Dituduh Memihak Kubu Jokowi, Mahfud MD: Saya Juga Membela Kelompoknya Prabowo, Misalnya Rocky Gerung
TRIBUN-TIMUR.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, memberikan konfirmasi soal dirinya yang disebut sering memihak ke kubu calon presiden (capres) nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi).
Hal ini diungkapkan Mahfud MD saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) dalam tema 'Andi Arief Terjerat Narkoba: Pukulan Bagi Kubu 02?', Selasa (5/3/2019) malam.
Tudingan itu banyak ditujukan ke Mahfud lantaran sering memberikan penjelasan soal hukum yang dianggap condong ke kubu Jokowi.
"Ketika terlibat dalam kontroversi-kontroversi penegakan hukum selalu dituduh, penegakan hukum yang tidak cocok dengan kelompoknya Arief (Wakil Ketua Gerindra) ini, selalu dituduh saya membela rezimnya Pak Jokowi," ujar Mahfud MD.
Lalu, Mahfud yang juga berprofesi sebagai pakar hukum tata negara ini menerangkan dirinya juga sering membela orang di belakang kubu capres nomor urut 02, Prabowo Subianto.
Baca: Begini Reaksi Rocky Gerung Usai Kembali Dilaporkan ke Polisi karena Diduga Menghina Haji Agus Salim
Ia menjelaskan beberapa orang yang turut ia bela adalah Rocky Gerung yang walaupun tak terang-terangan mendukung Prabowo namun sering berada di pihak 02.
Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon, hingga anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ahmad Dhani.
Pembelaan pada Rocky Gerung disampaikan Mahfud saat kasus 'kitab suci fiksi' dilaporkan ke kepolisian.
Mahfud lalu berkata ke polisi bahwa kasus itu seharusnya tidak perlu mendapatkan laporan ke polisi.
"Coba ini saya punya catatan saya juga membela kelompoknya Prabowo, misalnya Pak Rocky (Gerung) itu ketika mau dihukum dipanggil ke polisi, saya bilang ke polisinya, enggak ada alasan untuk mempidanakan Rocky Gerung," kata Mahfud.
Saat Mahfud membela kubu Prabowo, kubu Jokowi tak ada yang marah.
Namun, jika dirinya membela Jokowi, Mahfud mengatakan kubu Prabowo banyak yang berontak.
"Itu orang-orangnya Pak Jokowi enggak ada yang marah saya bilang begitu, tapi kalau saya mau membela si ini kok langsung diserang rama-ramai enggak fair sama sekali," katanya dan disambut tepuk tangan penonton.
"Saya juga membela Fadli Zon, saya bela Fadli Zon, dia mau dilapor memfitnah mencemarkan Kiai Maimoen, enggak ada itu di mana unsur pidananya mana? Saya bela semua."
"Neno Warisman katanya mau ditangkap karena Gerakan Ganti Presiden, saya bilang kenapa orang bilang 'ganti presiden' kok tidak boleh, boleh, di mana coba subversinya di mana?."
"Bahkan ketika (Ahmad) Dhani dulu pada tanggal 31 bulan 12 yang ditangkap dengan 11 orang udah ditahan waktu itu, saya bilang itu di mana subversinya. Harus dilepas dong, saya sudah bela begitu karena itu soal hukum," tambahnya.
Lihat videonya menit 17.15:
Mahfud MD Bela Fadli Zon
Diberitakan sebelumnya Mahfud MD, angkat suara terkait puisi yang dibuat oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon berjudul 'Doa yang Ditukar'.
Hal ini diungkapkan Mahfud MD saat menjadi narasumber teleconference di acaraMahfud menganggap persoalan Fadli Zon tak perlu dibawa ke ranah hukum formal.
Karena dalam puisi yang dituliskan oleh Fadli Zon tidak mengacu pada orang tertentu walaupun publik telah menganggap puisi tersebut dibuat untuk ulama NU, KH Maimun Zubair (Mbah Moen).
Mahfud mengatakan, Fadli Zon cukup dilaporkan secara etik dan diberikan hukuman moral karena dia sebagai wakil rakyat yang juga sedang mencalonkan sebagai calon legislatif (caleg).
Baca: Debat ILC Tadi Malam: Sosok Perempuan Terungkap, Siapa Jenderal Bintang 3 yang Bekingi Andi Arief?
"Pelanggaran etik, dan enggak ada gunanya juga, politisi tidak bisa menindak," ujar Mahfud MD.
