Jika Prabowo Subianto - Sandiaga Uno Menang, PAN 7 Kursi Menteri, PKS 6 Kursi, Demokrat Belum Jelas

Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Capres dan Cawapres RI nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

TRIBUN-TIMUR.COM - Berikut jatah calon menteri jika Capres dan Cawapres Prabowo Subianto - Sandiaga Uno menang pada Pilpres 2019.

Ada jatah 7 kursi menteri untuk PAN, 6 kursi menteri untuk PKS, dan Partai Demokrat belum jelas.

Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Capres dan Cawapres Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Hashim Djojohadikusumo membenarkan sudah ada pembicaraan mengenai kursi menteri jika pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, memenangi Pemilihan Presiden 2019.

Hal itu dikatakannya setelah jumpa pers di ballroom Ayana Hotel, Jakarta, Senin (1/3/2019) siang.

"Ada," ujar Hashim Djojohadikusumo. 

Awalnya, Hashim Djojohadikusumo enggan merinci kesepakatan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno dengan parpol pendukungnya mengenai pembagian kursi menteri.

"Tapi saya kira ya itu antara saya dengan kakak saya saja," lanjut dia mengatakan.

Setelah wartawan kembali menanyakan hal yang sama, Hashim Djojohadikusumo memberikan jawabannya.

"Ya, kita sudah sepakat. Kalau Prabowo-Sandi menang, sudah ada 7 menteri untuk PAN," ujar Hashim.

"Enam kursi untuk PKS," lanjut dia mengatakan.

Sementara, partai politik pengusung lain, misalnya Partai Demokrat dan Partai Berkarya, menurut Hashim Djojohadikusumo, masih dalam pertimbangan.

Saat ditanya tentang Prabowo Subianto, beberapa kali menyinggung bahwa Agus Harimurti Yudhoyono sebagai menteri saat kampanye terbuka, Hashim Djojohadikusumo tetap memberikan pernyataan yang sama.

"Demokrat masih dalam pertimbangan. (AHY) Iya, menjadi salah satu orang yang dipertimbangkan, api masih dipertimbangkan," ujar dia.

7 Calon Disebut Prabowo Subianto

Sebelumnya, Prabowo Subianto menyebutkan sejumlah nama yang dinilainya layak menjadi calon menteri pada kabinetnya jika terpilih pada Pilpres 2019.

Nama-nama tersebut adalah:

1. Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY)

2. Presiden PKS Sohibul Iman

3. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan

4. Mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan

5. Sekjen PAN Eddy Soeparno

6. Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan, dan

7. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal

Nama-nama ini diperkenalkan Prabowo Subianto saat berkampanye di Lapangan Sidolig, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/3/2019).

Prabowo Subianto menyebutkan, Sohibul Iman merupakan lulusan S3 ilmu industri dari salah satu universitas di Jepang dan layak menggawangi bidang tersebut, sedangkan Eddy Soeparno sebagai ahli keuangan.

Sementara itu, Zulkifli Hasan dan Ahmad Heryawan disebut pantas menjadi menteri karena pernah duduk di pemerintahan pusat maupun daerah.

Begitu pula Hinca Panjaitan. "Pak Hinca itu koboi dari Sumatera Utara. Jadi jangan beli kucing dalam karung, saya tidak rela rakyat saya seperti ini. Negara kita akan kuat kalau rakyat sejahtera, rakyat sejahtera kalau uangnya di Indonesia tidak keluar terus," ujar Prabowo Subianto seperti dikutip dari siaran pers tim media center pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Kamis.

Selain nama-nama tersebut, Prabowo Subianto mengatakan, masih banyak putra-putri terbaik bangsa yang dinilainya layak menjadi bagian dalam kabinetnya.

Dia juga sudah merencanakan, jika terpilih dan dilantik, dia akan meminta kepada seluruh jajaran kabinetnya untuk menandatangani pakta Integritas untuk tidak melakukan korupsi dan memperkaya diri sendiri.

"Saudara-saudara, begitu mendapatkan mandat, saya akan bekerja dengan keras, ini tim saya sebagian sedang bekerja dimana-mana. Pak Sandiaga sedang kampanye, Pak Amien Rais sedang kampanye juga. Saya akan minta mereka semua tanda tangan kontrak tidak akan mencari keuntungan pribadi selama menjabat," tutur Prabowo Subianto.

Survei Pilpres Terbaru

Survei terbaru Centre for Strategic and International Studies ( CSIS) 15-22 Maret 2019 menunjukkan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01 Joko Widodo  Maruf Amin masih unggul dari pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Responden yang memilih Jokowi-Ma'ruf sebesar 51,4 persen, sementara Prabowo Subianto - Sandiaga Uno hanya dipilih oleh 33,3 persen.

"Selisih suara kedua pasangan calon 18,1 persen," kata peneliti CSIS, Arya Fernandez, saat merilis hasil survei di Jakarta, Kamis (28/3/2019).

Kendati demikian, lanjut Arya Fernandez, masih ada 14,1 persen responden yang menjawab tidak tahu atau merahasiakan jawabannya. Ada pula 1,2 persen belum menentukan pilihan.

Survei juga mengukur kemantapan responden terhadap pilihannya.

Hasilnya, lebih banyak pendukung Jokowi - Maruf Amin yang menyatakan sudah mantap dengan pilihannya, yakni sebesar 84,4 persen.

Adapun responden yang sudah mantap mendukung Prabowo Subianto sebesar 81,3 persen.

"Tingkat kemantapan pilihan pemilih sudah cukup tinggi. Migrasi pemilih antarcalon diprediksi tak akan banyak terjadi," kata Arya Fernandez. 

Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner.

Jumlah sampel sebanyak 2.000 responden yang memiliki hak pilih dan tersebar di 34 provinsi. Survei menggunakan metode acak bertingkat dengan margin of error lebih kurang 2,21 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei dibiayai sendiri oleh CSIS.(*)

Berita Terkini