.
Dia menang dalam pemilu negara yang pertama pada Juli 1955 dan dilantik menjadi Menteri Pendidikan.
Tun Razak juga merupakan anggota rombongan ke London untuk menuntut kemerdekaan dari Inggris pada Februari 1956.
Setelah pemilu 1959, dia menjadi Menteri Pembangunan Luar Kota disamping mengemban tugas-tugasnya sebagai Wakil Perdana Menteri Malaysia dan Menteri Pertahanan Malaysia.
Kejayaan yang dicapainya termasuk merangka satu kebijakan pembangunan yang meliputi setiap kebutuhan negara, yang dikenal sebagai 'Buku Merah'.
Pada September 1970, Tun Razak menggantikan Tunku Abdul Rahman Putra sebagai Perdana Menteri Malaysia.
Tun Abdul Razak juga dikenal sebagai orang yang bertanggung jawab dalam melancarkan Kebijakan Ekonomi Baru (DEB) pada tahun 1971.
Dia dan "generasi kedua" ahli politik Melayu melihat akan perlunya untuk menyelesaikan perbedaan ekonomi dan sosial yang dihadapi oleh korban rasisme.
DEB meletakkan dua tujuan dasar - untuk mengurangi dan menghapuskan kemiskinan tanpa mengira kaum dan menyusun kembali kegiatan ekonomi.
Tun Abdul Razak mendirikan Barisan Nasional pada 1 Januari 1973 untuk menggantikan partai berkuasa, Partai Aliansi.
Dia telah berhasil menambah jumlah anggota partai dan menghasilkan perpaduan untuk membentuk ketahanan nasional melalui stabilitas politik.
Tun Abdul Razak dikenal sebagai Bapak Pembangunan Malaysia untuk menghargai segala sumbangannya di dalam pembangunan nasional dan luar kota.
Data diri:
Nama: Abdul Razak
Nama Lahir: Tun Haji Abdul Razak bin Datuk Haji Hussein Al-Haj
Lahir: 11 Maret 1922
Tempat Lahir: Pekan, Pahang, Malaya Britania
Meninggal dunia: London, 14 Januari 1976 (umur 53)
Partai politik: UMNO-Barisan Nasional
Pasangan: Rahah Noah
Anak:
Najib Razak
Nazir Razak
Johari Razak
Nizam Razak
Alma mater: Malay College Kuala Kangsar
Raffles College
Pekerjaan: Pengacara