TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Pembahasan tentang itikaf menjadi trending topic google hari ini, Minggu (26/5/2019).
Tidak terasa kini umat muslim sudah memasuki 10 hari terakhir Ramadan 2019.
Amalan demi amalan terus dilakukan untuk mendapatkan nilai ramadan yang maksimal.
Dikutip dari Pos Kupang dan berbagai sumber, Pada sepuluh hari terakhir Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk semakin memperbanyak ibadahnya.
Satu di antara ibadah yang paling dianjurkan adalah itikaf atau berdiam diri di masjid.
Rasulullah SAW selalu itikaf di 10 hari terakhir Ramadan.
Bahkan di tahun wafatnya, ia beritikaf selama 20 hari.
Bagi Anda yang ingin melaksanakan itikaf, ada beberapa hal yang harus dipahami.
Di antaranya adalah lafal niat untuk itikaf. Begini niatnya:
نَوَيْتُالْاِعْتِكَافَ لِلّٰهِ تَعَالٰى
Nawaitul I’tikaafa lilaahi ta’ala,
“Saya niat I’tikaf karena iman dan mengharap akan Allah, karena Allah ta’ala."
Saat itikaf dianjurkan untuk membaca doa:
اَللّٰهُمَّ اِنَّكَ عَفُوٌّتُحِبُّ الْعَفْوَفَاعْفُ عَنِّيْ
“Ya Allah, bahwasannya Engkau menyukai pemaafan, karena itu maafkanlah aku.”
I’tikaf harus dilakukan di masjid dan dianggap sah bila memenuhi rukun-rukun sebagai berikut :
1. Niat Mendekatkan Diri kepada Allah.
2. Berdiam di Masjid
3. Islam dan suci, serta sudah akil baligh.
Yang Membatalkan
Adapun hal-hal yang membatalkan i’tikaf adalah keluar dari masjid tanpa keperluan yang jelas, bercampur dengan istri, murtad,
hilang akal karena gila atau mabuk, serta datang haid dan nifas ataupun semua yang mendatangkan hadats besar.
Amalan Mulia
Selain berdoa dan beberapa hal di atas, saat itikaf juga disarankan untuk melakukan lima amalan mulia ini:
Salat
Saat itikaf, perbanyaklah salat untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meraih pahala yang besar..
Memperbanyak Membaca Alquran
Banyak kemuliaan yang kita dapatkan dengan membaca Alquran.
Dengan membaca Alquran, kita akan mendapat syafaat di hari kiamat nanti.
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda, ‘’Bacalah oleh kalian Alquran. Karena sesungguhnya Alquran itu akan datang menghampiri kalian di hari kiamat sebagai syafaat.’’ (HR Muslim).
Perbanyak Zikir
Zikir juga merupakan amalan yang sangat dianjurkan saat itikaf, yakni bertasbih, takmid, tahlil, istighfar dan sebagainya.
Allah SWT berfirman, ‘’Karena itu ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku akan ingat kepadamu; bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku.’’ (QS Al-Baqarah [2]: 152).
Bersalawat
Bersalawat atas Nabi Muhammad akan mendatangkan pahala.
Rasulullah SAW bersabda, ‘’Siapa saja yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah memberinya rahmat sepuluh.’’ (HR Muslim).
Mengurangi Berhubungan dengan Orang Banyak
Saat itikaf, kita dianjurkan untuk lebih banyak berdiam diri dan mengurangi berkomunikasi dengan banyak orang.
Bahkan menurut para ulama, lebih disukai bila i’tikaf telah selesai, kita tetap berdiam diri pada malam menjelang Idul Fitri.
Lalu keesokan harinya ke luar dari masjid tempat i’tikaf menuju tempat salat Idul Fitri, sehinggga menyambung dari satu ibadah ke ibadah yang lainnya.
Rasulullah SAW bersabda, ‘’Barangsiapa bangun (untuk beribadah) pada dua malam Ied dengan mengharapkan pahala dari Allah, maka Allah tidak akan mematikan hatinya pada saat dimatikannya semua hati.''