Sejumlah aspal terkelupas dan hancur. Bahkan di tengah jalan, terdapat sejumlah kubangan.
"Rusaknya jalan mulai dari Belawa sampai Anabanua. Kita tidak bisa menghindari jalan rusak itu. Banyak yang berada di tengah jalan," kata seorang warga Belawa, Mamma, Senin (17/6/2019).
Mobil sedan akan kesulitan untuk melintas. Jika sopir tetap ingin melintas, maka mobilnya akan kandas di aspal dan rusak.
Untuk menempuh jalur rusak tersebut, pengendara mobil membutuhkan sekira tiga jam. Sementara motor hanya dua jam.
Hal tersebut dikeluhkan oleh sejumlah pengendara, termasuk warga di Belawa.
"Jalan rusak lagi. Padahal hampir setiap tahun ditambal. Tahun lalu diperbaiki, tapi ini rusak lagi. Kami heran, kenapa bisa begitu," kata pengendara lainnya, Agus.
Warga curiga, perbaikan jalan yang dilakukan sebelumnya, hanya asal-asalan.
Hal itu membuat kualitas aspal tidak maksimal. Hanya buang-buang anggaran saja.
"Kami minta supaya jalan di kampung kami diperbaiki. Sudah banyak kecelakaan lalu lintas. Tapi tidak ada pihak yang bertanggungjawab," ujarnya.
Selama ini, Wajo khususnya Belawa terkenal dengan jalan rusaknya.
Jika hujan, maka ruas jalan akan digenangi air. Sementara, jika kemarau, debu akan berterbangan.
"Tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tidak memperbaikinya. Jangan tunggu, korban jiwa baru mau bertindak," ujarnya. (*)