TRIBUN-TIMUR.COM - Andi Arief tidak main-main. Dirinya mengaku akan melayangkan gugatan kepada TVONE.
Tak hanya media elektronik itu, Andi Arief yang sepekan sebelumnya ditangkap kasus narkoba itu, juga menggugat Pemimpin Redaksi TVONE Karni Ilyas.
Langkah ini diambil Andi Airef pasca pemberitaan tentang penangkapan Andi Arief terkait kasus narkoba.
Wasekjen DPP Partai Demokrat Andi Arief bakal menuntut TVOne dan pimpinan redaksinya Karni Ilyas secara perdata karena merasa dirugikan akibat menayangkan foto-foto saat ditangkap di Hotel Menara Peninsula, Jakarta Barat, Minggu (3/3/2019) usai mengonsumsi sabu.
Tak main-main, Andi Arief mengaku gugatan yang akan dilayangkan senilai Rp 1 triliun karena merasa foto-foto tersebut menimbulkan stigma negatif dirinya dan keluarga.
"Saya akan mengambil langkah hukum. Kita akan tuntut 1 triliun, serius itu serius. Kejiwaan anak saya yang sudah dibunuh oleh Karni Ilyas," kata Andi Arief usai mengkonsultasikan kondisi psikologis anaknya ke RSKO Jakarta Timur, Selasa (12/3/2019).
Politikus Partai Demokrat itu menyebut Karni Ilyas sebagai dalang seluruh trial by the press atau penghakiman lewat media massa sejak dirinya ditangkap bersama seorang perempuan berinisial L.
Menurutnya wartawan senior seperti Karni Ilyas dan media massa lain harus dapat membedakan konten penyelidikan yang bukan merupakan konsumsi publik.
Dia bahkan membandingkan nasibnya dengan vokalis Zivilia, Zul yang jadi tersangka penyalahguna narkotika dengan barang bukti sabu 9,5 kilogram sabu-sabu dan 24.000 butir ekstasi.
"Foto-foto itu bisa menafsirkan banyak hal. Saya ini bukan tersangka, saya bukan pelanggar hukum. Sampai hari ini saya dilepaskan, tidak ada menerima surat apa pun," ujarnya.
Satu kuasa hukumnya, Hafisullah Amin Nasution menjelaskan tim kuasa hukum sedang mengumpulkan bukti guna memuluskan gugatannya di meja hijau nanti.
Perihal nilai Rp 1 triliun yang diminta, Hafisullah mengatakan nominal tersebut merupakan besaran yang diminta Andi dalam gugatan perdata yang diajukan.
"Kita masih dalami semuanya dengan bukti-bukti yang ada, dan langkah hukum apa yang kita ambil atas kerugian yang dialami. Tadi atas permintaan Andi Arief akan digugat Rp 1 trilliun," ucap Hafisullah.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Andi Arief Terkini - Kabar Gugat TVOne dan Karni Ilyas Rp 1 Triliun, Andi Arief Bandingkan Zivilia
Perseteruan Andi Arief dan Karni Ilyas di Media Sosial
Mantan Wakil Sekjen Partai Demokrat, Andi Arief meminta pembawa acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Karni Ilyas untuk meminta maaf.
Hal itu disampaikan Andi Arief lewat cuitannya di Twitter, yang kemudian di mention ke Karni Ilyas.
Hal itu disampaikannya melalui akun Twitternya, @karniilyas, Minggu (10/3/2019).
"Saya tahu bang @karniilyas salah satu yang terlibat menghabisi saya dengan mengutus reporter TV One ke bareskrim dir 4 senin pk10.00 WiB untuk kemudian menyebarka sesuka hati foto-foto yang benar2 menyudutkan saya.
Saya bukan tersangka bang Karni.
Anda wartawan senior tapi abai," tulis Andi Arief melalui akun Twittermya, @AndiArief__, Minggu (10/3/2019).
Kemudian Andi Arief mengaitkan dengan penyebaran foto yang menurutnya telah merugikan dirinya.
"Polisi sudah bekerja profesional, tidak ada barang yang disita dari saya hingga sampai mabes polri, hanya uang dua puluh ribu yg disita.
Sekali lagi bagaimana mungkin bang @karniilyas sembrono dan menyebar foto yang sudah merugikan saya.
Saya tamu di kamar itu," kata Andi Arief.
Terkait hal itu, lantas Andi Arief meminta kepada Karni Ilyas dan TV One untuk meminta maaf kepada dirinya.
"Saya berharap bang @karniilyas dan TV one yang sudah menjadi algojo dalam menghabisi saya meminta maaf, sekali lagi saya hanya terperiksa seperti yang dikemukakan ka bareskrim," papar Andi Arief.
Kicauan itu lantas ditanggapi oleh Karni Ilyas.
Karni Ilyas mengatakan bahwa pernyataan Andi Arief itu keliru.
