Jual Perlengkapan Haji, Keuntungan Pria Bone Ini Cukup untuk Beli Mobil

Penulis: edyatma jawi
Editor: Imam Wahyudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Andi Mustamar, pedagang perlengkapan haji asal Bone yang berjualan di area Masjid Agung Syuhada Polewali, Jumat (5/7/2019).

TRIBUN-TIMUR.COM, POLMAN - 'Musim haji' menjadi berkah tersendiri bagi pedagang perlengkapan haji.

Setiap musim haji, barang-barang untuk digunakan saat di tanah suci laris manis. Mulai dari pakaian ihram, pakaian dalam serba putih hingga sepatu dan sandal.

Peluang bisnis itu tengah digeluti Andi Mustamar. Pria asal Bone itu sejak 20 tahun terakhir telah menekuni penjualan perlengkapan haji.

Andi Mustamar berdagang keliling di berbagai daerah di Sulawesi Selatan hingga Sulawesi Barat.

Mendatangi sejumlah daerah yang tengah menyelenggarakan berbagai kegiatan persiapan (manasik) pemberangkatan hingga pemulangan haji.

Andi Mustamar kini berada di Polewali Mandar (Polman). Ia bersama istrinya membuka lapak di halaman Masjid Agung Syuhada Polewali.

Kata Mustamar, ia membuka lapak perlengkapan haji sejak Kamis (4/7/2019). Saat itu bertepatan pelepasan Jamaah Calon Haji (JCH) Polman.

Sebelum ke Polman, Mustamar baru berjualan di Takalar dan sejumlah daerah lainnya di Sulsel. Ia pun langsung bertolak ke Polman saat mendengar kabar pelepasan JCH di daerah ini.

"Kita ini baru dari Takalar. Kami juga sudah ke Bantaeng, Bulukumba, Sinjai, Jeneponto, Maros, Pangkep, Barru, Sengkang, Bone, Malili, Masamba, Belopa, Sengkang dan Bone," terang Mustamar, Jumat (5/7/2019).

Ia bersama istrinya mulai keliling daerah sejak Januari lalu. Mereka akan berdagang keliling hingga pemberangkatan kelompok terbang (Kloter) terakhir untuk embarkasi Makassar.

"Habis itu kita menunggu pemulangan dari Makkah," katanya.

Kata Mustamar, perlengkapan haji yang paling laris yakni pakaian ihram. Selain itu, pakaian dalam untuk wanita juga sangat laku terjual.

"Kalau pakaian dalam kan, harus diganti-ganti," ujarnya.

Hasil penjualan perlengkapan haji, lanjut Mustamar, sangat cukup untuk kebutuhan keluarga. Ia pun bisa membiayai pendidikan anak-anaknya hingga sarjana.

"Tinggal satu yang belum sarjana," ucapnya.

Namun Mustamar enggan merinci keuntungan penjualannya selama berjualan.

Ia hanya mengatakan, keuntungannya tiap tahun cukup untuk membeli mobil. (Tribun Polman.com)

Laporan Wartawan Tribun Timur, @edyatmajawi

Berita Terkini