TRIBUN-TIMUR.COM - Apa sesungguhnya motif dosen UNM, Wahyu Jayadi (44) membunuh Siti Zulaeha Djafar (40)?
Penyidik Satreskrim Polres Gowa terus mendalami motif Wahyu Jayadi membunuh Siti Zulaeha Djafar, rekan kerjanya pada Universitas Negeri Makassar ( UNM) sekaligus tetangganya.
Satu di antaranya dengan cara membongkar riwayat komunikasi antara korban dengan pelaku melalui telepon seluler.
Wahyu Jayadi sempat menghancurkan smartphone iPhone X milik Siti Zulaeha Djafar, lalu membuangnya di tempat jauh dari lokasi pembunuhan.
Itu dilakukan Wahyu Jayadi untuk menghilangkan jejak komunikasinya dengan Siti Zulaeha Djafar sebelum pembunuhan.
Kendati iPhone X tersebut telah dihancurkan, namun kini jadi barang bukti.
Penyidik akan menghunduh riwayat komunikasi dari smartphone dengan meminta bantuan operator seluler dan menggunakan perangkat khusus.
"Kami sudah menyurat ke pihak Telkom (Telkomsel). Itu bukti petunjuk, kita butuh bukti petunjuk dari situ (percakapan)," kata Kasatreskrim Polres Gowa, Iptu Muhammad Rivai kepada Tribun Timur, Jumat (29/3/2019).
Lebih lanjut, Iptu Muhammad Rivai mengatakan, ejak percakapan antara Wahyu Jayadi dan Siti Zulaeha Djafar itu nantinya akan jadi bukti petunjuk untuk mengungkap motif sesungguhnya dalam kasus pembunuhan tragis tersebut.
Hanya saja, kata Iptu Muhammad Rivai, surat yang dilayangkan kepada pihak Telkomsel belum mendapat balasan.
Sebelumnya, Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga menuturkan, jejak percakapan dari telepon seluler milik Siti Zulaeha Djafar akan menjadi bukti tambahan dalam penyidikan scientific crime investigation.
Polisi tetap menjadikan telepon seluler tersebut sebagai alat untuk mengungkap motif kendati telah dihancurkan.
"Walau dibelah 17 sampai 700 kali, kami tidak butuh lagi perangkatnya. Komunikasi ini tersimpan di bank data server. Handphone korban yang dirusak tidak mempengaruhi penyidikan dalam permintaan data call dan data record," kata Kapolres Gowa, AKBP Shinto Silitonga, Minggu (25/3/2019) lalu.
Bukti Kedekatan Korban dan Pelaku
Pembunuhan Siti Zulaeha Djafar diduga terjadi pada Kamis (21/3/2019), dan mayatnya baru ditemukan, Jumat (22/3/2019), pagi.
Sebelum pembunuhan terjadi, Siti Zulaeha Djafar dengan Wahyu Jayadi dekat karena urusan pekerjaan, tempat tinggal, dan kampung halaman.
Beredar melalui media sosial, foto Wahyu Jayadi foto bareng dengan Siti Zulaeha Djafar dan dua orang lainnya.
Baca: Suami Siti Zulaeha Djafar Ungkap Kejanggalan Motif Wahyu Jayadi Bunuh Istrinya, Tak Mungkin Emosi?
Baca: 4 Fakta Terbaru Calon Pendeta Melinda Zidemi Dibunuh dan Diperkosa, Lihat Wajah 2 Pelaku
Baca: Alasan Muh Sukri Tak Balas Dendam Kepada Wahyu Jayadi Pembunuh Siti Zulaeha Djafar Istrinya
Dalam sebuah foto, ada 4 orang foto bareng.
Tampak dari kiri ke kanan: seorang pria berkemeja Korpri, Wahyu Jayadi yang mengenakan jas, Siti Zulaeha Djafar berkemeja Korpri, dan seorang pria lainnya yang juga berkemeja Korpri.
Mereka seperti menghadiri acara formal yang berlangsung di Menara Phinisi, kampus UNM, Jalan Andi Pangerang Petta Rani.