Baca: Ada Apa? Andi Arief Minta Lembaga Ini Cabut Gelat Profesor Mahfud MD, Gini Tanggapan Yunarto Wijaya
Baca: 2 Hari Jelang ILC TVOne Tayang, Tagar ILC Sambhar Menyambar Trending Topic: Beranikah Karni Ilyas?
Baca: Reaksi Rocky Gerung Saat Sekjen PDIP Minta Lepaskan Kewarganegaraan karena Diduga Hina H. Agus Salim
"Maaf Andi Arief, Anda keliru, di TV One bukan saya yg menggerakan reporter, tapi kordinator peliputan.
Di atas korlip ada manager dan general manejer baru wapemred.
Perisitiwa yg menimpa Anda saya baru tahu Senin sekitar pkl 14.00.
Sebab Senin itu saya tidur subuh dan bangun siang," balas Karni Ilyas.
Diberitakan sebelumnya, Karni Ilyas sempat menyinggung dari mana dirinya mendapatkan foto-foto penangkapan Andi Arief.
Hal itu bermula saat Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Rachland Nashidik menyampaikan bahwa beredarnya foto dan video saat Andi Arief ditangkap bukanlah dari pihak kepolisian.
Hal itu ia sampaikan untuk ditujukan kepada publik dan pers khususnya.
Baca: Sosok Wanita Sekamar Andi Arief Terungkap di ILC tvOne: Nama Perempuan, Foto Valid, dan Tempat Tidur
Baca: Live Streaming ILC TV One Andi Arief Terjerat Narkoba: Pukulan Bagi Kubu 02? Ke Mana Rocky Gerung?
Baca: Siapa Jenderal Polisi Bintang 3 & Bintang 4? Disebut di ILC Tadi Malam Saat Bahas Kasus Andi Arief
"Foto-foto, video yang beredar itu bersumber dari pihak yang tidak bisa diverifikasi, bukan dari kepolisian," kata Rachland Nashidik dalam acara ILC yang tayang di TV One, Selasa (5/3/2019) lalu.
"Jangan lupa, polisi di dalam proses penyidikan tidak pernah boleh untuk mengeluarkan foto-foto dan video tersebut, apalagi pada saat penyidikan belum di mulai," sambungnya.
Ia menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak pernah mengakui foto dan video yang telah tersebar luas di media sosial.
"Saya ingin tekankan, foto-foto dan video-video yang beredar tidak pernah diakui oleh polisi sebagai hasil atau bagian dari proses penyelidikan yang berlangsung terhadap saudara Andi Arief," tegas Rachland Nashidik.
Pernyataan itu lantas ditanggapi oleh Karni Ilyas.
Dihadapan Rachland Nshidik, Karni Ilyas menyampaikan bahwa media juga memiliki hak untuk menerima informasi dari mana pun.
"Media itu juga berhak menerima informasi dari mana pun, yang anonim pun, asal dia meyakini bahwa itu benar terjadi. Jadi itu adalah haknya media," jelas Karni Ilyas.
Menanggapi itu, Rachland Nashidik mengatakan bahwa dirinya tidak ingin memperdebatkan hal tersebut.
Melainkan, Rachland Nashidik hanya ingin menegaskan bahwa foto dan video yang beredar bukan merupakan bagian dari hasil penyelidikan polisi terhadap kasus Andi Arief.
Sementara itu, Karni Ilyas menanyakan kepada Rachland Nashidik apakah mungkin saat penggerebekan Andi Arief, orang lain dapat mengabadikan momen itu.
"Tapi apa mungkin orang lain bisa memotret?," tanya Karni Ilyas.
"Kalau itu silakan tanya polisi, tetapi sekali lagi yang ingin saya katakan bahwa polisi dilarang untuk melakukan atau menyebarkan foto maupun segala macam yang berhubungan dengan proses penyidikan," jawa Rachland Nashidik.
"Saya percaya betul bahwa polisi Indonesia memiliki etika yang cukup untuk tidak melakukan itu, begitu" imbuhnya kemudian.
Pernyataan itu lantas disambut tepuk tangan oleh sejumlah penonton.
"Begini, saya menerima foto itu pagi-pagi itu," Karni Ilyas
Mendengar pernyataan itu, Rachland Nashidik tampak tertawa.
Ia juga terlihat mengangkat tangan dan ingin menyampaikan hal terkait.
Rachland Nashidik tertawa saat mendengar permyataan Karni Ilyas, Selasa (5/3/2019). (Capture/tvOne/Live)
"Saya juga Pak," timpal Rachland Nashidik.
Jawaban itu juga disambut tawa oleh Karni Ilyas.
Terlihat kembali Rachland Nashidik tertawa mendengar pernyataan Karni Ilyas.
Menanggapi itu, Rachland Nashidik hanya ingin menegaskan bahwa foto dan video yang beredar bukan dari penyidikan pihak berwajib.
"Sekali lagi saya cuma mau menekankan bahwa itu bukan hasil dari bagian penyidikan kepolisian dari kasus ini," tandas Rachland Nashidik.(TribunWow.com/Atri)