Hukum Tua Desa Kema Tiga Rasid Yahya mengaku kehilangan sosok anggota masyarakat yang punya dedikasi membantu pemerintah desa.
"Kami merasa kehilangan atas berpulangnya salah satu anggota masyarakat Desa Kema 3, beliau dikenal punya dedikasi bantu pemerintah dalam hal Kamtibmas karena sebagai anggota TNI," katanya.
Dandema Korem 131/Santiago Mayor Inf Davidson Rading, mewakili Danrem menyampaikan sambutan tertulis pada upacara pelepasan kemiliteran.
"Segenap keluarga besar Korem 131/Santiago dan jajaran Kodim 1310 berduka atas kepergian dan meninggalnya rekan sekerja, Kopda Lucky Prasetyo," katanya
Miliki 2 Anak
Kematian Kopda Lucky meninggalkan kepedihan dan duka mendalam bagi sang istri, Arini Polioto.
Arini terus berlinang air mata, seakan tak percaya dengan musibah yang dialami suami tercinta.
Dia tampak memeluk erat foto Kopda Lucky dan ditenangkan sanak saudara dan keluarga.
Kopda Lucky meninggalkan seorang istri dan dua orang anak, laki-laki Enggar Prasetyo (7) dan perempuan Kinara Prasetyo usia 1 tahun delapan bulan.
"Sudah sekolah MI kelas 1, ingin jadi Tentara seperti ayah," ucap Enggar (7) putra almarhum disela-sela menyaksikan sang ayah dikebumikan.
Tak Pernah Membentak
Rasid Tolioto, ayah mertua Kopda Lucky mengungkapkan korban tidak pernah saling bantah apalagi membentak.
"Saat datang ke rumah usai tugas, kesehariannya bercengkramah dengan anak dan istri. Saat akan kembali pergi bertugas pamit kepada saya lalu pamit dan cium tangan," katanya.
Jika selesai melaksanakan dinas malam, dan menelpon ke rumah, sang istri langsung pergi menjemput.
Dalam menjalankan tugas almarhum tidak pernah absen berkomunikasi dengan istri, anak-anak dan keluarga.