Baca: Yang Terjadi pada Istri Wahyu Jayadi di Malam Sang Suami Bunuh Siti Zulaeha Djafar, Tak Biasa
Dalam foto tampak Wahyu Jayadi dengan Siti Zulaeha Djafar diapit 2 pria.
Wahyu Jayadi agak memiringkan badannya ke Siti Zulaeha Djafar, begitu pula sebaliknya.
Mereka seperti saling melengketkan badan.
Belum diketahui, kapan foto ini dibuat.
5 Bentuk Kedekatan
Informan Tribun-Timur.com yang merupakan "orang kampus" dan dari pihak kepolisian menceritakan bagaimana kedekatan hubungan keduanya terbangun.
Kedekatan mereka terbangun sejak puluhan tahun, dari kampung.
Berikut 5 kesamaan yang membangun kedekatan hubungan.
1. Asal sama
Mereka sama-sama orang Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.
Soal masa remaja, Siti Zulaeha Djafar dan Wahyu Jayadi sama-sama menamatkan pendidkan SMA-nya di Sinjai.
Siti Zulaeha Djafar alumnus SMA Negeri 1 Sinjai, sedangkan Wahyu Jayadi alumnus SMA Negeri 2 Sinjai.
Siti Zulaeha Djafar tinggal di dekat SMA Negeri 1 Sinjai, Sinjai Utara, sedangkan Wahyu Jayadi di Bikeru, Kecamatan Sinjai Selatan.
Baca: Motif Selingkuh, Sebelum Terbunuh Karyawati UNM Terlihat Bersama Dosen Bertitel Doktor
Saat diamankan polisi, Wahyu Jayadi menceritakan bagaimana hubungan dirinya dengan korban hingga mengaku mendapat kepercayaan dari orangtua Siti Zulaeha Djafar untuk menjagata Siti Zulaeha Djafar.
Oleh orangtua Siti Zulaeha Djafar, Wahyu Jayadi dianggap bersaudara dengan korban.
"Kita tak punya hubungan emosional dalam tanda kutip bahwa kita saling suka sama suka. Ini karena persoalan hubungan emosional karena hubungan keluarga. Saya ingat pesannya almarhumah mamanya, 'Jagai anrimmu, jagai anrimmu (jaga adikmu, jaga adikmu). Bahasa Bugisnya seperti itu. Taniako tau laing' (kamu bukan orang lain)."
Begitu dikatakan Wahyu Jayadi saat diamankan polisi dari Unit Resmob Ditreskrimum Polda Sulsel.
2. Almamater sama
Tamat SMA, Wahyu Jayadi kemudian melanjutkan pendidilkan tinggi pada Fakultas Ilmu Keolahragaan ( FIK) Universitas Negeri Makassar ( UNM).
Sementara Siti Zulaeha Djafar memilih Fakultas Teknik UNM.
Mereka beda angkatan karena usia selisih 4 tahun.
3. Tempat kerja sama
Setelah menamatkan pendidikan tingginya, Siti Zulaeha Djafar dan Wahyu Jayadi mendaftar menjadi PNS Kemenristekdikti.
Wahyu Jayadi lolos jadi dosen FIK UNM pada tahun 2000, sedangkan Siti Zulaeha Djafar pada tahun 2015.
Mereka memilih jalan sama, mengabdi pada institusi pendidikan tinggi.
4. Tempat tinggal sama
Selain itu, beberapa tahun terakhir, mereka juga memilih tempat tinggal yang sama, di kompleks perumahan Sabrina Regency, Jalan Manggarupi, Paccinongang, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulawesi Selatan.
Rumah korban berada di blok F, sedangkan pelaku berada di blok E.
Baca: Ternyata, Rumah Sitti Zulaeha dan Wahyu Jayadi hanya Dipisahkan Jalan 5 Meter! Lihat Foto-foto Ini
Sebelumnya pindah ke perumahan Sabrina Regency, pelaku tinggal di perumahan Permata Hijau Permai, Jalan Letjen Hertasning, Makassar.(*)