TRIBUN-TIMUR.COM - Hasil Real Count Pilpres 2019 internal Prabowo-Sandi menang 62%, input data C1 dilakukan di warkop atau warung kopi atau kedai kopi.
Calon Presiden RI nomor urut 02, Prabowo Subianto, tiga kali mendeklarasikan klaim kemenangannya pada Pilpres 2019 dengan perolehan 62 persen berdasarkan hasil Real Count internal.
Menurut Prabowo Subianto, hasil Real Count diperoleh dari penghitungan di 320 ribu TPS dan sekitar 40 persen total suara yang masuk.
Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Capres dan Cawapres Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Ferry Mursyidan Baldan mengatakan, pihaknya saat ini melakukan input formulir C1 di beberapa tempat.
Dia mengaku sebelumnya hanya sehari tim melakukan input formulir C1 di Hotel Ambhara Jakarta, yakni pada hari-H pemungutan suara 17 April 2019.
Namun, berikutnya lokasi input data form C1 dipindahkan ke beberapa tempat.
"Iya kemarin itu hanya satu hari saja. Malam selesai karena ingin mengetahui hitung cepat. Sekarang, kita ada di beberapa tempat untuk input C1," katanya kepada Tribun di Media Center Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Jakarta, Selasa (23/4/2019).
Menurutnya, pemindahan lokasi tersebut untuk kepentingan keamanan dan kenyamanan mengingat formulir C1 plano adalah hal yang krusial dalam penghitungan suara.
Terlebih, melakukan input data harus benar-benar fokus dan tidak enak apabila ada orang yang lalu lalang, mengganggu konsentrasi relawan yang bekerja.
"Kalau di ruangan besar begitu, tidak kondusif lah. Jadi, ada beberapa tempat untuk unggah dan juga penyimpanan. Di sekitar sini juga ada," kata dia.
Saat ditanya mengenai lokasi persisnya, Ferry Mursyidan Baldan meminta kepada Tribun untuk tidak mempublikasi karena ada beberapa pertimbangan.
Namun demikian, dia menjelaskan banyak relawan dan juga partai politik pendukung memiliki data yang nantinya juga akan membantu proses penghitungan C1.
"Partai pendukung punya masing-masing. Relawan juga ada sendiri-sendiri, kita juga punya sendiri. Nanti ini akan saling mengisi," imbuh dia.
Hal serupa dikatakan oleh Koordinator Nasional Ruang Sandi, Dimas Akbar.
Kata dia, tidak ada lokasi khusus untuk mengunggah formulir C1.
Baginya, terlalu rawan diretas atau di-hack apabila lokasi mereka diketahui.
Bagaimanapun, jelas dia, perihal pengunggahan data melalui sarana teknologi.
"Kami khawatir apabila data yang kami unggah ini di-hack. Jadi, memang tidak ada lokasi khusus.
Kita bisa saja upload di kedai kopi atau di tempat kerja para relawan. Bisa juga di rumah salah satu relawan," kata dia.
Namun dia sedikit menceritakan, salah satu tempat untuk meng-input data formuilir C1 adalah di salah satu kedai kopi terkenal di Jakarta Selatan, yang telah dilakukan pada Senin malam, 22 April 2019.
Mereka menyewa satu ruangan khusus bagi tim untuk mengunggah data.
Dari kedai satu ke kedai lainnya, merupakan hal yang biasa mereka sambangi hanya untuk memasukkan form C1.
"Biasa kami begitu. Semalam itu kami di .....(nama kedai kopi) di lantai dua, karena murah sekalian kami sewa. Sekarang kami tersebar di Jakarta, Banten, sama Depok," jelas dia.
Menurutnya, sejauh ini sudah 13.700 data yang masuk berdasar pada foto formulir C1 yang dikirimkan oleh relawan dan saksi di lapangan melalui aplikasi WhatsApp serta call centre.
Hal itu dilakukan mereka agar lebih memudahkan masyarakat untuk melapor. Dari Ruang Sandi, data juga akan masuk ke tim Badan Pemenangan Nasional (BPN).
"BPN ini relawannya banyak. Kami hanya salah satu saja yang melapor ke mereka," ucapnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Khawatir Di-Hack, Input Data C1 Tim Prabowo-Sandi di Kedai Kopi dan Rumah Relawan, http://www.tribunnews.com/nasional/2019/04/24/khawatir-di-hack-input-data-c1-tim-prabowo-sandi-di-kedai-kopi-dan-rumah-relawan?page=all.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hendra Gunawan