"Kalau hukuman formal dalam arti hukum pidananya ya rasanya tidak ada yang bisa membuktikan bahwa itu ditujukan ke subyek tertentu," ujar Mantan Ketua MK ini.
Selain diberikan saran untuk sanksi moral, melaporkan Fadli Zon ke ranah Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) juga bisa menjadi pertimbangan.
Mahfud MD Berdebat Rachland Nashidik
Mahfud MD berdebat keras dengan Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) Partai Demokrat, Rachland Nashidik.
Hal ini terjadi saat keduanya menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) dalam tema 'Andi Arief Terjerat Narkoba: Pukulan Bagi Kubu 02?', Selasa (5/3/2019) malam.
Mulanya, Rachland lebih duluan mengungkapkan argumennya soal mantan rekan se-partainya di Demokrat, Andi Arief yang terjerat narakoba.
Setelahnya, Rachland Nashidik menganggap pernyataan Mahfud tidak adil.
Rachland banyak memprotes pernyataan Mahfud MD yang dianggap menyudutkan Andi Arief.
Wasekjen Demokrat itu menganggap Mahfud MD banyak menyerang Andi Arief karena sering berdebat di Twiiter.
"Saya membayangkan situasi di mana sekarang ini Andi Arief itu seperti samsak, dia berada di luar tidak terlibat dalam debat, tidak bisa membantah Pak Mahfud dalam satu perdebatan," ujar Rachland.
"Tapi malam ini digunakan betul-betul untuk menghakimi Andi Arief."
"Pak Mahfud punya perbedaan pendapat dengan Andi Arief yang saya tidak ingin terlibat di situ karena saya tidak selalu juga mewakili cara berfikir yang sama dengan Andi Arief," tambahnya.
Rachland menegaskan Mahfud seakan-akan menghubungkan kasus perdebatan dirinya di Twitter dengan Andi Arief yang terjerat narkoba.
"Yang namanya perdebatan itu menurut buku yang saya baca satu saja parameternya, the force of the better argument , kekuatan dari argumen yang lebih baik. Jadi tidak ada hubungannya, oh dia begitu karena dia kena narkoba," kata Rachland.
Setelah usai bicara, Rachland mendapatkan tanggapan dari Mahfud.
"Anda saya lihat malam ini tidak pernah mengikuti perdebatan saya dengan Andi Arief," ujar Mahfud.
Menanggapi hal itu, Rachland kembali menjawab bahwa dirinya tak pernah mengikuti perdebatan Mahfud MD dan Andi Arief karena terjadi di Twitter bukan di forum terbuka.
"Anda dan Andi Arief bisa berdebat di Twitter berdua, di sini Andi Arief tidak bisa membantah Anda. Orang akan berpendapat apa yang Anda berkata benar, padahal bisa saja Andi punya perspektif-perspektif yang berbeda kepada Anda. Menurut saya itu unfair-nya," jawab Rachland.
Perdebatan keras mulai terjadi di antara keduanya.
Hingga pembawa acara Karni Ilyas menyela keduanya.
"Ya sudah sekarang giliran Beliau (Mahfud) yang jawab," kata Karni.
"Itu kan alasan Anda," jawab Mahfud pada Rachland.
"Bukan alasan, faktanya Andi Arief enggak ada di sini kok," jawab Rachland.
Saat mendengar jawaban itu, beberapa orang di studio ILC terdengar tertawa setelah Rachland memberikan jawaban.
"Iya memang begitu, saya diundang ke sini untuk apa? Kan ada materi yang diminta, Pak Mahfud bicara apa?," kata Mahfud.
Rachland kembali mendebat.
"Anda menceritakan debat Anda dengan Andi Arief dan menyatakan Andi Arief itu salah karena dia kena narkoba, argumen macam apa seperti begitu," debat Rachland lagi.
"Saya tahu Andi Arief itu sudah diindikasikan lama, tapi saya enggak bilang karena tidak ada bukti, oh ternyata benar nih," debat Mahfud sambil menunjuk Rachland Nashidik.
"Apa hubungannya, antara fakta bahwa Anda tahu sesuatu tentang Andi Arief dengan argumen Anda dan Andi Arief ketika berdebat, urusannya apa?," kata Rachland Nashidik.
Keduanya masih lanjut berdebat hingga Rachland memutuskan untuk menyudahi perdebatan tersebut.
"Silahkan publik menilai," kata Rachland.
Lihat videonya:
(TribunWow.com)