KPU Luwu Utara Ajak Warga Desa Terpencil Tidak Golput

Penulis: Chalik Mawardi
Editor: Imam Wahyudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Luwu Utara melakukan sosialisasi dan pendidikan pemilih berbasis keluarga di Desa Kanandede, Kecamatan Rongkong, Selasa (26/2/2019).

TRIBUNLUTRA.COM, RONGKONG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Luwu Utara sosialisasi dan pendidikan pemilih berbasis keluarga di Desa Kanandede, Kecamatan Rongkong, Selasa (26/2/2019).

Kanandede sebuah desa terpencil. Tidak ada jaringan telepon apalagi internet di sana.

Komisioner KPU Luwu Utara, Rahmat, berharap, usai kegiatan itu masyarakat memahami tahapan pemilu.

"Sehingga muncul kesadaran setiap pemilih datang ke TPS untuk menyalurkan aspirasi politiknya pada hari Rabu tanggal 17 April 2019," ujar Rahmat dalam rilis yang diterima TribunLutra.com, Rabu (27/2/2019).

"Munculnya kesadaran individu-individu sudah pasti berdampak terhadap lingkup keluarga dan lingkungan di mana kita tinggal. Sehingga pemilih berbondong-bondong mendatangi TPS untuk memilih," kata Rahmat.

Pada kesempatan itu, Rahmat menjelaskan, tahapan Pemilu 2019 terdiri dari pencalonan anggota DPRD Luwu Utara.

Pemutahiran data pemilih dan penyusunan daftar pemilih yang programnya terdiri dari daftar pemilih sementara (DPS), daftar pemilih tetap (DPT), daftar pemilih tambahan (DPTB) serta daftar pemilih khusus (DPK).

Kemudian tahapan kampanye yang dimulai pada tanggal 23 September 2018 sampai 13 April 2019.

Metodenya antara lain pemasangan spanduk, baliho, pertemuan terbatas, dan penyebabaran bahan kampanye.

Kemudian kampanye yang difasilitasi mulai tanggal 24 Maret sampai 13 April 2019, terdiri dari rapat umum dan iklan di media cetak dan elektronik.

Tahapan berikutnya pemungutan dan penghitungan suara.

"Untuk kali pertama di Pemilu 2019. Digabung pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dengan Pemilihan Legislatif dan DPD. Sehingga ada lima jenis surat suara di TPS," jelas dia.

Surat suara untuk DPR RI berwarna kuning, DPD RI merah, Presiden dan Wakil Presiden abu-abu, DPRD Provinsi biru, dan DPRD kabupaten/kota hijau.

"Golput atau tidak memilih bukanlah pilihan. Tolak politik uang, jangan terprovokasi dengan isu SARA serta berita bohong. Pilih calon berdasarkan visi misi, program kerja dan citra diri peserta pemilu," katanya.

Laporan Wartawan TribunLutra.com, @chalik_mawardi_sp

Berita Terkini