TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-Dua dosen Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Dr Drs Bualkar Abdullah MEng Sc dan Prof Dr Tasrief Surungan M Sc dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam diangkat menjadi guru besar.
Pengangkatan yang ditandai pidato Penerimaan Jabatan Profesor berlangsung melalui rapat senat akademik di Ruang Senat Unhas, lantai 2, Gedung Rektorat, Rabu (17/7/2019).
Prof Dr Drs Bualkar Abdullah sebagai guru besar ke-389 dalam pidatonya menjelaskan, mengenai judul Pengembangan Bahan Penyerap Radiasi Gelombang Elektromagnetik Untuk Kemaslahatan Umat Manusia.
Mempelai Wanita Kehilangan Ibunya 5 Jam Sebelum Akad Nikah, Akhirnya Ijab Qabul di Depan Jenazah
Pemkot Makassar Raih Penghargaan Parasamya Purnakarya Nugraha
Masa Jabatan Berakhir, Legislator Maros Ramai-ramai ke Bandung dan Jakarta
Penyerahan Jabatan Wadan Lantamal VI Makassar
Prof Bualkar menjelaskan, paparan radiasi gelombang elektromagnetik dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Dengan tetap berdasar pada konsep ALARA (as low as reasonably achievable) yakni, pemanfaatan radiasi semaksimal mungkin dengan resiko seminimal mungkin.
"Radiasi Elektromagnetik banyak manfaatnya, jika kita pasang ke masjid, maka handphone yang ada dalam masjid bisa ternon-aktif," ungkap Prof Bualkar melalui rilis yang diterima Tribun Timur, Rabu (17/7/2019).
"Sebab gelombang radiasinya diserap, jadi sholat lebih khusyu karena semua HP ternon-aktif," katanya.
Selanjutnya, Prof Tasrief Surungan memaparkan pidato berjudul “Studi Perubahan Fase Orde II Untuk Pengembangan Fisika Teoretik dan Penemukenalan Materi Maju Teknologi Masa Depan”.
Prof Tasrief menjelaskan, kajian teori perubahan fase menggunakan konsep mekanika klasik dan kuantum, serta fisika statistik dengan piranti utama metode komputasi.
Mempelai Wanita Kehilangan Ibunya 5 Jam Sebelum Akad Nikah, Akhirnya Ijab Qabul di Depan Jenazah
Pemkot Makassar Raih Penghargaan Parasamya Purnakarya Nugraha
Masa Jabatan Berakhir, Legislator Maros Ramai-ramai ke Bandung dan Jakarta
Penyerahan Jabatan Wadan Lantamal VI Makassar
Menurutnya, kajian ini penting bagi pengembangan material maju, dimana keberadaan dan sifat-sifat material diprediksi tumbuh di laboratorium.
"Saya ingin menggarisbawahi pentingnya strategi pembelajaran yang mengadopsi metode fisika teoretik yang memperhatikan secara seksama why-type question," ujarnya.
"Diharapkan mampu meningkatkan cara berfikir peserta didik sehingga lebih runtut dan analitik,” tutur guru besar ke 390 Unhas ini.
Sementara Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu MA mengatakan, Unhas menjadi Perguruan Tinggi Negeri dengan jumlah Guru Besar terbanyak yang ada di Indonesia.
“Ini kebanggan tersendiri bagi Unhas. Tapi juga jadi tantangan, karena dengan banyaknya guru besar, tentu seyogyanya akan banyak manfaat yang bisa dihadirkan di masyarakat,” kata Prof Dwia melalui sambutannya.
Dengan penerimaan ini, jumlah guru besar di Unhas kini menjadi 390 orang.
Turut hadir Rektor Universitas Negeri Makassar, Prof Dr H Husain Syam MT, Direktur Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP), IMuhammad Ansar dan ratusan tamu lainnya. (*)
Laporan Wartawan Tribun Timur @umhaconcit
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: